Deskripsi Latar Penelitian Analisis Deskriptif Variabel dan Indikator Penelitian

78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Latar Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah kinerja manajemen sekolah khususnya di tingkat SMA swasta. Jumlah SMA swasta se-Kabupaten Kendal hingga saat ini adalah 14 SMA swasta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel dan Indikator Penelitian

Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik dari tiap-tiap variabel dan sub-variabel agar lebih bermakna dan komunikatif. Analisis deskriptif masing-masing variabel dan indikator adalah sebagai berikut: 1. Manajemen kepemimpinan kepala sekolah a. Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.2 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 23.2 22.6 22.9 0.1 Manajerial 61.7 61.2 61.45 0.08 Kewirausahaan 14.9 11.8 13.35 0.52 Supervisi 13.6 11.8 12.7 0.3 Sosial 13.8 12 12.9 0.3 Total 123.3 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 79 Nilai rata-rata pada tabel 4.2 diatas mewakili kondisi kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah sudah mendekati kriteria sangat ideal. Kepala sekolah menggunakan secara maksimal kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Namun dalam aspek kepemimpinan, kompetensi supervisi kepala sekolah masih kurang digunakan secara optimal. b. Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.3 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 23.5 19.6 21.55 0.65 Manajerial 60.5 55.9 58.2 0.77 Kewirausahaan 13.8 11.2 12.5 0.43 Supervisi 12.4 11 11.7 0.23 Sosial 13.7 11.4 12.55 0.38 Total 116.5 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.3 diatas mewakili kondisi kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kepemimpinan kepala sekolah sudah mendekati kriteria sangat optimal. 80 Namun dalam aspek kepemimpinan ini masih terdapat kelemahan pada kompetensi supervisi. c. Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.4 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 21.2 20.5 20.85 0.12 Manajerial 52.8 49.7 51.25 0.52 Kewirausahaan 12.1 11.5 11.8 0.1 Supervisi 11.7 11.4 11.55 0.05 Sosial 12.4 11.7 12.05 0.12 Total 107.5 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.4 diatas mewakili kondisi kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah sudah mendekati kriteria sangat ideal. Dalam kepemimpinan ini juga kepala sekolah masih kurang mengoptimalkan kompetensi supervisi. 2. Manajemen kurikulum dan program pengajaran a Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.5 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD KTSP 14.1 12.2 13.15 0.32 Kalender Pend 14.3 11.6 12.95 0.45 Prog.Pemb 63.3 62.8 63.05 0.08 Penilaian HB 32.4 32.1 32.25 0.05 Peraturan Ak 14.1 13.2 13.65 0.15 Total 135.05 81 Nilai rata-rata pada tabel 4.5 diatas mewakili kondisi kurikulum dan program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata- rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kurikulum dan program pengajaran sudah mendekati kriteria sangat optimal. Untuk implementasi KTSP di sekolah swasta masih kurang optimal. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, belum semua guru dapat merealisasikan standar KTSP yang ditetapkan dalam Permendiknas No.19 Tahun 2007 bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya dan dapat bekerjasama dengan kelompok guru, MGMP atau perguruan tinggi. Dalam program pembelajaran juga belum bisa berjalan secara maksimal, sebab di SMA swasta masih terdapat guru yang mengampu lebih dari satu mata pelajaran. Kondisi ini juga diperkuat dengan perolehan skor yang hanya 63.05 jauh dari kriteria optimalnya yaitu 75. b Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.6 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pegajaran Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD KTSP 14.4 11.2 12.8 0.53 Kalender Pend 14.3 9.8 12.05 0.75 Prog.Pemb 66.1 53 59.55 2.18 Penilaian HB 35.2 30.2 32.7 0.83 Peraturan Ak 14 11.3 12.65 0.45 Total 117.1 82 Nilai rata-rata pada tabel 4.6 diatas mewakili kondisi kurikulum dan program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata- rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kurikulum sudah mendekati kriteria sangat optimal. Untuk implementasi KTSP di sekolah swasta masih kurang optimal. