34
5. Pengelolaan perpustakaan perlu
a. Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lain b.
Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lain sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik
c. Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada jam kerja
d. Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal
maupun eksternal e.
Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun swasta
6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan
IPTEK serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan
7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan
dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada standar sarana dan prasarana.
f. Manajemen keuangan dan pembiayaan
Anggaran dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang afektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal
tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS, yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan pada masyarakat dan pemerintah Mulyasa, 2002: 47
35
Menurut Suprihatin 2004: 50 manajemen pembiayaan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah atau pendidikan, sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin
efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetepkan.
Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber yaitu 1 pemerintah, baik pemerintah
pusat, pemerintah daerah maupun keduanya yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan, 2 orang tua atau peserta didik, 3
masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat. Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang tua dan masyarakat ditegaskan dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional 1989 yang menerangkan bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam penentuan kebutuhan dana pendidikan,
tanggungjawab atas penentuan kebutuhan dana pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua Mulyasa,
2002: 48 Suprihatin 2004: 50-51 menyebutkan secara garis besar kegiatan
pembiayaan meliputi pengumpulan atau penerimaan dana dana rutin, SPP, sumbangan BP3, donasi dan usaha-usaha halal lainnya, penggunaan dana dan
pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwewenang. Dana yang datang atau masuk disebut dana masukan input yang kemudian setelah
dilakukan perencanaan anggaran budgeting, lalu digunakan dalam proses atau
36
operasional pendidikan througput dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku bersama hasil usaha output yang dihasilkannya.
Terhadap setiap penggunaan biaya atau uang dilakukan pembukuan accounting yang tertip sesuai peraturan yang berlaku, seperti penggunaan buku kas tabelaris,
buku skontro, buku penerimaan SPP, buku bantu dan sebagainya. Dalam rangka implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus
dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai tahap penyusunan anggaran, penggunaan sampai pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan
ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran serta bebas dari penyakit korupsi,
kolusi dan nepotisme KKN. Komponen utama manajemen keuangan meliputi 1 prosedur anggaran, 2
prosedur akuntansi keuangan, 3 pembelajaran pergudangan dan prosedur pendistribusian, 4 prosedur investasi, dan 5 prosedur pemeriksaan.
Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan bidang keuangan dan pembiayaan meliputi:
1. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional
yang mengacu pada standar pembiayaan 2.
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional mengatur a.
sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola b.
penyusunan dan pencairan anggaran serta penggalangan dana diluar dana investasi dan operacional
37
c. kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan
anggaran pendidikansesuai dengan peruntukannya d.
Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi
diatasnya. 3.
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah, serta mendapatkan
persetujuan institusi diatasnya. 4.
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya
pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.
g. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat