28
mengenai hak siswa, ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan konselor.
3 Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan
oleh kepala sekolah.
c. Manajemen tenaga kependidikan
Personel disekolah tentu saja meliputi unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif. Secara terperinci
dapat disebutkan keseluruhan personel sekolah adalah kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha dan pesuruh atau penjaga sekolah.
Manajemen personal merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara
kontinu para pegawai di sekolah, sehingga dapat membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan sekolah khususnya proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetepkan. Para personel harus diadministrasikan atau dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif
dan bergairah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari Suprihatin, 2004: 37 Menurut Mulyasa 2002: 42 manajemen tenaga kependidikan guru atau
personal mencakup 1 perencanaan pegawai, 2 pengadaan pegawai, 3 pembinaan dan pengembangan pegawai, 4 promosi dan mutasi, 5
pemberhentian pegawai, 6 kompensasi, dan 7 penilaian pegawai. Manajemen tenaga kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan
secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
29
Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan dibidang tenaga kependidikan yaitu:
1. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan 2.
Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan a.
Disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
b. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah
3. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah. 4.
Sekolah perlu mendukung upaya: a.
Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kamanfaatan, kepatutan dan profesionalisme
b. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi
secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah
c. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan fisik
jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas d.
Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lainnya didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan
tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
sedangkan untuk tenaga kepandidikan tambahan tidak ada mutasi
30
5. Sekolah mendayagunakan kepala sekolah sebagai pengelola sekolah, wakil
kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang
kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana sebagai pembantu dalam mengelola sarana prasarana, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
sebagai pembantu dalam mengelola peserta didik, guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran, konselor memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, instruktur memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan,
tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan, tenaga laboratorium membantu guru mengelola kegiatan
praktikum di laboratorium, tenaga administrasi menyelenggarakan pelayanan administratif, dan tenaga kebersihan malaksanakan tugas dalam
memberikan layanan kebersihan lingkungan.
d. Manajemen kesiswaan