Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tembung.

3.3.2. Informan

Diakibatkan unit analisis yang berjumlah banyak, maka data diambil dari beberapa sumber informan saja yang mungkin di anggap dapat memberikan informasi yang jelas terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini informan dibagi atas dua bagian, yaitu informan kunci dan informan tambahan. Informan kunci yaitu seseorang yang dianggap dapat memberikan informasi dan memahami persoalan secara mendalam tentang keadaan dan situasi di Desa Tembung dalam kurun waktu beberapa tahun yang lalu, dalam hal ini adalah masyarakat Desa Tembung yang sudah sanagt lama berdomisili di Desa Tembung ini. Sedangkan informan tambahan, dalam hal ini adalah masyarakat Desa Tembung yang berasal dari Kota Medan dan belum terlalu lama menetap di Desa Tembung.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang mana data diperoleh dangan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan tehnik pengumpulan data adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Wawancara mendalam. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara wawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman wawancara guide interview. Pada proses ini, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dengan kehidupan informan Bungin, 2007: 108. Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik bola salju snowball sampling, dengan demikian, beberapa pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh informan dapat ditanyakan kembali kepada informan lain yang dianggap lebih mengetahui permasalahan penelitian. Pedoman wawancara interview guide, hanya sebatas instrument pembantu bagi peneliti yang sifatnya tidak monoton. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan berkisar pada permasalahan penelitian. Metode wawancara mendalam ini sama halnya dengan metode wawancara yang lainnya, hanya saja wawancara mendalam dilakukan secara berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian. b. Observasi. Data yang diharapkan dapat juga diperoleh melalui observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan Universitas Sumatera Utara sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Pengamatan dilakukan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius. 2. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 3. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan hanya dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian. 4. Pengamatan dapat di cek dan di kontrol mengenai keabsahannya Bungin, 2007: 116. Observasi ini dimaksudkan adalah pengumpulan data melalui pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Observasi ini dapat dilihat dari akurasi data yang diperoleh mungkin dapat diandalkan namun memerlukan waktu yang cukup banyak dan amat lama. Namun, dalam mengadakan pengamatan terhadap objek pengamatan perlu dibina hubungan yang baik dan harmonis agar objek pengamatan dapat menerima peneliti tanpa harus mencurigainya. Universitas Sumatera Utara c. Studi Kepustakaan. Data yang didapat melalui studi kepustakaan dapat melalui buku-buku ilmiahsebagai bahan referensi, jurnal, internet, sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Studi kepustakaan ini tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2052189-studi- kepustakaanixzz1R748ERdF

3.5. Interpretasi Data