14
e. Fungsi pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan
kerjadinya pemborosan. Secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan
bimbingan selanjutya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi-instruksi yang diberikan agar tidak
menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan tersebut.
f. Fungsi pengawasan
Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realitas perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai
yang dikehendaki, kemuduan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang
dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Sagala, 2007: 56-65
2.2.4. Prinsip-prinsip manajemen sekolah
Yang dimaksud dengan prinsip dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia hádala dasar, azas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak.
Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik, maka perlu mandasarkan pada prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:
a. Prinsip efisiensi yakni dengan menggunakan modal yang sedikit dapat
menghasilkan hasil yang optimal.
15
b. Prinsip efectivitas yakni ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan
c. Prinsip pengelolaan yakni seorang manager harus melakukan pengelolaan
sumber-sumber daya yang ada d.
Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan yakni seorang manager harus mengutamakan tugas-tugas pokoknya. Tugas-tugas yang bersifat operatif
hendaknya dilimpahkan pada orang lain secara proporsional. e.
Prinsip kerjasama yakni seorang manager hendaknya dapat membangun kerjasama yang baik secara vertikal maupun horizontal
f. Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni bagaimana seorang manager dapat
memberi pengaruh, ajakan pada orang lain untuk pencapaian tujuan bersama.
2.2.5. Komponen-komponen manajemen sekolah
Hadari Nawawi dalam Daryanto 2007: 27 menyebutkan bahwa komponen manajemen sekolah meliputi bidang-bidang kegiatan 1 manajemen administrasif
yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai dan 2 manajemen operatif yakni kegiatan- kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.
Dalam buku ”Pedoman Umum Menyelesaikan Administrasi Sekolah Menengah” disebutkan bahwa komponen manajemen sekolah meliputi
administrasi program pengajaran, administrasi murid atau siswa, administrasi
16
kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi perlengkapan surat menyurat, administrasi perpustakaan pembinaan, dan administrasi hubungan sekolah dengan
masyarakat Sagala, 2007: 26-27 Sementara Mulyasa 2002: 39 menyebutkan sedikitnya ada tujuh komponen
manajeman sekolah diantaranya adalah kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan,
pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan. Komponen-komponen manajemen sekolah tersebut
akan dikendalikan oleh pimpinan sekolah, yaitu kepala sekolah.
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah