Persiapan penelitian Prosedur Penelitian

24

3.4. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental Design karena penelitian ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak dapat sepenuhnya mengendalikan variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2013: 114. Bentuk desain penelitian yang dipilih adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini membutuhkan dua kelompok, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan kelompok lain sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan strategi Learning Start with a Question LSQ dalam penerapan pendekatan saintifik dan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan saintifik saja. Paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Sugiyono, 2014: 116 Keterangan: O 1 = nilai pretest yang dilaksanakan kelompok eksperimen O 2 = nilai posttest yang dilaksanakan kelompok eksperimen O 3 = nilai pretest yang dilaksanakan kelompok kontrol O 4 = nilai posttest yang dilaksanakan kelompok kontrol X = treatmentperlakuan yang diberikan di kelompok eksperimen

3.5. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis data.

3.5.1. Persiapan penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk mengentahui kondisi sekolah dan kegiatan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 3 Demak. E O 1 X O 2 K O 3 O 4 25 b. Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian ini adalah dua kelompok dari kelas X. Kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan dengan menganalisis rata-rata nilai UAS semester 1 dari kelas X SMA Negeri 3 Demak. Analisis dilakukan untuk mengetahui normalitas dan homogenitasnya. 1 Uji normalitas Digunakan untuk mengetahui apakah data sampel kelas terdistribusi normal atau tidak. Dalam menguji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05 dan dibantu program SPSS 16.0. Jika nilai sig. dari uji normalitas lebih besar dari α sig.0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal. Berikut ringkasan uji normalitas nilai UAS semester 1 kelas X yang disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Hasil analisis uji normalitas nilai UAS semester 1 Kelas Kolmogorov- Smirnov N Sig Hasil Keterangan Keputusan X-1 0,678 39 0,747 sig. 0,05 Normal X-2 0,698 32 0,715 sig. 0,05 Normal X-3 0,464 40 0,983 sig. 0,05 Normal X-4 0,538 39 0,934 sig. 0,05 Normal X-5 0,684 37 0,738 sig. 0,05 Normal X-6 0,620 37 0,836 sig. 0,05 Normal X-7 0,758 36 0,613 sig. 0,05 Normal X-8 0,720 37 0,677 sig. 0,05 Normal X-9 0,678 39 0,747 sig. 0,05 Normal Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 66 Berdasarkan Tabel 3.1 nilai memiliki sig.0,05 sehingga keputusan uji adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa nilai UAS semester 1 pada Sembilan kelas populasi berdistribusi normal. 2 Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesetaraan dua kelas yang dijadikan sampel menggunakan Levene’s test dengan α = 0,05 dan dibantu program SPSS 16.0. Jika nilai sig. dari uji homogenitas lebih besar 26 dari α sig.0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa data homogen. Hasil uji homogenitas nilai UAS semester 1dari 2 kelas sampel kelas X-8 sebagai kelompok kontrol dan X-9 sebagai kelompok eksperimen menunjukkan nilai signifikansi Levene 0,827 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil uji, keputusan uji adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa dua kelas sampel berada pada populasi yang variansinya homogen. c. Menyusun instrumen penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Silabus 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 3. Kisi-kisi soal pretest dan posttest 4. Soal pretest dan posttest 5. Lembar Kerja Peserta Didik LKPD Pengatan Lingkungan 6. Lembar penilaian laporan pengamatan lingkungan dan rubriknya 7. Lembar observasi sikap siswa dan rubriknya 8. Lembar penilaian diri peserta didik dan rubriknya 9. Hand-out materi dan gambar 10. Soal pendukung strategi LSQ 11. Lembar penilaian aktivitas siswa dan rubriknya 12. Lembar Diskusi Peserta Didik LDPD 2 tentang aliran energi dan interaksi dalam ekosistem 13. Lembar Diskusi Peserta Didik LDPD 3 tentang daur biogeokimia 14. Lembar panduan kegiatan pembuatan charta 15. Lembar penilaian produk charta rubriknya 16. Angket keterlaksanaan pembelajaran dan rubriknya 17. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan rubriknya 18. Pedoman wawancara guru tentang pembelajaran dengan strategi LSQ dalam pendekatan saintifik 27 d. Uji coba instrumen tes soal Uji coba instrumen tes dilakukan untuk menguji kelayakan soal yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Uji coba soal penelitian dilakukan pada kelas XI yang telah memperoleh pembelajaran materi ekosistem pada kelas X di tahun pelajaran 20132014. e. Analisis hasil uji coba instrumen tes soal Setelah dilakukan uji coba instrumen tes, selanjutnya adalah analisis instrumen tes. Adapun analisis instrumen tes yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Uji validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keakuratan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas butir soal merupakan validitas yang menunjukkan bahwa butir soal dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Untuk menghitung validitas butir soal, digunakan Anates versi 4.0.2. Validitas butir soal dapat dilihat dari signifikansinya. Jika hasil analisis korelasi menunjukkan signifikan, maka butir soal yang diuji bersifat valid. Tabel 3.2. Rekapitulasi validitas butir soal uji coba No. Kriteia Nomor soal Jumlah 1. Valid 1, 2, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 39, 40, 41, 43, 46 23 2. Tidak valid 3, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 45, 47, 48, 49, 50 27 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 2 Uji reliabilitas Selain mempunyai validitas yang tinggi, suatu tes yang reliabel harus mempunyai koefisien reliabilitas yang cukup besar. Suatu tes dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya. Perhitungan skor 28 reliabilitas tes menggunakan Anates versi 4.0.2, adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 0.81 – 1,00 : Sangat tinggi 0,61 – 0,80 : Tinggi 0,41 – 0,60 : Sedang 0,21 – 0,40 : Rendah 0,01 – 0,20 : Sangat rendah Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa instrumen tes bersifat reliable karena r hitung 0,66 r tabel 0,49 dan kriteria reliabilitas instrumen tes adalah tinggi Lampiran 8 halaman 13. 3 Uji tingkat kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00. Makin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu Rudyatmi Rusilowati, 2013. Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, dilakukan analisis menggunakan Anates versi 4.0.2 dengan kriteria sebagai berikut. 0,00 = Soal terlalu sukar 0,01 - 0,30 = Soal sukar 0,31 - 0,70 = Soal sedang 0,71 - 0,99 = Soal mudah 1,00 = Soal terlalu mudah Tabel 3.3. Rekapitulasi tingkat kesukaran soal uji coba No Kriteria Nomor Soal Jumlah 1 Sangat mudah 6, 21, 39 3 2 Mudah 1, 20, 34, 36, 40, 50 6 3 Sedang 2, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 37, 42, 43, 44, 46, 47, 49 27 4 Sukar 9, 16, 18, 19, 28, 31, 41, 45, 8 5 Sangat sukar 4, 17, 32, 33, 35, 38 6 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 29 4 Uji daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkempuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi atau biasa disingkat dengan DP Rudyatmi Rusilowati, 2013. Daya pembeda dianalisis dengan menggunakan Anates versi 4.0.2, adapun kriterianya adalah sebagai berikut. 0,40 - 1,00 = Soal diterima baik 0,30 - 0,39 = Soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 - 0,29 = Soal diperbaiki 0,00 - 0,19 = Soal tidak dipakai atau dibuang Tabel 3.4. Rekapitulasi daya pembeda soal uji coba No Kriteria soal Nomor soal Jumlah 1 Diterima baik 2, 7, 12, 13, 15, 16, 23, 26, 28, 34, 40, 43, 45 13 2 Diterima tetapi perlu diperbaiki 3, 10, 11, 22, 29, 30, 39, 41, 46 9 3 Diperbaiki 1, 6, 8, 25, 32, 33, 44, 49 8 4 Tidak dipakai atau dibuang 4, 5, 9, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 27, 31, 35, 36, 37, 38, 42, 47, 48, 50 20 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 5 Uji efektivitas distraktor Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengecoh atau distraktor dalam soal berfungsi dengan baik atau tidak. Sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila memiliki daya tarik yang besar bagi peserta test yang kurang memahami konsep Arikunto, 2013b: 233-234. Hasil uji efektivitas distraktor akan menjadi pertimbangan dalam pemilihan soal yang layak digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Sebuah distraktor berfungsi dengan baik bila dipilih sekurang- kurangnya 5 oleh peserta tes. Kualitas pengecoh dapat diketahui dengan analisis menggunakan Anates versi 4.0.2. 30 Tabel 3.5. Rekapitulasi efektivitas distraktor soal uji coba No Kriteria distraktor Nomor soal Jumlah 1 Berfungsi sepenuhnya 10, 16, 26, 32, 38 5 2 Berfungsi sebagian 2, 4, 5, 8, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 27, 30, 33, 35, 37, 39, 41, 42, 43, 44, 48 21 3 Tidak berfungsi 1, 3, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 28, 29, 31, 34. 