Keputusan Mengambil Inovasi dan Kecepatan adopsi Inovasi

Ide-ide baru datang dari orang sini yang sudah kerja di Medan dan orang Medan yang pindah ke desa Ibu Halimah Harahap Seperti pada hasil wawancara dengan informan, masyarakat Desa Tembung lebih banyak mendapatkan informasi berupa ide dan inovasi baru yang belum mereka ketahui dari orang-orang desa yang terlebih dahulu bekerja di Kota Medan dan orang-orang Medan yang pindah ke Desa Tembung, sedangkan informasi yang didapat melalui media massa hanya cenderung pada sikap meniru pada kebudayaan kota saja.

4.3.3.3 Keputusan Mengambil Inovasi dan Kecepatan adopsi Inovasi

Perlu diketahui bahwa karakteristik yang dimiliki oleh ide dan inovasi kesesuainya dengan norma dan nilai yang ada pada masyarakat berpengaruh pada penerimaan dan penolakan inovasi serta kecepatan adopsinya. Hal ini dapat dilihat dari keunggulan relatif suatu ide dan inovasi itu, dimana ide dan inovasi baru yang memiliki keunggulan dalam prestise sosialnya, segi ekonomi, tingkat kenyamanan, tidak bertentangan dengan norma yang berlaku, tidak rumit sehingga orang dapat memahaminya dengan cepat, dapat didemontrasikan keunggulannya dan dapat dilihat hasilnya, akan semakin banyak diterima dan diadopsi oleh anggota masyarakat yang lain serta semakin tinggi kecepatan adopsi inovasi tersebut. Diawali dari adanya kesadaran masyarakat Desa Tembung bahwa telah ada suatu ide, inovasi dan informasi baru yang masuk ke desanya. Lalu munculnya keinginan untuk juga ikut mengadopsi inovasi tersebut karena telah Universitas Sumatera Utara terbukti dapat memberikan keuntungan pada orang lain. Kemudian mereka mulai menganalisa apakah jika mereka mengadopsi inovasi tersebut dapat juga memberikan manfaat dan keuntungan yang sama seperti orang-orang desa dan penduduk kota Medan yang telah terlebih dahulu mengadopsinya. Setelah mengevaluasi inovasi tersebut muncullah keinginan masyarakat untuk mencoba inovasi itu. Dan jika ide dan inovasi ini dapat memberikan manfaat dan keuntungan dibandingkan dengan ide dan cara yang lama, barulah masyarakat Desa Tembung mengadopsi inovasi tersebut. Hal ini tersirat pada hasil wawancara dengan informan atas pertanyaan mengapa masyarakat Desa Tembung dengan mudah mengadopsi ide dan inovasi baru yang merangsang terjadinya perubahan sosial: “Karena orang-orang desa sini juga ingin berhasil dan hidupnya seperti orang-orang Medan ” Bapak Muhammad Zubir Karena mungkin mereka anggap cara hidup yang dulu sudah tidak bisa lagi dipakai, makanya orang desa nerima hal baru yang masuk ke mereka, ya harapannya pasti bisa hidupnya bakal jadi lebih baik Ibu Misnah Keputusan dalam pengadopsian inovasi yang dalam hal ini menerima atau menolak dikarenakan inovasi serta informasi yang mereka terima tersebut mungkin dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik pada kehidupan mereka dan ada yang tidak. Apalagi inovasi tersebut dapat dilihat hasilnya dan telah memberi manfaat pada orang yang terlebih dahulu mengadopsinya serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat Desa Universitas Sumatera Utara Tembung. Keuntungan dari inovasi baru ini dapat dilihat berupa peningkatan status sosial dan peningkatan ekonomi serta budaya modern yang kini dimiliki sebagian masyarakat Desa Tembung dan penduduk Kota Medan karena telah mengadopsi inovasi baru ini sehingga anggota masyarakat yang lain mencoba untuk ikut menirunya, agar mereka memperoleh keuntungan yang sama seperti orang-orang yang telah terlebih dahulu mengadopsi inovasi tersebut. Dari hasil paparan informan, tingkat kecepatan adopsi pada masyarakat Desa Tembung terhadap inovasi baru ini sangat tinggi yang dapat dilihat dari cepatnya laju perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di Desa Tembung. Dalam kurun waktu 10 tahun ini, Desa Tembung telah banyak mengalami perubahan. Perlu disadari bahwa ide dan inovasi baru ini belum memiliki arti bila tidak berpengaruh apapun dan tidak tersebar penggunaannya kesebagian besar anggota masyarakat. Menyebarkan inovasi ke masyarakat itu sangat penting namun tidak semudah seperti menciptakannya. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan sebuah inovasi adalah pemahaman mengenai bagaimana inovasi itu jika tersebar ke dalam struktur sosial dan pengaruhnya terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat khususnya masyarakat Desa Tembung. Akibat semakin banyaknya anggota masyarakat desa yang mengadopsi ide dan inovasi baru yang memiliki keunggulan tersebut maka semakin berpengaruh terhadap perubahan struktur sosial, ekonomi dan budaya yang ada di desa. Dan Universitas Sumatera Utara juga akan semakin cepat desa tersebut berkembang karena kecepatan adopsi yang dilakukan anggota masyarakatnya. 