Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel I

Bab 5 Hereditas dan Mutasi

7 7

1. Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel I

Pada percobaan monohibrid untuk tujuh sifat yang diamati pada tanaman kapri, Mendel memperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 5.1 dan 5.2. Pada seluruh tanaman F 1 , hanya ciri sifat dari salah satu tetuanya yang muncul, sedangkan ciri sifat dari tetua yang lain tidak muncul. Sifat yang muncul pada F 1 , misalnya biji bundar disebut sifat dominan. Sedangkan, sifat yang tidak muncul, misalnya biji keriput disebut sifat resesif. Pada generasi F 2 , ciri-ciri yang dipunyai kedua tetua muncul kembali, misalnya biji bundar dan biji keriput. Dari percobaan Mendel untuk seluruh sifat yang diamati pada F 2 , terdapat perbandingan yang mendekati 3 : 1, antara ciri dominan dan resesif. Tabel 5.1. Data Persilangan dan F 1 Percobaan Mendel Sifat Persilangan Tanaman F 1 Bentuk biji bundar keriput 100 bundar Warna albumen kuning hijau 100 kuning Warna bunga merah-ungu putih 100 merah-ungu Bentuk polong gembung berkerut 100 gembung Warna polong hijau kuning 100 hijau Kedudukan bunga aksial terminal 100 aksial Tinggi tanaman tinggi pendek 100 tinggi Mengapa Mendel mengunakan kacang kapri Pisum Sativum sebagai objek penelitian? Diskusikan dengan teman sebangkumu. Tabel 5.2. Data F 2 Percobaan Mendel Sifat Dominan Resesif Perbandingan Bentuk biji 5474 bundar 1850 keriput 2.96 : 1 Warna albumen 6022 kuning 2001 hijau 3.01 : 1 Warna bunga 705 merah-ungu 224 putih 3.15 : 1 Bentuk polong 882 gembung 299 berkerut 2.95 : 1 Warna polong 428 hijau 152 kuning 2.85 : 1 Kedudukan bunga 451 aksial 207 terminal 3.14 : 1 Tinggi tanaman 787 tinggi 277 pendek 2.84 : 1 Apa perbedaan antara generasi F 1 dan F 2 ? Diskusikan dengan teman sebangkumu. Dari percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi pemisahan bebas pasangan gen-gen yang dikandung oleh induk parental sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya. Misalnya, induk Bb F 1 menghasilkan gamet B dan b. Hal ini dikenal sebagai Hukum Segregasi atau Hukum Mendel I. Kemudian, terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina. Hal ini menyebabkan gamet B dan b bergabung secara acak. Sehingga, dihasilkan F 2 dengan perbandingan fenotif 3 : 1. Untuk lebih memahami hukum Mendel I, mari cermati percobaan monohibrid berikut ini. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA 7 8 Gambar 5.2 Hasil percobaan monohibrid Mendel, antara biji bulat dengan biji keriput

2. Percobaan Dihibrid dan Hukum Mendel II