Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA
134
6. Perbandingan Fisiologi
Makhluk hidup mulai dari terendah hingga yang paling tinggi tersusun atas sel. Walaupun jumlah sel dan morfologi
setelah dewasa berbeda-beda, namun fisiologi di dalam selnya memiliki kemiripan, seperti:
a
Metabolisme b
Respirasi c
sintesis protein d
sintesis ATP dan penggunaannya dalam aktivitas hidup
Pada berbagai jenis hewan termasuk manusia ditemukan sisa berbagai alat tubuh. Alat ini pada hakikatnya sudah tidak
berguna lagi, namun masih djumpai dalam tubuh. Para pakar menyimpulkan bahwa adanya alat-alat tubuh yang tersisa
merupakan petunjuk adanya evolusi. Beberapa sisa alat tubuh yang ditemukan pada manusia, antara lain:
a
umbai cacing atau appendiks b
selaput mata pada sudut mata sebelah dalam c
otot penggerak telinga d
tulang ekor e
gigi taring yang runcing f
rambut pada dada g
buah dada pada laki-laki Pada hewan, sisa-sisa organ tubuh yang masih ditemukan
antara lain sisa kaki belakang ular piton yang mirip benjolan kuku. Dalam organ ini terdapat tulang yang berhubungan
dengan gelang panggul. Pada burung kiwi terdapat sisa bangunan sayap. Pada paus yang merupakan mamalia
semestinya memiliki rambut pada kulitnya. Tetapi kenyataannya semua paus tidak memiliki rambut tersebut. Sebagai gantinya
paus memiliki lapisan kulit yang tebal untuk menjaga stabilitas suhu tubuh, berdasarkan penelitian, embrio paus mempunyai
lapisan kulit yang mengandung rambut.
7. Petunjuk Alat Tubuh yang Tersisa
Mekanisme Evolusi
D
Evolusi merupakan perubahan makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama dan berlangsung perlahan-lahan.
Perubahan ini terjadi dalam satu populasi dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Dalam suatu lingkungan, sifat-sifat genetik menentukan keanekaragaman makhluk hidup, keanekaragaman ini meliputi
struktur, tingkah laku, dan lain-lain. Jika terjadi perubahan materi
Gambar 7.13 Tulang ekor pada manusia
Sumber: Encarta Library 2005
Tulang leher
Tulang dada
Tulang pinggang
Tulang ekor
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7 Evolusi
135
Mutasi gen adalah perubahan kimia gen DNA yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sifat suatu organisme yang
bersifat menurun. Mutasi dapat terjadi dengan adanya pengaruh luar dan tanpa pengaruh faktor luar. Mutasi yang
terjadi tanpa pengaruh faktor luar mempunyai dua sifat, yaitu sangat jarang terjadi, dan umumnya tidak menguntungkan.
Umumnya, mutasi jarang terjadi dan tidak menguntung- kan. Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan
dapat membentuk spesies baru. Untuk mengetahui hal ini, perlu angka laju mutasi, yaitu angka yang menunjukkan jumlah gen
yang mutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies.
Angka laju mutasi suatu spesies umumnya sangat rendah karena faktor-faktor yang menyebabkan mutasi tidak dapat
diramalkan secara pasti. Angka laju mutasi berkisar antara satu gen di antara dua ribu sampai jutaan gamet, atau rata-rata
1 : 100.000, artinya dalam setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang mampu bermutasi. Jadi, angka laju mutasi sangat kecil,
tetapi merupakan mekanisme yang penting, karena: a
setiap gamet mengandung beribu-ribu gen; b
setiap individu menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet dalam satu generasi; dan
c jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak
sekali. Angka laju mutasi yang menguntungkan lebih kecil dari
pada angka laju mutasi yang merugikan, yaitu perbandingan antara 1 dan 1.000, artinya dari 1.000 mutasi yang terjadi, satu
di antaranya mutasi yang menguntungkan. Walaupun mutasi yang menguntungkan ini kecil, karena jumlah generasi selama
spesies itu ada sangat besar, maka jumlah mutasi yang menguntungkan besar pula. Hasilnya, seperti pada contoh soal
berikut: 1
angka laju mutasi per gen adalah 1 : 100.000 2
jumlah gen dalam individu yang mampu bermutasi adalah 1.000
3 perbandingan antara mutasi menguntungkan dengan
mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000 4
jumlah populasi spesies adalah 300.000.000 5
jumlah generasi selama spesies itu ada adalah 6.000
1. Mutasi Gen