30
5. Sekolah mendayagunakan kepala sekolah sebagai pengelola sekolah, wakil
kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang
kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana sebagai pembantu dalam mengelola sarana prasarana, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
sebagai pembantu dalam mengelola peserta didik, guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran, konselor memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, instruktur memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan,
tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan, tenaga laboratorium membantu guru mengelola kegiatan
praktikum di laboratorium, tenaga administrasi menyelenggarakan pelayanan administratif, dan tenaga kebersihan malaksanakan tugas dalam
memberikan layanan kebersihan lingkungan.
d. Manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh
peserta didik dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi terciptanya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Mulyasa 2002: 46 manajemen kesiswaan adalah penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen
31
kesiswaan ini bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar, tertip dan
teratur serta mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibidang manajemen kesiswaan
sedikitnya ada tiga tugas utama yang harus diperhatikan yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin.
Menurut Ismed Syarif dalam Suryosubroto 2004: 74-78 menyebutkan bahwa langkah-langkah penerimaan murid baru diantaranya 1 membentuk panitia
penerimaan murid, 2 menentukan syarat pendaftaran calon, 3 menyediakan formulir pendaftaran, 4 pengumuman pendaftaran calon, 5 waktu pendaftaran
dan 6 penentuan calon yang diterima. Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan dibidang
kesiswaan yaitu: 1.
Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik
2. Sekolah memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan
kegiatan ekstra dan ekstrakurikuler untuk para peserta didik, melakukan pembinaan prestasi unggulan dan melakukan pelacakan terhadap alumni
e. Manajemen sarana dan prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
32
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan munuju sekolah, tetapi apabila dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekeligus lapangan olahraga Mulyasa, 2002: 49
Manajemen sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti
pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan
penghapusan serta penataan. Menurut Suharsimi, ditinjau dari fungsi atau peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar maka sarana
pendidikan sarana material dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat peraga, alat pelajaran dan media pengajaran. Dan diterangkan juga bahwa yang termasuk
prasarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah. Prasarana pendidikan ini juga berperan dalam proses belajar mengajar walaupun
tidak secara langsung. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah yang bersih dan rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun peserta didik untuk berada di sekolah.
Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran baik oleh guru sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar Mulyasa,
2002: 50.
33
Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007 mengatur bidang sarana prasarana sebagai berikut:
1. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana prasarana. 2.
Program pengelolaan sarana prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana dalam hal
a. Merencanakan, memenuhi, dan mendayagunakansarana dan prasarana
pendidikan b.
Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan
c. Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah
d. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat e.
Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memeperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.
3. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik 4.
Pengelolaan sarana prasarana sekolah a.
Direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana
b. Dituangkan dalam rencana pokok yang meliputi gedung dan
laboratorium serta pengembangannya.
34
5. Pengelolaan perpustakaan perlu
a. Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lain b.
Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lain sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik
c. Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada jam kerja
d. Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal
maupun eksternal e.
Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun swasta
6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan
IPTEK serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan
7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan
dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada standar sarana dan prasarana.
f. Manajemen keuangan dan pembiayaan