38
dinyatakan bahwa dua kelas sampel berada pada populasi yang variansinya homogen.
3.7.3.3.Uji Kesamaan 2 Kelas Sampel
Uji kesamaan dua kelas sampel dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelas sampel yang digunakan memiliki kemampuan yang setara atau tidak. Dalam
analisis ini digunakan uji t dua pihak untuk membandingkan kelompok kontrol dan eksperimen. Adapun hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut:
Ho : =
: Tidak ada perbedaan kemampuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Ha : : Ada perbedaan kemampuan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen Uji kesamaan dua kelas sampel menggunakan menggunakan t-test equal
variances assumed atau t-test equal variances not assumed dengan α = 0,05 dan
dibantu program SPSS 16.0. Jika signifikansi F lebih besar dari α sig0,05 maka maka kedua kelompok homogen, sehingga t-test yang digunakan adalah equal
variances assumed karena memiliki variansi yang sama. Jika signifikansi F lebih kecil dari α sig0,05 maka maka kedua kelompok tidak homogen, sehingga t-
test yang digunakan adalah equal variances not assumed karena memiliki variansi yang tidak sama.
3.7.4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh pembelajaran dengan strategi LSQ dalam pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa. Data yang
digunakan dalam uji ini adalah hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam analisis ini digunakan uji-t pihak kanan dengan syarat data
terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0. Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah sebagai berikut
Ho : =
: Tidak ada pengaruh strategi LSQ dalam pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Biologi
Ha : : Ada pengaruh positif strategi LSQ dalam pendekatan saintifik
terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Biologi
39
Adapun rumus t-test yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sugiyono. 2014: 274 Dengan
= √
Keterangan: ̅
= Rerata nilai posttest kelompok kontrol ̅
= Rerata nilai posttest kelompok eksperimen n
= Jumlah siswa kelompok kontrol n
= Jumlah siswa kelompok eksperimen = Standar deviasi
s = Varian kelompok kontrol
s = Varian kelompok eksperimen
Berdasarkan nilai t
hitung
yang diperoleh, maka dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikasi 5. Jika t
t yaitu
t t maka Ha
diterima, yaitu pengaruh pembelajaran dengan strategi LSQ dalam pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa adalah signifikan.
3.7.5. Ketuntasan Belajar
3.7.5.1.
Ketuntasan Individu
Siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai yang diperoleh mencapai ≥ 70
3.7.5.2.
Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan belajar klasikal dihitung untuk mengetahui persentase siswa yang mencapai KKM. Bessarnya nilai KKM yang digunakan SMA Negeri 1
Demak adalah 67, sedangkan KKM yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 70. Rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan klasikal adalah
sebagai berikut. t =
̅ − ̅
√ +
K = n
N ×
40
Keterangan: K
= Persentase ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM
N = Jumlah seluruh siswa
Pembelajaran dengan strategi LSQ dalam pendekatan saintifik dikatakan berpengaruh optimal jika secara klasikal
80 siswa kelas eksperimen mampu mencapai KKM nilai 70.
3.7.6. Aktivitas siswa