Peternakan MATA PENCAHARIAN HIDUP MASYARAKAT DESA SUKAWANA

24

3.2 Peternakan

Komoditi peternakan yang ada di Desa Sukawana yaitu peternakan ayam petelur. Peternakan ayam petelur ini terdapat di beberapa banjar dan subak, seperti Banjar Kuum, Subak Pujung, Subak Gunggung. Dari namanya yaitu peternakan ayam petelur, yang dimanfaatkan di sini yaitu telurnya. Telur ini dihasilkan oleh ayam petelur yang dapat menghasilkan sebutir telur setiap harinya. Untuk memiliki ayam petelur, mereka biasanya membeli bibit dari Jawa, kemudian memeliharanya hingga dewasa. Selama 20 bulan ayam petelur berada dalam masa bertelurnya, setelahnya ayam tersebut dianggap tidak berkualitas lagi sehingga perlu untuk dicarikan bibit baru. Untuk setiap butir telur dihargai sekitar Rp.1.000. Biasanya hasil telur ini langsung dijual ke pengepul di Desa Batur. Gambar 7 Salah Satu Peternakan Ayam di Desa Sukawana Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014 Selain ayam petelur, ada pula warga yang beternak ayam pedaging. Ayam pedaging biasanya dijual per ekor, dengan kisaran harga sekitar Rp. 55.000 per ekor dengan berat mencapai 3 kg. Ayam yang dikembangkan adalah ayam jenis boiler, yaitu red boiler dan white boiler. Ada pula yang menjual ayam bali, guna untuk keperluan upacara. Apabila ada yang ingin membeli ayam bali ini diharuskan memesan sebelumnya, karena jenis ayam ini lumayan langka. 25 Komoditi peternakan lain yang cukup unik adalah peternakan anjing kintamani. Anjing kintamani yang memiliki ciri fisik menyerupai serigala ini, merupakan anjing asli Banjar Paketan, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Selama ini, masyarakat umum sudah terlanjur mengetahui bahwa anjing ini dapat ditemukan di seluruh wilayah Kintamani. Akan tetapi, pendapat tersebut sedikit keliru. Anjing kintamani asli hanya dapat ditemukan di Banjar Paketan. Mereka yang menjual anjing kintamani di luar daerah Banjar Paketan mungkin saja itu merupakan anjing campuran yang diakui sebagai anjing kintamani asli. Berdasarkan warna bulunya, terdapat tiga 3 jenis anjing kintamani. Ada yang berwarna putih, hitam dan cokelat. Sementara ini anjing kintamani yang memiliki warna putih lebih ditonjolkan karena telah mendapatkan pengakuan sebagai anjing ras asli Indonesia. Anjing ini dibudidayakan di tempatdi rumah masing-masing warga, tidak ada tempat peternakan khusus. Pemilik anjing kintamani membudidayakan anjing ini dominan untuk dijual sebagai tambahan penghasilan. Usia hidup anjing ini dapat mencapai 20 tahun. Sekali mengandung, seekor anjing kintamani betina dapat melahirkan hingga tujuh 7 ekor, namun tak jarang hanya seekor saja. Ketika akan melahirkan, anjing kintamani akan menggali lubang sebagai tempatnya melahirkan anak-anaknya. Dalam lubang itu pula menjadi tempat untuk mengasuh anaknya. Makanan yang diberikan peternak untuk anjing kintamani adalah ketela, sayur jepang labu siam, dedak, dan telur. Kisaran harga anak anjing atau konyong adalah sekitar 500 ribu hingga satu juta rupiah. Sementara untuk yang dewasa harganya sekitar 5-10 juta rupiah. Terdapat pula perlombaan atau kontes-kontes untuk mengukur tingkat keaslian anjing kintamani yang bertujuan untuk mengembangkan minat untuk tetap membudidayakan anjing asli kintamani ini. Kemenangan seekor anjing dalam sebuah kontes tentunya akan meningkatkan nilai jualnya. Anjing pemenang memiliki nilai jual hingga 80 juta rupiah. Di Banjar Paketan sendiri terdapat kelompok ternak anjing kintamani yang berfungsi sebagai wadah berkumpul untuk menjalin kerja sama dan berbagi informasi antara peternak anjing kintamani, baik dalam usaha perawatan, perkembangbiakan hingga pemasarannya. Namun untuk peternakannya sendiri dilakukan secara individu. 26

BAB IV KESATUAN HIDUP SETEMPAT