4.3.4. Perubahan Sosial yang Terjadi di Desa Tembung 4.3.4.1 Perubahan yang Terjadi pada Masyarakat Desa Perkembangan zaman memaksa pola dan struktur yang lama harus berubah karena tidak lagi dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kesejahteraan masyarakatnya dan tidak lagi seimbang dengan kemajuan zaman sehingga diperlukan suatu perubahan sosial. Karena perubahan sosial adalah inti dari perkembangan dan pembangunan masyarakat. Konsekuensi dari pengadopsian inovasi baru inilah yang menyebabkan perubahan sosial dapat terjadi di Desa Tembung. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan: “Orang Tembung udah modern, apa lagi yang udah kerja di Medan, dari gaya dan tingkahnya mirip orang kota” Bapak Zulfikar “Pekerjaan orang desa tidak lagi berladang dan berkebun, banyak yang bekerja jadi buruh, pekerja, pedagang ada juga yang kerja jadi pegawai negri” Ibu Misnah “Orang desa jadi lebih modern, dulu banyak yang naik sepeda jonder untuk pergi kerja, sekarang pada naik kereta, sampai-sampai selalu macet jalan di sini kalau pagi dan sore”Ibu Halimah Harahap Universitas Sumatera Utara Perubahan sosial yang terjadi di Desa Tembung ini jika menggunakan perspektif Wallarstein dikutip dari penelitian Rahkmat Hidayat dalam Prosiding Seminar PPD, 2006 mengalami apa yang disebut pheriperalization, yaitu suatu transformasi lebih lanjut kehidupan sehari-hari penduduk setempat yang bersifat baru seperti pola pikir, cara berprilaku, perubahan institusi dan pemukiman penduduk. Perubahan sosial yang terjadi di Desa Tembung ini diawali dari terjadinya perubahan mata pencaharian masyarakat dari dulunya bercorak agraris yang mengandalkan hasil pertanian dan perkebunan sebagai penunjang ekonomi beralih menjadi berorientasi pada bidang jasa dan perdagangan dengan bekerja di Medan ataupun di Desa Tembung itu sendiri sebagai sumber ekomoni baru di luar pertanian off farm. Dimana proses ini dilakukan melalui suatu proses urbanisasi ke Kota Medan. Perlu diketahui, bahwa urbanisasi adalah inovasi baru utama yang diadopsi oleh masyarakat Desa Tembung. Akibat urbanisasi inilah yang menyebabkan perubahan prilaku sosial pada diri individu untuk lebih mengembangkan potensi dirinya agar status dan perannya di dalam masyarakat menjadi lebih dihargai dan dihormati serta membuat pola pikir mereka menjadi lebih rasional dan modern. Dan juga terjadi perubahan budaya di Desa Tembung seperti tumbuhnya pentingnya arti pendidikan, peningkatan pengetahuan masyarakat desa, penggunaan barang-barang berteknologi modern, perubahan gaya hidup, peningkatan konsumsi masyarakat pada barang mewah dan inovasi lain yang memungkinkan dapat dilaksanakannya usaha untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Universitas Sumatera Utara Pengadopsian ide dan inovasi baru ini memiliki konsekuensi dengan terjadinya perubahan sosial pada Desa Tembung.. Dan secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan sosial dan ekonomi yang ada pada Desa Tembung itu sendiri pada saat mereka kembali ke Desa Tembung. Hal ini dikarenakan, orang- orang desa yang melakukan urbanisasi ke Kota Medan, setelah pekerjaannya di Kota Medan selesai, maka ia akan kembali lagi ke desanya. Intinya, walaupun bekerja di Medan, ia tetap tinggal di Desa Tembung. Terjadinya perubahan individu ini, menyebabkan struktur pada Desa Tembung juga harus ikut berubah. Diperlukan sebuah struktur dan lembaga baru yang lebih kompleks untuk menggantikan struktur dan pola masyarakat desa yang sederhana yang tidak lagi dapat digunakan untuk kehidupan anggota masyarakatnya yang telah berubah. Masuknya penduduk pendatang yang umumnya berasal dari Kota Medan yang juga ikut berperan pada perubahan sosial yang terjadi di Desa Tembung ini membuat jumlah penduduk desa menjadi bertambah sehingga memerlukan pengembangan pada lembaga-lembaga sosial dan pembangunan masyarakat serta infrastruktur yang ada di desa sebagai penunjang perubahan sosial anggota masyarakatnya yang telah terjadi. Menurut hasil wawancara dengan informan, bahwa Desa Tembung sudah semakin kehilangan ciri khasnya sebagai desa. Hal ini dikarenakan inovasi- inovasi yang berasal dari kota yang mulai diadopsi anggota masyarakatnya. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah Kota Medan untuk melakukan pemerataan pembangunan, pemerataan penduduk dan pengembangan wilayah mempercepat proses perubahan sosial di Desa Tembung. Universitas Sumatera Utara Namanya saja Desa, tapi ciri-cirinya sudah tidak desa lagi, tapi sudah seperti kota, sudah lebih maju Bapak Muhammad Rivai Pembangunan mulai dilakukan di Desa Tembung ini Bapak Muhammad Zubir Lebih lanjut, karena perubahan sosial yang telah terjadi pada sebagian besar anggota masyarakatnya, perubahan pada lembaga-lembaga sosial ekonomi dan pembangunan masyarakat serta infrastruktur juga terjadi. Dimana perubahan ini menuju pada suatu lembaga sosial yang lebih kompleks. Hal ini tentu dapat membuat Desa Tembung semakin mudah dalam memenuhi kebutuhan anggota masyarakatnya sehingga desa ini dapat menjadi semakin berkembang.

4.3.4.2 Pusat Kegiatan Sosial dan Ekonomi