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, belum semua guru dapat merealisasikan standar KTSP yang ditetapkan dalam Permendiknas No.19 Tahun 2007 bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya dan dapat bekerjasama dengan kelompok guru, MGMP atau perguruan tinggi. c Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.7 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD KTSP 12.1 11.9 12 0.03 Kalender Pend 11.4 10 10.7 0.23 Prog.Pemb 52.8 48.7 50.75 0.68 Penilaian HB 31.2 30.7 30.95 0.08 Peraturan Ak 11.9 11.5 11.7 0.07 Total 116.1 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.7 diatas mewakili kondisi kurikulum dan program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata- rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori kedua dan 83 termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kurikulum dan program pengajaran sudah mendekati kriteria sangat optimal. Dalam komponen ini terdapat kelemahan pada program pembelajaran dan peraturan akademik. 3. Manajemen tenaga kependidikan a Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.8 Deskripsi Manajemen Tenaga kependidikan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata- rata SD Wakil Kep.Sek 19.7 17.6 18.65 0.35 Guru 9.5 7.2 8.35 0.38 Konselor 9.9 7.9 8.9 0.33 Pustakawan 9.8 7.7 8.75 0.35 Laboran 8.5 6 7.25 0.42 Administrasi 9.6 7.3 8.45 0.38 Total 60.35 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.8 diatas mewakili kondisi tenaga kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata tenaga kependidikan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek tenaga kependidikan sudah mendekati kriteria ideal Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu dengan empat wakil kepala bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan bidang 84 hubungan dengan masyarakat. Selain itu juga terdapat tenaga kependidikan yang lainnya seperti guru, pustakawan, konselor, laboran dan tenaga administrasi. Namun di SMA swasta masih terdapat guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran sekolah dalam menggaji pegawainya. Untuk laboran dan pustakawan juga masih banyak yang kurang sesuai dengan kualifikasi akademiknya. b Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.9 Deskripsi Manajemen Tenaga Kependidikan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Wakil Kep.Sek 19.2 16.3 17.75 0.48 Guru 9 7.7 8.35 0.22 Konselor 9.4 6.9 8.15 0.42 Pustakawan 8.7 6.7 7.7 0.33 Laboran 8.8 5.7 7.25 0.52 Administrasi 9.3 7 8.15 0.38 Total 57.35 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.9 diatas mewakili kondisi tenaga kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata tenaga kependidikan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek tenaga kependidikan sudah mendekati kriteria ideal. Dalam tenaga kependidikan ini masih terdapat kelemahan dalam tenaga guru, pustakawan dan laboran. 85 c Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.10 Deskripsi Manajemen Tenaga Kependidikan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Wakil Kep.Sek 16.2 15.6 15.9 0.1 Guru 8 6.4 7.2 0.27 Konselor 7.6 5.2 6.4 0.4 Pustakawan 7 6.7 6.85 0.05 Laboran 6.2 6 6.1 0.03 Administrasi 8.3 8 8.15 0.05 Total 50.6 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.10 diatas mewakili kondisi tenaga kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata tenaga kependidikan berada pada kategori kedua dan termasuk dalam sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa tenaga kependidikan sudah mendekati kriteria sangat ideal. Namun dalam manajemen tenaga kependidikan masih terdapat kelemahan dalam tenaga guru dan laboran. 4. Manajemen kesiswaan a Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.11 Deskripsi Manajemen Kesiswaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 13.4 11.6 12.5 0.3 Proses Pemb 34.2 26.8 30.5 1.23 Output 14.3 12.5 13.4 0.3 Total 56.4 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.11 diatas mewakili kondisi kesiswaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen 86 kesiswaan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata- rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati kriteria tinggi. Namun input SMA swasta masih tergolong rendah, hal ini diperkuat dengan perolehan skor 12.5 yang berada pada kategori keempat dan ternasuk dalam kategori kurang tinggi. Output memperoleh skor rata-rata 13.4 dengan kriteria tinggi. Penyimpangan nilai data dari nilai rata-rata sebesar 0.3. Tingkat kelulusan di SMA swasta belum bisa mencapai 100, disamping itu minat untuk melanjutkan diperguruan tinggi masih rendah. