Tingkat Ploidi Lingkungan Bioteknologi Materi

Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA 8 6 Pada insekta ordo Hymenoptera termasuk di dalamnya lebah dan semut. Perbedaan jantan dan betina ditentukan oleh perbedaan tingkat ploidi. Lebah jantan memiliki jumlah kromosom haploid, sedangkan yang betina diploid. Lebah betina berasal dari sel telur yang dibuahi, sedangkan sel telur yang tidak dibuahi akan berkembang menjadi lebah jantan. Lebah jantan membentuk gamet melalui proses mitosis, sedangkan yang betina melalui meiosis.

2. Tingkat Ploidi

Semua organisme mempunyai gen yang diperlukan untuk membentuk sistem reproduksi jantan maupun betina. Salah satu contoh tentang keluwesan perkembangan seks ini terdapat pada cacing laut Bonellia viridis. Bonellia betina mempunyai badan seperti kacang dengan proboscis yang ramping panjang sekitar satu inci. Cacing jantan bertubuh lebih kecil sebesar protozoa hidup sebagai parasit pada saluran reproduksi betina. Saat reproduksi, telur yang telah dibuahi dilepas ke air dan berkembang menjadi larva yang dapat berenang dengan bebas. Larva-larva berada di sekitar Bonellia dewasa dan dirangsang untuk menempel pada proboscis betina terdekat. Larva-larva yang bersentuhan dengan proboscis berkembang menjadi cacing

3. Lingkungan

Gambar 5.5 sistem penentuan seks berdasarkan kromosom, manusia dan belalang mem- punyai sistem heterogametik jantan dan pada unggas dengan sistem heterogametik betina Gambar 5.6 Bonellia viridis Pria pria wanita sel somatik sperma telur keturunan diploid seks diberi tanda dengan X dan Y, sedangkan pada heterogametik betina diberi tanda dengan Z dan W. Pada homogametik, organisme betina akan mengandung dua kromosom seks yang sama, yaitu XX, sedangkan individu jantan akan membawa dua kromosom yang berbeda, yaitu XY atau hanya satu kromosom X XO. Organisme betina yang mempunyai kromosom XX, misalnya manusia, belalang, dan Drosophila melanogaster . Contoh organisme yang mempunyai jantan XY adalah Drosophila melanogaster dan manusia, sedangkan belalang jantan adalah XO. Golongan hewan unggas, ngengat dan kupu-kupu memiliki sistem heterogametik betina, yaitu betina berkromosom ZW. Sedangkan, jantan memiliki kromosom ZZ. Sumber: Image.google.co.id Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 5 Hereditas dan Mutasi

8 7 Pautan Seks F Ada suatu sifat individu yang khas dan hanya dimiliki oleh betina saja atau jantan saja. Hal ini terjadi karena gen-gen terpaut pada kromosom seks X atau Y. Peristiwa ini dinamakan pautan seks . Pautan seks menunjukkan adanya pewarisan sifat oleh gen yang terdapat pada kromosom seks. Mari cermati uraian berikut ini: Morgan 1910 menunjukkan dengan jelas keterkaitan gen pengendali warna mata pada lalat buah Drosophila melanogaster dengan segregasi kromosom seks. Pada pembastaran lalat jantan bermata putih dengan lalat betina bermata merah, pada keturunan F 1 semua bermata merah. Jadi, sifat mata putih bersifat resesif karena tidak muncul pada F 1 . Ketika dibastarkan F 1 dengan sesamanya, warna mata putih tidak ada pada betina, tetapi hanya pada jantan. Dari hasil ini, Morgan menyimpulkan bahwa alel pengendali warna merah dominan terhadap alel warna putih dan alel-alel tersebut hanya terdapat pada kromosom X, tidak ada pada kromosom Y.

1. Warna Mata pada