10
Sektor industri pariwisata yang berkembang di Desa Sukawana adalah wisata alam pegunungan dan Pura Penulisan, diharapkan kedua objek ini mampu mendorong perkembangan
ekonomi desa secara keseluruhan, karena sektor ini mempengaruhi perkembangan sektor-sektor yang lainnya.
1.6 Organisasi Sosial
a. Kelembagaan Pemerintahan Desa
Struktur kelembagaan di Desa Sukawana di samping kelembagaan administratif Pemerintah Desa dan kelembagaan dari Desa AdatPekraman, juga kelembagaan yang muncul atau yang
didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik. Kelembagaan dari Pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM, PKK Desa, PKK
Desa Sukawana. Kelembagaan bidang ekonomi misalnya, koperasi, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok tani, ternak, dll. Kelembagaan bidang pendidikan seperti, Komite Sekolah, dll.
Kelembagaan bidang kesehatan seperti Posyandu, Kelompok Dana Sehat, dll. Kelembagaan bidang budaya seperti sekaa gong, sekaa santi, dll. Kelembagaan bidang sosial dan politik seperti Karang
Taruna, Lembaga Patus Kematian Suka Duka, subak abian, dll.
Gambar 3 Kantor Kepala Desa Sukawana
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
11
b. Pembagian Wilayah .
Secara adminsitrasi Desa Sukawana terbagi dalam sembilan 9 wilayah kerja banjar dinas yaitu Banjar Dinas Kuum, Banjar Dinas Kutedalem, Banjar Dinas Paketan, Banjar Dinas Lateng,
Banjar Dinas Kubusalia, Banjar Dinas Desa, Banjar Dinas Sukawana, Banjar Dinas Tanah Daha, dan Banjar Dinas Munduk Lampah.
c. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2007, maka struktur pemerintahan Desa Sukawana telah lengkap. Dikepalai oleh
seorang Perbekel Kepala Desa, kesekretariatan dipimpin oleh Sekdes Sekretaris Desa dan dibantu lima 5 orang Kepala Urusan. Untuk di tingkat banjar dinas, Perbekel dibantu sembilan 9 orang
Kelian Dinas Difintif. Mengenai tata hubungan kerja dapat dijelaskan dalam diagram berikut:
12
Bagan 1: Struktur Organisasi Pemerintah Desa
d. Kondisi Pemerintahan Adat
Seperti pada pemerintahan adat Bali Mula pada umumya, di Desa Sukawana pemerintah adatnya memakai sistem Ulu Apad yaitu sistem kepemimpinan yang diperoleh berdasarkan usaha
seseorang achived, bila bagian atasnya sudah selesai masa tugasnya baki karena semua anaknya telah menikah maka yang menggantikan posisi pimpinan adat Jero Bayan adalah bawahannya,
13
begitu seterusnya. Sistem perekrutannya yaitu anggota yang dianggap sah adalah warga asli Desa Sukawana yang baru menikah langsung masuk ke dalam sistem pemerintahan dan harus mengabdi
ngayah sampai akhirnya ia menempati posisi tertentu sampai posisi puncak untuk memimpin penyelenggaraan upacara adat. Berikut jenjang posisi pemerintahan adat dari atas ke bawah.
Tabel 7 : Jabatan dan Tugas Kepemimpinan Adat Desa Sukawana JABATAN
ADAT JUMLAH ORANG
TUGAS Jero Bayan
2 Orang Kiwa kiri dan Tengen kanan
Memimpin upacara
Jero Bau
4 Orang 2 Kiwa dan 2 Tengen
Menjadi wakil Jero Bayan
Jero Nyingguk 2 Orang
Memantau kesalahan yang terjadi dalam hal adat.
Jero Nakeh Penakoan
3 Orang Sekdon keset don sekretaris,
Tuwaan lebih tua , Nyomanan lebih muda
Mengukur atau menimbang pepeson
atau jumlah sarana prasarana yang haruis
disumbangkan oleh warga untuk keperluan upacara adat.
Jero Pengelanan 4 Orang
Menentukan pembagian kerja dan pembagian hasil lungsuran
upacara.
Jero Kelian
4 Orang 2 Kiwa dan 2 Tengen
Mengatur, memimpin, mengelola, dan menjembatani antara posisi
atas dan bawah.
Kasinoman Sayaa
4 Orang Melayani ngayahin posisi
bagian atas
Krama Ulu Ampad
Banyak Semua warga Desa Sukawana yang sudah menikah masuk
ke dalam krama Ulu Apad Mengikuti rapat sangkep dan
terlibat dalam upacara adat di Desa Sukawana dan pura yang
berhubungan dengannya.
14
BAB II SEJARAH DESA DAN MITOS