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah yang menyatakan intensitas siswa yang melanjutkan keperguruan tinggi masih rendah, salah satu sebabnya adalah rata-rata orang tua murid termasuk dalam golongan ekonomi menengah kebawah yang memiliki pola pikir yang masih sederhana bahwa sekolah sampai SMA saja sudah baik, tidak perlu melanjutkan ke perguruan tinggi. b Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.12 Deskripsi Manajemen Kesiswaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 13.9 11.3 12.6 0.43 Proses Pemb 30.7 26.6 28.65 0.68 Output 12.5 11.1 11.8 0.23 Total 53.05 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.12 diatas mewakili kondisi kesiswaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen 87 kesiswaan berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati kriteria tinggi. Rata-rata input SMA swasta lebih rendah jika dibandingkan dengan SMA negeri. Hal ini dikarenakan mereka yang tidak diterima di sekolah negeri akan memilih sekolah swasta sebagai alternatif keduanya. Output memperoleh skor rata-rata 11.8 yang berada pada kategori ketiga dengan kriteria cukup tinggi. Penyimpangan nilai data dari nilai rata-rata sebesar 0.23. Sama dengan sekolah swasta pada umumnya, tingkat kelulusan belum bisa mencapai 100. Kuantitas masuk ke perguruan tinggipun juga masih sangat rendah. c Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.13 Deskripsi Manajemen Kesiswaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 11.5 7.6 9.55 0.65 Proses Pemb 25.3 21.2 23.25 0.68 Output 11.7 10.2 10.95 0.25 Total 43.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.13 diatas mewakili kondisi kesiswaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata kesiswaan berada pada kategori ketiga dan termasuk dalam kriteria cukup tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati kriteria tinggi. Dalam aspek input memperoleh skor 9.55 yang berada pada ketegori 88 kelima dengan kriteria tidak tinggi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari mereka yang diterima adalah yang sudah tidak diterima di sekolah manapun. Rata-rata output sekolah swasta yang akreditasinya C adalah sebesar 10.95, termasuk dalam ketegori ketiga dengan kriteria cukup tinggi. Dalam pengungkapan data output terdapat penyimpangan nilai data dari nilai rata- ratanya sebesar 0.25. Sama halnya dengan sekolah swasta lainnya, tingkat kelulusannya juga belum bisa mencapai 100. Minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga masih sangat rendah, sebab kebanyakan mereka hanya berorientasi untuk mendapatkan ijasah SMA saja. 5. Manajemen keuangan dan pembiayaan a. Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.14 Deskripsi manajemen Keuangan dan Pembiayaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 8.3 7.3 7.8 0.17 Penggunaan 9.7 7.8 8.75 0.32 Pelaporan 9.6 7.7 8.65 0.32 Total 25.2 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.14 diatas mewakili kondisi keuangan dan pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata keuangan dan pembiayaan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi. Sumber dana sekolah swasta masih tergolong kecil sebab berasal dari siswa dan 89 yayasan yang menaungi suatu sekolah. Hal ini juga diperkuat dengan perolehan skor 7.8 yang berada pada kategori kedua. Penggunaan sumber dana disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, misalnya untuk pembiayaan pengadaan ujian baik semesteran maupun ujian akhir dan pelaporannya ditujukan pada kepala sekolah, orang tua siswa dan yayasan yang menaunginya. b. Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.15 Deskripsi Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 8.6 6.8 7.7 0.03 Penggunaan 9.6 6.5 8.05 0.52 Pelaporan 9 7.2 8.1 0.3 Total 23.85 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.15 diatas mewakili kondisi keuangan dan pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata keuangan dan pembiayaan berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi. Sumber dana sekolah swasta masih tergolong kecil sebab berasal dari siswa dan yayasan yang menaungi suatu sekolah. Penggunaan sumber dana disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, misalnya untuk pembiayaan pengadaan ujian baik semesteran maupun ujian akhir dan pelaporannya ditujukan pada kepala sekolah, orang tua siswa dan yayasan yang menaunginya. 90 c. Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.16 Deskripsi Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 6.4 5.7 6.05 0.12 Penggunaan 6.3 5.1 5.7 0.2 Pelaporan 6.8 5.2 6 0.27 Total 17.