4.2.2. Informan Biasa Masyarakat Desa Tembung yang terkena dampak perubahan
4.2.2.1. Bapak Muhammad Rivai
Bapak Muhammad Rivai adalah seorang lelaki yang juga tinggal di Desa Tembung. Ia menetap di Desa Tembung sejak tahun 1983. Menurutnya, Desa
Tembung telah banyak mengalami perubahan. Sangat jauh berbeda dari pertama kali ia berada di Desa Tembung ini. Desa Tembung yang dulunya sepi sekarang
sudah mulai ramai dan dipadati dengan rumah-rumah penduduk dan ruko-ruko. Ciri tradisional desa yang sebenarnya sudah hampir hilang. Hal ini dikarenakan
masuknya budaya-budaya baru yang berasal dari kota yang lebih modern. “…ciri-ciri desa sudah mulai pudar, orang-orang desa sekarang lebih
modern, karena mau mengikuti perubahan zaman yang terjadi..” Hasil wawancara Bulan Mei 2011
4.2.2.2. Bapak Nuryadi
Beliau pindah ke Desa Tembung sekitar 10 tahun yang lalu. Dan sebelumnya, beliau tinggal di Kota Medan. Alasan yang utama mengapa ia pindah
dikarenakan keinginan untuk mendapatkan tempat tinggal yang lebih nyaman daripada di Kota Medan dan ia menganggap Desa Tembung dapat dijadikan
solusi. Namun, perkiraannya ternyata salah, beberapa tahun belakangan ini Desa Tembung semakin padat dan bising. Dan ia menganggap kalau Desa Tembung
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebuah desa, melainkan kota.
Universitas Sumatera Utara
“… dulu pas pertama pindah ke desa ini, suasananya masih nyaman, namun beberapa tahun belakangan ini mulai tak nyaman lagi…” Hasil
wawancara Bulan Mei 2011
4.2.2.3. Bapak Alvero
Bapak Alvero pindah ke Desa Tembung sekitar 16 tahun yang lalu. Sebelumnya ia tinggal di Kota Medan dan pindah ke Desa Tembung dengan
alasan untuk membuka usaha baru dengan harapan ia akan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal daripada di kota. Menurutnya, hal ini
dikarenakan mulai banyaknya penduduk Kota Medan yang mulai pindah ke sana. Pada saat ia pindah dari Medan ke Desa Tembung, perubahan desa sudah mulai
kelihatan. Seperti adanya perbaikan jalan, pembangunan pemukiman penduduk dan masyarakat yang sudah cukup modern. Namun, pada saat sekarang ini, Desa
Tembung semakin berkembang lagi. “…saya pindah ke desa ini untuk buka usaha baru, karena saya anggap
desa ini menjanjikan keuntungan, namun dulu desa belum seramai ini, sangat berbeda dengan sekarang…”Hasil wawancara Bulan Mei 2011
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisa Data 4.3.1. Keadaan di Desa Tembung