Manajemen Sekolah Menengah Atas SMA

45 kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran sesuai kriteria yang ditentukan. Menurut Sergiovani dalam Sagala 2007: 183 menyatakan bahwa sekolah yang efektif dapat mempengaruhi kepuasan kerja yang secara eksplisit muncul sebagai performansi dan kinerja kepala sekolah serta personal sekolah lainnya dalam bentuk kehadiran, kesehatan fisik dan kesehatan mental. Penilaian kinerja kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dilihat dari kemampuannya menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan maksimal dan mampu menentukan pilihan pekerjaan yang tepat untuk dilaksanakan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personal sekolah yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan adalah 1 human performance yang menggambarkan kemampuan ability yang didukung oleh motivasi yang kuat 2 kemampuan yang menggambarkan pengetahuan knowledge didukung oleh keterampilan skill dan 3 motivasi motivation yang menggambarkan sikap didukung oleh situasi yang kondusif untuk itu.

2.6. Manajemen Sekolah Menengah Atas SMA

Katenagaan Sekolah Menengah Atas SMA menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI NO. 053U2001 tanggal 19 April 2001 tentang pedoman penyusunan standar pelayanan minimal penyelenggaraan persekolahan bidang pendidikan dasar dan menengah pada Sekolah Menengah Atas SMA terdiri dari kepala sekolah berijazah serendah-rendahnya S1 berasal dari LPTK atau non LPTK dengan akta mengajar, wakil kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, guru mata pelajaran berijazah serendah-rendahnya S1 berasal dari LPTK atau non 46 LPTK dengan akta mengajar sesuai bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya, guru pembimbing, laboran, pustakawan, dan petugas tata usaha. Setiap Sekolah Menengah Atas SMA menetapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Dalam sistem ini kepala sekolah bersama dewan guru dan warga sekolah lainnya secara mandiri, transparan, dan bertanggungjawab melaksanakan program sekolah mencapai visi, misi dan target mutu yang diamanatkan oleh masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan di sekolah stakeholders pandidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut sekolah: 1. Merumuskan visidan misi yang jelas serta terarah sesuai dengan visi, misi dan standar mutu pendidikan nasional 2. Merencanakan dan melaksanakan program SMA yang telah ditetapkan 3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program 4. Menyusun laporan dan mengevaluasi keberhasilan program 5. Merumuskan program baru sebagai kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan Untuk mengawasi tercapainya program, maka dilakukan kontrol melalui 1 pemantauan dan pengawasan internal dan eksternal, 2 transparansi manajemen dan 3 akuntabilitas publik. Penilaian sekolah dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum dan penilaian kinerja sekolah sebagai satu kesatuan secara menyeluruh. 47 Penilaian sekolah harus dapat bersifat nasional pemerintah pusat, lokal pemerintah daerah, dan sekolah itu sendiri sesuai dengan tujuan dan lingkupnya serta prinsip MBS. Komponen penting penilaiannya adalah sebagai berikut: 1. Kurikulum nasional maupun muatan lokal dilihat dari ketersediaan, persebarannya, keterlaksanaandan persentase daya serap 2. Peserta didik dilihat dari angka partisipasi kasar APK, angka partisipasi murni APM, angka pendaftaran peserta didik, angka putus sekolah APS, angka mengulang, kelangsungan belajar peserta didik survival rate, dan persentase kelulusan 3. Ketenagaan yaitu kinerja personal sekolah, kualifikasi dan keahlian tenaga guru dan tenaga kepandidikan, dan ratio guru dengan peserta didik 4. Organisasi sekolah yaitu struktur organisasi, personalia, uraian tugas, dan mekanisme kerja 5. Pembiayaan yaitu ketersediaan anggaran yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat, serta komponen yang harus dibiayai 6. Sarana dan prasarana yaitu ketersediaan dan perawatan lahan, bangunan, perabot, peralatan laboratorium dan media, buku teks, sarana dan peralatan olahraga, sarana dan peralatan seni, infrastruktur, dan sebagainya 7. Manajemen sekolah yaitu pemahaman visi dan misi sekolah, tingkat kehadiran guru dan tenaga kependidikan serta personal lainnya, tingkat kehadiran peserta didik, kinerja sekolah, dan tertib administrasi 48 8. Peran serta masyarakat yaitu dukungan dan peran serta komite sekolah, perhatian orang tua, peran serta tokoh masyarakat, peran serta dunia usaha, dan sebagainya Sagala, 2007: 174-175

2.7. Kajian Tentang Penelitian Terdahulu