Percobaan Dihibrid dan Hukum Mendel II

Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA 7 8 Gambar 5.2 Hasil percobaan monohibrid Mendel, antara biji bulat dengan biji keriput

2. Percobaan Dihibrid dan Hukum Mendel II

Percobaan Mendel yang melibatkan dua sifat sekaligus disebut percobaan dihibrid. Dari percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembentukan gamet, setiap pasang alel dalam satu lokus bersegregasi bebas dengan pasangan alel lokus lainnya, dan akan berpadu secara bebas dengan alel dari lokus lainnya. Hukum perpaduan bebas ini dirumuskan dari hasil observasi terhadap penyebaran fenotip F 2 persilangan dihibrid. Pada F 2 , Mendel memperoleh perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1. Misalnya, persilangan dengan dua sifat beda antara biji bundar kuning dengan keriput hijau. Pada F 1 diperoleh biji bundar kuning. Hal ini terjadi, karena setiap gen dapat berpasangan secara bebas. Artinya, biji bundar dominan terhadap keriput, dan kuning dominan terhadap hijau. Persilangan antara F 1 menghasilkan keturunan F 2 dengan perbandingan fenotip antara bulat kuning : keriput kuning : bulat hijau : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1. Untuk lebih memahami, mari cermati Gambar 5.3 berikut ini. BB bulat bb keriput × Gamet B b Bb bulat b B B b Sperma B b Gamet BB Bb Bb bb Bujur Sangkar Punnett × Generasi Parental Generasi F 1 Generasi F 2 B b Sel telur Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 5 Hereditas dan Mutasi

7 9 Gambar 5.3 Persilangan Dihibrid Mendel yang menghasilkan Hukum Perpaduan Bebas BBKK bulat, kuning bbkk keriput, hijau Gamet BK bk Bb Kk BK Bk bK bk BK Bk bK bk BK Bk bK bk Gamet BBKK BBKk BbKK BbKk BBKk BBkk BbKk Bbkk BbKK BbKk bbkk bbKk BbKk Bbkk bbKk bbkk BK Bk bK bk Sel telur Generasi Parental Generasi F 1 Generasi F 2 × × Bujur Sangkar Punnett Penyimpangan Semu Hukum Mendel C Nisbah genotip maupun fenotip yang dihasilkan oleh Mendel akan terpenuhi jika setiap sifat hanya ditentukan oleh alel dalam satu lokus. Alel dalam setiap lokus bersegregasi bebas dengan lokus lain, dan gen-gen terdapat pada inti. Pada kasus-kasus tertentu, perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1 tidak dipenuhi, tetapi menghasilkan perbandingan fenotip yang berbeda, misalnya 9 : 3 : 4, 15 : 1, atau 12 : 3 : 1. Munculnya perbandingan yang tidak sesuai ini disebut penyimpangan semu hukum Mendel. Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA kelas XII Program IPA 8 0 Tabel 5.3. Kemungkinan Kombinasi Aa Bb Aa Bb AB AABB ungu AABb ungu AaBB ungu AaBb ungu Ab AABb ungu AAbb merah AaBb ungu Aabb merah aB AaBB ungu AaBb ungu aaBB putih aaBb ungu ab AaBb ungu Aabb merah aaBb putih aabb merah AB Ab aB ab Kriptomeri merupakan interaksi komplementasi yang terjadi, karena munculnya hasil ekspresi suatu gen yang