Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA
8 6
Pada insekta ordo Hymenoptera termasuk di dalamnya lebah dan semut. Perbedaan jantan dan betina ditentukan oleh
perbedaan tingkat ploidi. Lebah jantan memiliki jumlah kromosom haploid, sedangkan yang betina diploid. Lebah
betina berasal dari sel telur yang dibuahi, sedangkan sel telur yang tidak dibuahi akan berkembang menjadi lebah jantan.
Lebah jantan membentuk gamet melalui proses mitosis, sedangkan yang betina melalui meiosis.
2. Tingkat Ploidi
Semua organisme mempunyai gen yang diperlukan untuk membentuk sistem reproduksi jantan maupun betina. Salah satu
contoh tentang keluwesan perkembangan seks ini terdapat pada cacing laut Bonellia viridis. Bonellia betina mempunyai badan
seperti kacang dengan proboscis yang ramping panjang sekitar satu inci. Cacing jantan bertubuh lebih kecil sebesar protozoa
hidup sebagai parasit pada saluran reproduksi betina. Saat reproduksi, telur yang telah dibuahi dilepas ke air dan
berkembang menjadi larva yang dapat berenang dengan bebas. Larva-larva berada di sekitar Bonellia dewasa dan dirangsang
untuk menempel pada proboscis betina terdekat. Larva-larva yang bersentuhan dengan proboscis berkembang menjadi cacing
3. Lingkungan
Gambar 5.5 sistem penentuan seks
berdasarkan kromosom, manusia dan belalang mem-
punyai sistem heterogametik jantan dan pada unggas
dengan sistem heterogametik betina
Gambar 5.6 Bonellia viridis
Pria
pria wanita
sel somatik
sperma telur
keturunan diploid
seks diberi tanda dengan X dan Y, sedangkan pada heterogametik betina
diberi tanda dengan Z dan W.
Pada homogametik, organisme betina akan mengandung dua kromosom seks
yang sama, yaitu XX, sedangkan individu jantan akan membawa dua kromosom
yang berbeda, yaitu XY atau hanya satu kromosom X XO. Organisme betina yang
mempunyai kromosom XX, misalnya manusia, belalang, dan Drosophila
melanogaster
. Contoh organisme yang mempunyai jantan XY adalah Drosophila
melanogaster dan manusia, sedangkan
belalang jantan adalah XO. Golongan hewan unggas, ngengat
dan kupu-kupu memiliki sistem heterogametik betina, yaitu betina
berkromosom ZW. Sedangkan, jantan memiliki kromosom ZZ.
Sumber: Image.google.co.id
Sumber: Image.google.co.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 5 Hereditas dan Mutasi
8 7
Pautan Seks
F
Ada suatu sifat individu yang khas dan hanya dimiliki oleh betina saja atau jantan saja. Hal ini terjadi karena gen-gen
terpaut pada kromosom seks X atau Y. Peristiwa ini dinamakan pautan seks
. Pautan seks menunjukkan adanya pewarisan sifat oleh gen yang terdapat pada kromosom seks. Mari cermati
uraian berikut ini:
Morgan 1910 menunjukkan dengan jelas keterkaitan gen pengendali warna mata pada lalat buah Drosophila
melanogaster dengan segregasi kromosom seks. Pada
pembastaran lalat jantan bermata putih dengan lalat betina bermata merah, pada keturunan F
1
semua bermata merah. Jadi, sifat mata putih bersifat resesif karena tidak muncul pada F
1
. Ketika dibastarkan F
1
dengan sesamanya, warna mata putih tidak ada pada betina, tetapi hanya pada jantan. Dari hasil ini,
Morgan menyimpulkan bahwa alel pengendali warna merah dominan terhadap alel warna putih dan alel-alel tersebut hanya
terdapat pada kromosom X, tidak ada pada kromosom Y.
1. Warna Mata pada