14
1. Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena mereka belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah
mendapat tambahan penjelasan dari guru. 2. Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.
3. Materi dapat diingat lebih lama. 4. Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi
tersebut tanpa bantuan guru, 5. Mendorong keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan
memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok. 6. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling
bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Strategi LSQ juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat menjamin
bahwa semua siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah. Siswa yang aktif bertanya adalah siswa yang memilki rasa percaya diri yang tinggi,
mereka tidak malu untuk bertanya mengenai konsep materi yang dianggap sulit tetapi untuk siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah sulit untuk
bertanya mengenai konsep materi yang dirasa kurang memahami. Siswa yang aktif bertanya juga sebagian adalah siswa yang pandai, akibatnya siswa yang
pandai dengan antusias tinggi dapat mengembangkan potensinya secara optimal, namun siswa dengan antusias rendah kurang mengalami perkembangan,
karena tidak semua konsep yang dikontruksi setiap siswa semuanya sama.
2.1.3. Pendekatan Saintifik
Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013, capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada mengembangan ketiga ranah tersebut secara utuhholistik, artinya pengembangan
ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Hal tersebut dirancang dengan harapan lulusan yang dihasilkan memiliki soft skills dan hard
15
skills yang saling berkesinambungan, mengingat tantangan masa depan yang senentiasa berubah. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh
melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kemendikbud 2013a, menyebutkan bahwa ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap
diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Diperlukan adanya suatu pendekatan yang tepat untuk dapat mencapai
kompetensi pada ketiga ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekantan ilmiah scientific approach. Sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud No. 65
Tahun 2013 yang mengisyaratkan perlunya proses pembelajaran dengan kaidah- kaidah pendekatan ilmiah scientific approach.
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatarbelakangi pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Pendekatan ilmiah scientific approach berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi
perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik-karakteristik ilmiah. Pendekatan ilmiah scientific approach merupakan bagian dari
pendekatan pedagogis
pada pelaksanaan
pembelajaran dalam
kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. Penerapan pendekatan saintifik yang
kemudian disebut 5M, meliputi observing mengamati, questioning menanya, associating menalar, experimenting mencoba, dan networking membentuk
jejaring Kemendikbud, 2013a.
16
Adapun langkah-langkah dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik menurut Fadlillah 2014: 184-185 adalah sebagai berikut:
1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk melakukan pengamatan menggunakan panca indera melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan pengamatan, melatih peserta didik untuk memperhatikan.
2. Menanya Saat siswa mengamati, guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya mengenai apa yang telah diamati. Dalam hal ini guru hendaknya dapat mengarahkan siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan, baik
pertanyaan tentang mengenai hasil pengamatan objek yang konkret sampai dengan yang abstrak terkait dengan fakta, konsep, atau prosedur. Pertanyaan
yang diajukan adalah pertanyaan yang bersifat factual sampai dengan pertanyaan yang bersifat hipotetik.
3. Mengumpulkan Tindak lanjut dari kegiatan bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut dapat terkumpul sejumlah informasi.
4. Mengasosiasi Informasi yang telah diperoleh dapat menjadi dasar kegiatan berikutnya.
kegiatan selanjutnya adalah mengasosiasi, yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan
pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan.
17
5. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil adalah kegiatan menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok. Kelebihan pendekatan saintifik meliputi: 1 meningkatkan kemampuan
intelek berpikir tingkat tinggi; 2 membentuk kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematik; 3 terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa
merasa belajar adalah kebutuhan; 4 melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide; dan 5 mengembangkan karakteristik siswa Machin, 2014.
2.1.4. Hasil Belajar