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.16 diatas mewakili kondisi keuangan dan pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata keuangan dan pembiayaan berada pada kategori ketiga dan termasuk dalam kriteria cukup tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi. 6. Manajemen sarana prasarana a. Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.17 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Pengadaan 9.8 8.1 8.95 0.28 Pemeliharaan 9.6 8.3 8.95 0.22 Inventarisasi 19.4 15.9 17.65 0.58 Total 35.55 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.17 diatas mewakili kondisi sarana dan prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana dan prasarana berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati 91 kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Sarana prasarana di sekolah swasta sudah cukup bagus, meskipun kurang lengkap. Diantaranya adalah tersedianya lapangan olahraga dan adanya labratorium komputer. b. Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.18 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Pengadaan 8.8 7.8 8.3 0.17 Pemeliharaan 8.9 7.7 8.3 0.2 Inventarisasi 17.2 15.2 16.2 0.33 Total 32.8 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.18 diatas mewakili kondisi sarana dan prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana dan prasarana berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Sarana prasarana yang ada di sekolah sudah cukup bagus, meskipun kurang lengkap. c. Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.19 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Pengadaan 7.7 5.8 6.75 0.32 Pemeliharaan 7.6 5.4 6.5 0.37 Inventarisasi 15.6 11.5 13.55 0.68 Total 26.8 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 92 Nilai rata-rata pada tabel 4.19 diatas mewakili kondisi sarana dan prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana dan prasarana berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Manajemen hubungan masyarakat a. Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.20 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Hub dgn masy 17.9 16.5 17.2 0.23 Hub dgn instansi lain 14 12.9 13.45 0.18 Total 30.65 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.20 diatas mewakili kondisi manajemen hubungan masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen hubungan masyarakat berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek manajemen hubungan masyarakat sudah mendekati kriteria sangat optimal. Hubungan dengan masyarakat dilakukan agar warga masyarakat bisa mendukung pengelolaan pendidikan, sehingga dengan kerjasama yang terjalin akan dapat meningkatkan prestise sekolah. 93 b. Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.21 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Hub.Masy 17 15.2 16.1 0.3 Hub Instansi 14 12.3 13.15 0.28 Total 29.25 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.21 diatas mewakili kondisi manajemen hubungan masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen hubungan masyarakat berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek manajemen hubungan masyarakat sudah mendekati kriteria sangat optimal. Hubungan dengan masyarakat dilakukan agar warga masyarakat bisa mendukung pengelolaan pendidikan, sehingga dengan kerjasama yang terjalin akan dapat meningkatkan prestise sekolah. Untuk hubungan dengan instansi lain, sebagai contohnya adalah SMA Muh Weleri menjalin kemitraan dengan Dinas Pendidikan Dasar Dan Menengah Dikdasmen yaitu yayasan yang menaungi sekolah muhammadiyah. c. Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.22 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Hub.Masy 15.1 14 14.55 0.18 Hub Instansi 12.7 11.3 12 0.23 Total 26.55 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 94 Nilai rata-rata pada tabel 4.22 diatas mewakili kondisi hubungan masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata hubungan masyarakat berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek hubungan masyarakat sudah mendekati kriteria sangat optimal. 