Percobaan Louis Pasteur Teori Biogenesis

Bab 6 Asal-Usul Kehidupan 109 pertemuan gabus dengan mulut labu dapat diolesi lilin agar lebih rapat. Kedua labu itu ditempatkan di tempat terbuka dan didinginkan. Setelah beberapa hari kemudian, hasil percobaan menunjukkan bahwa: Labu I : terjadi perubahan, air kaldu menjadi keruh dan berbau tidak enak, serta banyak mengandung mikroba. Labu II : tidak ada perubahan sama sekali, air tetap jernih dan tanpa mikroba. Tetapi, bila dibiarkan terbuka lebih lama terdapat banyak mikroba. Diskusikan dengan teman sekelompokmu. Apa persamaan dan perbedaan percobaan Francesco Redi dengan Spallanzani? Labu I dipanaskan terdapat mikroba didinginkan Labu II dipanaskan tidak terdapat mikroba didinginkan Dengan mikroskop tampak bahwa pada kaldu yang berasal dari labu I dan labu II terdapat mikroorganisme. Spallanzani menyimpulkan bahwa timbulnya kehidupan hanya mungkin jika telah ada kehidupan sebelumnya. Jadi, mikroorganisme tersebut telah ada dan tersebar di udara. Pendukung abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Spallanzani, sebab udara diperlukan untuk berlakunya generation spontanea. Sedangkan, paham biogenesis beranggapan bahwa udara itu merupakan sumber kontaminasi.

c. Percobaan Louis Pasteur

Orang yang memperkuat teori Biogenesis dan menumbangkan teori Abiogenesis hingga tak tersanggahkan lagi adalah Louis Pasteur 1822 - 1895 seorang ahli biokimia berkebangsaan Perancis. Pasteur melakukan percobaan penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan Spallanzani. Pada percobaannya, Pasteur menggunakan air kaldu dan tabung berleher angsa. Percobaannya adalah sebagai berikut: 1 Air kaldu dimasukkan ke labu berleher angsa. Labu ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga adanya hubungan antara labu dengan udara luar. Selanjutnya, labu dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari mikroorganisme. Gambar 6.4 Perangkat percobaan Spallanzani Gambar 6.6 Louis Pasteur Sumber: Image.google.co.id Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA 110 2 Setelah dingin, labu ditempatkan pada tempat yang aman. Karena bentuk pipa seperti angsa, udara dari luar dapat masuk ke dalam labu dan menempel di dasar lehernya. Sehingga udara yang masuk ke dalam labu adalah udara yang steril. Jadi, dalam percobaan ini masih ada daya hidup seperti yang dipersoalkan penganut paham Abiogenesis. Setelah dibiarkan beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. 3 Labu yang berisi air kaldu jernih, kemudian dipecahkan lehernya sehingga air kaldu bersentuhan dengan udara luar secara langsung. Setelah beberapa hari dibiarkan, air kaldu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme. Kesimpulan percobaan Pasteur adalah mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal dari cairan benda tak hidup, melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Mikroorganisme yang ada di udara masuk ke dalam labu bersama-sama dengan debu. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, tumbanglah Teori Abiogenesis dan muncul Teori Biogenesis yang menyatakan bahwa: a Omne vivum ex ovo , artinya setiap makhluk hidup berasal dari telur. b Omne ovum ex vivo , artinya setiap telur berasal dari makhluk hidup. c Omne vivum ex vivo , artinya setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Gambar 6.6 Perangkat percobaan Louis Pasteur Sumber: Image.google.co.id air kaldu dipanaskan didiamkan leher labu dipecahkan tidak ada mikroba terdapat mikroba Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 6 Asal-Usul Kehidupan 111 Teori Asal-Usul Kehidupan Lain C Teori Louis Pasteur telah menjawab bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga dan bukan berasal dari benda mati. Dari manakah makhluk hidup berasal? Bagaimana proses pembentukannya? Mari cermati uraian berikut ini. Teori Kreasi Khas menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural gaib pada saat yang