22
b. Manajemen kurikulum dan program pengajaran
Menurut Suprihatin 2004: 22 ada beberapa pengertian mengenai kurikulum. Kurikulum berasal dari kata ”curere” yang dikatabendakan menjadi
”curiculum” kurikulum yang secara epitomologi dapat diartikan antara lain:
1. Jarak yang ditempuh pelari atau kereta lomba
2. Pacuan, lomba berkereta, lari cepat
3. Perjalanan tanpa berhenti satu kali perjalanan
4. Peredaran waktu
5. Kereta untuk lomba
6. Jalan kehidupan
Kurikulum kemudian digunakan dalam dunia pendidikan dan diberi arti: 1.
Secara tradisional a.
Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah b.
Suatu bahan pelajaran tentang yang dipelajari oleh anak c.
Sesuatu yang diharapkan dipelajari anak disekolah d.
Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijasah Degree
2. Secara konsepsi baru dalam pendidikan modern
a. Semua pengalaman anak yang menjadi tanggungjawab sekolah
b. Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar anak dikelas,
tempat bermain dan diluar sekolah Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian dari
MBS. Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan
23
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan
kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu, sekolah juga bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat Mulyasa, 2002: 40. Kegiatan manajemen kurikulum dititik beratkan pada usaha-usaha
pembinaan situasi belajar mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Menurut Suryosubroto 2004: 42-44, kegiatan manajemen kurikulum yang
terpenting adalah: a.
Kegiatan yang amat erat dengan tugas guru 1.
Pembagian tugas mengajar 2.
Pembagian tugas atau tanggungjawab dalam membina ekstrakurikuler 3.
Koordinasi penyusunan persiapan mengajar b.
Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar 1.
Penyusunan jadwal pelajaran 2.
Penyusunan program rencana berdasar satuan waktu tertentu caturwulan, semesteran, tahunan
3. Pengisian daftar kemajuan murid
4. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar
5. Laporan hasil evaluasi
6. Kegiatan bimbingan penyuluhan
24
Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007 peraturan di bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
1 Sekolah atau madrasah menyusun KTSP
2 Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar
isi, dan peraturan pelaksanaannya. 3
KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolahmadrasah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
4 Kepala sekolahmadrasah bertanggungjawab atas KTSP.
5 Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan
penyusunan KTSP 6
Setiap guru bertanggungjawab menyusun sillabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan
panduan penyusunan KTSP. 7
Dalam penyusunan sillabus, guru dapat bekerjasama dengan kelompok kerja guru, MGMP, LPMP atau perguruan tinggi.
8 Penyusunan KTSP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi yang bertanggungjawab dibidang pendidikan, sedangkan untuk penyusunan KTSP Pendidikan agama islam oleh kantor
wilayah Departemen Agama Provinsi. b.Kalender pendidikan
1 Sekolahmadrasah menyusun kalender pendidikan yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
25
2 Penyusunan kalender akademik didasarkan pada standar isi, berisi mengenai
pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan, serta diputuskan dalam rapat dewan
pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolahmadrasah. 3
Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP 4
Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal, dan semester genap.
c. Program pembelajaran
1 Sekolahmadrasah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya. 2
Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar
Penilaian. 3
Mutu pembelajaran disekolahmadrasah dikembangkan dengan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses, melibatkan
peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas dan dialogis, tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan
kebebasan berfikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan dan memprediksi serta pemahaman bahwa keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh- sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas
pada materi yang diberikan oleh guru
26
4 Setiap guru mempertanggungjawabkan terhadap mutu perencanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik mampu meningkatkan rasa ingin tahu, mencapai keberhasilan
belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan, mengolah informasi menjadi pengetahuan, menggunakan pengetahuan untuk untuk
menyelesaikan masalah, mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, dan mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang
wajar. 5
Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah
6 Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum
bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran. 7
Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.
d.Penilaian hasil belajar peserta didik 1
Sekolahmadrasah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggungjawab dan berkesinambungan
2 Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada standar
penilaian pendidikan. 3
Sekolahmadrasah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program
remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada
27
pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi
4 Seluruh program penilaian disosialisasikan kepada guru.
5 Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik.
6 Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparasi sistem evaluasi
hasil belajar. 7
Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang dinilai. 8
Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai penilaian hasil belajar.
9 Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan.
10 Seperangkatn metode penilaian yang sesuai dengan metodestrategi
pembelajaran yang digunakan. 11
Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
12 Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau
13 Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti bukti kesahihan, keandalan,
dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian. 14
Sekolahmadrasah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah, dan institusi diatasnya.
e. Peraturan akademik
1 Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik.
2 Peraturan akademik berisi, persyaratan minimal kehadiran siswa, ketentuan
mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan, ketentuan
28
mengenai hak siswa, ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan konselor.
3 Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan
oleh kepala sekolah.
c. Manajemen tenaga kependidikan