11
2.1.2. Strategi Learning Start with a Question LSQ
Pembelajaran adalah interaksi pribadi antara guru dan siswa. Kurikulum 2013 yang mulai diberlakukan, menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran lebih optimal bila siswa berperan aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar hanya akan terjadi dengan kegiatan anak
itu sendiri Nasution, 2010. Menurut Silberman Melvin 1996: 144 proses mempelajari sesuatu yang baru lebih efektif bila siswa aktif mencari pola daripada
menerima saja. Keaktifan siswa dapat dilihat dari peranannya dalam pembelajaran, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan memberi tanggapan.
Siswa sering mengalami kesulitan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam hal memberi rangsangan pada siswa
agar terlibat aktif dalam pembelajaran. Salah satu cara merangsang keaktifan siswa adalah dengan memberikan
siswa kesempatan untuk bertanya. Namun, pada pelaksanaannya peserta didik terkadang tidak siap untuk mengajukan pertanyaan. Dilihat dari kendala yang ada,
diperlukan adanya penerapan metode, model, ataupun strategi pembelajaran yang tepat. Kompetensi seorang guru dalam penguasaan meteri tidak menjamin
keberhasilan pembelajaran secara optimal Wena, 2009:17. Guru seharusnya mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk merangsang siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan,
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan
strategi pembelajaran, Silberman Melvin 1996: 144-146, memperkenalkan strategi pembelajaran yang menciptakan pola pembelajaran aktif, yaitu strategi
LSQ yang merangsang siswa untuk aktif bertanya tanpa penjelasan dari guru terlebih dahulu. Strategi LSQ akan membantu guru mengubah dinamika
kesunyian saat guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Peserta didik akan lebih ditantang untuk membuat berbagai pertanyaan, karena mereka
mempunyai kesempatan untuk memikirkan seluruh materi pelajaran.
12
Pada penerapan strategi LSQ, siswa diwajibkan untuk membuat tugas resume rangkuman materi dan daftar pertanyaan dari materi yang akan
disampaikan di kelas. Tugas resume yang dibuat sebelum pembelajaran, dapat membantu siswa memiliki gambaran atau pengetahuan dasar mengenai materi
pelajaran. Setelah memiliki gambaran tentang materi pembelajaran, siswa diharapkan akan memikirkan pertanyaan untuk disampaikan dan lebih siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Prosedur pelaksanaan strategi LSQ diawali dengan pendistribusian hand-
out materi pelajaran pilihan oleh guru berupa satu halaman buku teks atau hand- out. Pemilihan materi dibutuhkan untuk merangsang pertanyaan bagi pembaca.
Selebaran memberikan informasi luas tapi kurang detail atau penjelasan yang dibatasi, gambar yang menarik atau grafik yang menggambarkan beberapa
disiplin ilmu juga baik digunakan, serta teks yang terbuka untuk interpretasi akan menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
Pemberian hand-out materi dilakukan pada akhir pembelajaran sebelumnya. Di awal pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Namun, pertanyaan dapat pula berasal dari guru apabila siswa tidak memiliki pertanyaan yang diajukan. Guru memberikan pertanyaan
untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman atau konsep awal yang telah dimiliki siswa sebelum pembelajaran dimulai, sehingga guru dapat menentukan
materi yang lebih ditekankan penyampaiannya dalam pembelajaran. Pertanyaan merupakan metode yang utama untuk mengetahui pemahaman
siswa. Pertanyaan dapat diberikan dalam satu rangkaian cepat untuk membahas ulang isi pelajaran atau digunakan sebagai evaluasi akhir dari pembelajaran siswa
Hall et al., 2008. Sardiman 2007, menyatakan bahwa pertanyaan dalam interaksi belajar mengajar adalah penting karena dapat menjadi perangsang yang
mendorong siswa untuk giat berpikir dan belajar, serta membangkitkan pengertian baru. Pertanyaan yang baik yang digunakan dalam pembelajaran adalah
pertanyaan pengarah, yaitu pertanyaan yang sifatnya mengarahkan pada suatu konsep. Pada pembelajaran, pertanyaan yang sifatnya mengarahkan akan
menuntun siswa dalam menemukan jawaban yang tepat.
13
Menurut Sardiman 2007, pertanyaan yang diajukan guru dapat mengevaluasi penguasaan siswa, mengarahkan dan menarik perhatian siswa,
mengubah pendirian, kepercayaan, atau prasangka yang keliru. Pada pelaksanaan strategi LSQ, guru berperan sebagai fasilitator dalam melengkapi pengetahuan
siswa, serta meluruskan missconception yang terjadi saat siswa membaca dan memahami materi pelajaran.
Menurut Riswani Widayanti 2012, dalam strategi LSQ peserta didik dibimbing dan difasilitasi oleh guru untuk menentukan kebutuhannya,
menganalisis informasi yang diterima, menyeleksi bagian-bagian penting, memberi arti pada informasi baru, dan mampu memodifikasi pengetahuan
yang baru saja diterima dengan pengalaman dan pengetahuan yang pernah dimilikinya. Penyampaian materi dari guru bersifat melengkapi dan bertujuan
untuk penguatan konsep pada memori jangka panjang siswa. Secara tidak langsung strategi LSQ memberikan keuntungan bagi guru. Dengan menerapkan
strategi LSQ, penyampaian materi pembelajaran akan lebih cepat, terfokus pada materi-materi pelajaran yang belum dipahami siswa, serta lebih ditekankan pada
penguatan konsep-konsep utama yang penting. LSQ merupakan strategi belajar aktif yang berlandaskan teori meaningful
learning atau teori belajar bermakna dengan penemuan. Pengetahuan yang ditemukan siswa secara aktif dalam belajar akan masuk ke struktur kognitif dan
lebih lama diingat Saptono,2009. Pembelajaran lebih bermakna bila siswa dapat menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri secara aktif. Selain itu, LSQ
juga berlandaskan konstruktivisme. Kegiatan pembelajaran merupakan proses mengaitkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa dengan pengetahuan baru yang
diperoleh siswa. Oleh karena itu, pembelajaran harus dilaksanakan sebagai proses rekonstruksi pengetahuan, bukan menerima informasi atau transfer pengetahuan
dari guru. Siswa membagun pengetahuannya sendiri secara aktif dengan terlibat dalam proses pembelajaran.
Zaini et al. 2008, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran LSQ memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
14
1. Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena mereka belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah
mendapat tambahan penjelasan dari guru. 2. Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.
3. Materi dapat diingat lebih lama. 4. Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi
tersebut tanpa bantuan guru, 5. Mendorong keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan
memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok. 6. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling
bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Strategi LSQ juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat menjamin
bahwa semua siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah. Siswa yang aktif bertanya adalah siswa yang memilki rasa percaya diri yang tinggi,
mereka tidak malu untuk bertanya mengenai konsep materi yang dianggap sulit tetapi untuk siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah sulit untuk
bertanya mengenai konsep materi yang dirasa kurang memahami. Siswa yang aktif bertanya juga sebagian adalah siswa yang pandai, akibatnya siswa yang
pandai dengan antusias tinggi dapat mengembangkan potensinya secara optimal, namun siswa dengan antusias rendah kurang mengalami perkembangan,
karena tidak semua konsep yang dikontruksi setiap siswa semuanya sama.
2.1.3. Pendekatan Saintifik