Kesehatan LINGKUNGAN HIDUP DI DESA SUKAWANA

7 Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Sukawana, yaitu penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 39,8 ; tamat pendidikan dasar SD 45,1; tamat SMP 12,2 ; tamat SLTA 7,3 ; Diploma dan Sarjana 2,4 . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa SDM yang kurang berkualias dan kurang memiliki spesialisasi tertentu banyak terdapat di Desa Sukawana. Untuk mengantisipasi pengangguran dan kurangnya produktivitas warga, dapat diambil solusi seperti pelatihan keterampilan kerja dan wirausaha, penyuluhan pertanian agar masyarakat dapat mengenal IPTEK di bidang pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Selain itu perlu diadakan sosialisasi ke masyarakat, terutama ke orang tua berkaitan dengan pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan. Hal ini agar para orang tua merasa berkewajiban untuk menyekolahkan anaknya baik laki-laki maupun perempuan hingga sampai jenjang pendidikan tertinggi. Sehingga pembangunan SDM nantinya dapat turut serta berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Selain sarana gedung sekolah, diperlukan juga penunjang lainnya untuk membangun SDM yang handal di Desa Sukawana, seperti Balai Latihan Kerja dan akses pendidikan melalui perpustakaan dan internet. Tentunya budaya membaca masyarakat juga perlu ditingkatkan. Penulis merasakan bahwa saat berada di Desa Sukawana sulit untuk mendapatkan sinyal, serta penduduknya masih kurang merasa perlu terhadap internet sehingga sedikit yang mengenal internet. Maka perlu diadakan penyuluhan tentang manfaat internet dan pembangunan sarana prasarananya agar masyarakat lebih melek terhadap perkembangan IPTEK yang ada, terlebih lagi akhir tahun 2015 ini kita sudah diberlakukan perdagangan bebas komunitas ekonomi ASEAN Asean Economy Comunity 2015. Sehingga dari sekarang perlu dipersiapkan dan digalakkan lagi pembangunan SDM dan IPTEK agar daya saing penduduk dapat meningkat.

b. Kesehatan

Berbicara tentang sistem pengetahuan dan pengembangan SDM tentunya tidak akan pernah lepas dari bidang pendidikan dan kesehatan. Dengan tingkat kesahatan yang baik, masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar, baik aktivitas belajar maupun bekerja. Di bidang kesehatan, pemerintah telah menyediakan sarana-prasarana kesehatan dan tenaga medis dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Secara rinci sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Desa Sukawana disajikan pada Tabel 5. 8 1 2 3 4 1 Puskesmas 2 Pustu 1 Unit baik 3 Polindes 2 Unit 4 Posyandu 9 kelompok aktif JUMLAH KETERANGAN Kondisi NO. SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN VOLUME Buah Tabel 5. Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Desa Sukawana Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJM Des Desa Sukawana Tahun 2014-2019. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat 1 unit Puskesmas Pembantu dengan kondisi baik dan terdapat pula 2 unit Polindes. Masyarakat biasanya hanya menggunakan sarana dan prasarana kesehatan dalam kegiatan Posyandu, itu pun partisipasinya masih kurang. Penduduk juga jarang menjalani chek-up kandungannya, namun syukurnya mereka sudah terbiasa melahirkan di bidan ataupun rumah sakit. Saat berjalan di daerah rumah tua yang berdekatan dengan Bale Agung, penulis melihat banyak sampah yang berserakan di pinggir jalan. Hal tersebut mungkin terjadi karena penduduk sedikit menghabiskan waktunya di rumah tua, lebih sibuk dan lebih sering berada di pondok dekat ladang. Hal tersebut membuat perhatian terhadap kebersihan di daerah rumah tua kurang diperhatikan, padahal sampah-sampah plastik yang tidak dapat cepat terurai oleh alam itu dapat menjadi sumber penyakit seperti demam berdarah, malaria, ataupun penyakit yang disebarkan oleh serangga. Seperti yang diterangkan di atas, masalah kesehatan kerap muncul karena kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat masih tetap kurang, hal ini nampak dari rendahnya tingkat kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan Posyandu. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya agar bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan penyakit masih rendah serta pemanfaatan potensi tanaman obat untuk menjaga kesehatan atau pengobatan masih belum membudaya. Oleh karena itu, berbagai program kesehatan seperti penyuluhan, revitalisasi Posyandu masih tetap perlu dilanjutkan, tentunya dengan meningkatkan koordinasi dengan instani pemerintah sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan kesehatan. 9

1.5 Mata Pencaharian Hidup dan Kondisi Ekonomi