7. Manajemen layanan khusus a. Sekolah dengan akreditasi A Tabel 4.23 Deskripsi Manajemen Layanan Khusus Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 13 12.4 12.7 0.1 Kesehatan 13 12.3 12.65 0.12 Keamanan 9.7 7.8 8.75 0.32 Total 34.1 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.23 diatas mewakili kondisi manajemen layanan khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen layanan khusus berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek manajemen layanan khusus sudah mendekati kriteria sangat optimal. Layanan perpustakaan sudah dapat berjalan secara optimal walaupun referensi yang ada masih kurang lengap. Rata-rata sekolah swasta juga sudah mempunyai UKS sebagai bentuk layanan kesehatan dan masing- masing sekolah juga sudah bisa memberikan layanan keamanan yang dapat 95 memberikan kenyamanan dilingkungan sekolah. b. Sekolah dengan akreditasi B Tabel 4.24 Deskripsi manajemen Layanan Khusus Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 12.7 10.8 11.75 0.32 Kesehatan 12.6 11.1 11.85 0.25 Keamanan 9.3 7 8.15 0.38 Total 31.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 Nilai rata-rata pada tabel 4.24 diatas mewakili kondisi manajemen layanan khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen layanan khusus berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek manajemen layanan khusus sudah mendekati kriteria sangat optimal. Layanan perpustakaan sudah dapat berjalan secara optimal walaupun referensi yang ada masih kurang lengap. Rata-rata sekolah swasta juga sudah mempunyai UKS sebagai bentuk layanan kesehatan. Namun untuk layanan keamanan sekolah belum mempunyai petugas khusus dan hanya dirangkap oleh tukang kebun sekolah. c. Sekolah dengan akreditasi C Tabel 4.25 Deskripsi manajemen Layanan Khusus Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 11.9 10.7 11.3 0.2 Kesehatan 11.7 10.4 11.05 0.22 Keamanan 7.7 6.1 6.9 0.27 Total 29.25 Sumber: Data primer yang diolah, 2009 96 Nilai rata-rata pada tabel 4.25 diatas mewakili kondisi layanan khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata layanan khusus berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek layanan khusus sudah mendekati kriteria sangat optimal. Diantara ketiga aspek tersebut, layanan keamanan memperoleh skor paling rendah. Untuk memberi layanan keamanan ini dirangkap oleh tukang kebun. Tabel 4.26 Rekapitulasi hasil penelitian Variabel SMA akreditasi A SMA akreditasi B SMA akreditasi C Rata- rata Kriteria Rata- rata Kriteria Rata- rata Kriteria Kepemimpinan kepala sekolah 123.3 Sangat ideal 116.5 Sangat ideal 107.5 Ideal Kurikulum 135.05 Sangat optimal 117.1 Optimal 116.1 Optimal Tenaga kependidikan 60.35 Sangat ideal 57.35 Sangat ideal 50.6 Sangat ideal Kesiswaan 56.4 Sangat tinggi 53.05 Tinggi 43.75 Cukup tinggi Keuangan 25.2 Sangat tinggi 23.85 Tinggi 17.75 Cukup tinggi Sarana prasarana 35.55 Sangat optimal 32.8 Sangat optimal 26.8 Optimal Hub masyarakat 30.65 Sangat optimal 29.25 Sangat optimal 26.55 Optimal Layanan khusus 34.1 Sangat optimal 31.75 optimal 29.25 Optimal Secara keseluruhan kinerja manajemen SMA dengan akreditasi A tergolong dalam kategori sangat optimal atau sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian skor rata-rata masing-masing aspek yang berada pada rentang kategori pertama. Namun, perolehan skor tersebut tidak berarti secara keseluruhan kinerja manajemen sekolahnya sudah maksimal. Pada aspek kurikulum dan program 97 pengajaran skor yang diraih adalah 135.05, padahal skor maksimalnya adalah 160, terpaut 24.95 poin. Adanya selisih skor pencapaian dengan skor maksimal yang cukup jauh tersebut mengindikasikan bahwa SMA tersebut harus terus berusaha meningkatkan manajemen kurikulumnya. Untuk SMA dengan akreditasi B secara keseluruhan kinerja manajemennya tergoling dalam kategori sangat optimal. Pada aspek kepemimpinan kepala sekolah skor yang diraih adalah 116.5 padahal skor maksimalnya 135, terpaut 18.5 poin. Hal yang sama juga terjadi pada aspek tenaga kependidikan yang memperoleh skor 57.35, padahal skor tertingginya adalah 70, terpaut 12.65 poin. Adanya selisih yang sangat jauh ini, mengindikasikan bahwa sekolah masih harus berusaha meningkatkan aspek kompetensi kepala sekolah dan manajemen tenaga kependidikan. Upaya yang dapat dilakukannya antara lain kepala sekolah dapat mengikuti berbagai pelatihan tentang manajemen. Sedangkan untuk manajemen tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan cara kepala sekolah wajib mendayagunakan seluruh personel sekolah secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan optimal. Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Sedangkan SMA dengan akreditasi C secara keseluruhan kinerja manajemennya tergolong dalam kategori optimal. Pada aspek tenaga kependidikan skor yang diraih adalah 50.6, padahal skor maksimalnya 70, ini berarti terpaut 19.4 poin. Adanya selisih tersebut mengindikasikan bahwa sekolah masih harus meningkatkan manajemen tenaga kependidikannya. 98

4.1.3 ANOVA