11
memberikan kewenangan mengelola dan mengambil keputusan sesuai tuntutan dan kebutuhan sekolah.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajeman sekolah adalah merupakan konsep pemberdayaan sekolah dalam rangka
peningkatan mutu dengan memberikan kewenangan kepada sekolah sesuai kebutuhan sekolah.
2.2.2. Tujuan manajemen sekolah
Pada hakekatnya tujuan manajemen sekolah tidak dapat terlepas dari tujuan sekolah sebagai suatu organisasi. Sekolah sebagai organisasi memiliki
tujuan yang ingin dicapai yang disebut tujuan institusional umum dan institusional khusus.
Tujuan institusional umum mengacu pada jenjeng dan jenis pendidikan. Tujuan institusional khusus adalah 1 pada setiap jenis dan jenjang pendidikan
terjadi adanya efektivitas produksi, para lulusannya dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan diatasnya, dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilannya, 2 tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan lain-lain, 3 para
lulusannya mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat dan 4 terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah Suprihatin, 2004:
3-5
12
2.2.3. Fungís-fungsi manajemen sekolah
a. Fungsi perencanaan
Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar disekolah. Sekolah harus membuat
rencana jangka pendek pada setiap semester dan tahunan, karena kegiatannya selalu berubah. Perencanan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana mencapai, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, berapa orang personal yang diperlukan dan berapa banyak biayanya.
Tujuan perencanaan sekolah membantu sekolah menjelaskan pengelolaan sekolah sekarang dan masa yang akan datang, mendorong dan mendukung partisipasi
masyarakat, mendorong adanya keputusan-keputusan tingkat sekolah dan mendorong tercapai ketentuan dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
b. Fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian sekolah adalah tingkat kemampuan kepala sekolah bersama guru, tenaga kependidikan dan personal lainnya di sekolah melakukan
semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil yang direncanakan dengan menentukan sasaran, struktur tugas, wewenang dan tanggungjawab, fungsi-fungsi
setiap personal secara proporsional sesuai tugas pokok dan fungsinya sehingga terlaksananya sesuai tugas pada berbagai unsur organisasi. Pengorganisasian juga
menentukan alat-alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah yang lebih proposional.
13
c. Fungsi penggerakan
Menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan
yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat. Dalam melaksanakan fungsi penggerakan kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan
guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan sekolah yang spesifik dapat
meningkatkan mutu sekolah. d.
Fungsi pengkoordinasian Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-unit, orang-orang,
lalulintas informasi dan pengawasan sefektif mungkin, semuanya seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pembagian kerja dan
spesifikasi atas dasar tanggungjawab profesionalnya masing-masing berjalan menuju ke satu titik tercapainya tujuan pendidikan. Koordinasi yang baik akan
berhasil dengan syarat 1 pembagian kerja yang jelas dalam organisasi sekolah, 2 membangun semangat kerjasama yang besar diantara kepala sekolah, guru,
konselor, tenaga perencana, ahli kurikulum, supervisor dan petugas sekolah lainnya dan adanya organisasi informil yang sehat dalam tubuh organisasi yang
bersangkutan, 3 tersedianya fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak dalam organisasi dan 4 memulai tahapan suatu kegiatan
dengan benar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinu.
14
e. Fungsi pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan
kerjadinya pemborosan. Secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan
bimbingan selanjutya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi-instruksi yang diberikan agar tidak
menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan tersebut.
f. Fungsi pengawasan
Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realitas perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai
yang dikehendaki, kemuduan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang
dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Sagala, 2007: 56-65
2.2.4. Prinsip-prinsip manajemen sekolah