36, 40, 45, 46, 47, 49, 50 24 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas distrsktor, diperoleh beberapa soal yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Adapun butir soal yang dapat digunakan dan tidak digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.6. Butir soal uji coba hasil analisis Kriteria Nomor butir soal Digunakan 1, 2, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 49 Tidak digunakan 3, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 47, 48, 50 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 Adapun rekapitulasi hasil uji coba soal materi ekologi ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3.7. Rekapitulasi hasil uji coba soal No. soal Daya beda Tingkat kesukaran Validitas Ket Skor Kriteria Skor Kriteria Korelasi Signifika n-si 1 22.22 diterima tapi diperbaiki 84,85 mudah 0,291 signifikan Diperbaiki 2 55.56 ditema baik 33,33 sedang 0,489 sangat sig. Digunakan 3 22.22 diterima tapi diperbaiki 30,30 sgt mudah 0,344 signifikan Diperbaiki 4 44.44 ditema baik 63,64 sedang 0,324 signifikan Digunakan 5 44.44 ditema baik 51,53 sedang 0,327 signifikan Digunakan 6 33.33 diterima tapi diperbaiki 57,58 sedang 0,294 signifikan Diperbaiki 7 44.44 ditema baik 51,52 sedang 0,425 sangat sig. Digunakan 8 55.56 ditema baik 39,39 sedang 0,436 sangat sig. Digunakan 9 44.44 ditema baik 21,21 sukar 0,340 signifikan Digunakan 10 11.11 diterima tapi diperbaiki 72,73 mudah 0,282 signifikan Diperbaiki 11 33.33 diterima tapi diperbaiki 39,39 sedang 0,407 sangat sig. Diperbaiki 12 55.56 ditema baik 63,64 sedang 0,486 sangat sig. Digunakan 13 55.56 ditema baik 36,36 sedang 0,439 sangat sig. Digunakan 14 55.56 ditema baik 15,15 sukar 0,496 sangat sig. Digunakan 15 33.33 diterima tapi diperbaiki 45,45 sedang 0,349 signifikan Diperbaiki 16 33.33 diterima tapi diperbaiki 60,61 sedang 0,287 signifikan Diperbaiki 31 No. soal Daya beda Tingkat kesukaran Validitas Ket Skor Kriteria Skor Kriteria Korelasi Signifika n-si 17 33.33 diterima tapi diperbaiki 30,30 sgt mudah 0,298 signifikan Diperbaiki 18 44.44 ditema baik 72,73 mudah 0,314 signifikan Digunakan 19 33.33 diterima tapi diperbaiki 21,21 sukar 0,409 sangat sig. Diperbaiki 20 22.22 diterima tapi diperbaiki 9,09 sgt sukar 0,362 sangat sig. Diperbaiki 21 55.56 ditema baik 72,73 mudah 0,393 sangat sig. Digunakan 22 44.44 ditema baik 69,70 sedang 0,439 sangat sig. Digunakan 23 44.44 ditema baik 27,27 sukar 0,256 - Diperbaiki 24 33.33 diterima tapi diperbaiki 57,58 sedang 0,351 signifikan Diperbaiki 25 22.22 diterima tapi diperbaiki 51,52 sedang 0,270 - Diperbaiki Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 f. Melakukan revisi instrumen penilaian soal Setelah dilakukan analisis terhadap instrumen tes soal, maka langkah terakhir adalah penyempurnaan instrumen tes yang digunakan dalam penelitian. Penyempurnaan soal dilakukan dengan revisi item-item yang kurang baik seperti revisi distraktor yang tidak berfungsi, sehingga diperoleh sejumlah soal yang layak digunakan dalam penelitian. Soal yang telah disempurnakan digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

3.5.2. Tahap pelaksanaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI Learning Start with a Question (LSQ) DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

1 20 121

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dipadukan Dengan Think Talk Write Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 10

“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dipadukan Dengan Think Talk Write Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 15

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI TIME TOKEN DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) Studi Komparasi Antara Strategi Time Token Dengan Strategi Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDIT Muhammadiyah Al-Kau

0 2 16

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI TIME TOKEN DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) Studi Komparasi Antara Strategi Time Token Dengan Strategi Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDIT Muhammadiyah Al-Kau

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 7 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dan Question Student Have Pada Kelas VIII SMP N 2 Colomadu Karan

0 1 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dan Question Student Have Pada Kelas VIII SMP N 2 Colomadu Kara

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKAH I TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 16

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Learning Start With Question) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 9