17
5. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan hasil adalah kegiatan menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok. Kelebihan pendekatan saintifik meliputi: 1 meningkatkan kemampuan
intelek berpikir tingkat tinggi; 2 membentuk kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematik; 3 terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa
merasa belajar adalah kebutuhan; 4 melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide; dan 5 mengembangkan karakteristik siswa Machin, 2014.
2.1.4. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut teori Konstruktivisme adalah proses sintesis informasi yang diukur dari pemahaman konsep dan kompetensi siswa secara aktif
dalam mengolah informasi. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Sudjana 2009: 3, hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan kalsifikasi Benyamin Bloom, hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan C1, pemahaman, C2, penerapan C3, analisis C4, evaluasi C5, dan
kreasi atau mencipta C6 Rudyatmi Rusilowati, 2013. Ranah sikap berkenaan dengan proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan Permendikbud, 2013. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak
Suprijono: 2010. Proses kegiatan belajar untuk mengubah tingkah laku siswa dipengaruhi
oleh banyak faktor. Menurut Sardiman 2007: 39, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua,
18
yaitu faktor intern dari dalam diri subjek belajar dan faktor ekstern dari luar diri subjek belajar.
Faktor intern menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis yaitu kesehatan jasmani dan fungsi tubuh. Faktor psikologis
meliputi kecerdasanintelegensi, motivasi, sikap perhatian dan tanggapan, minat, dan bakat. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan
kemudahan dalam
upaya mencapai
tujuan belajar
secara optimal
Sardiman,2007:39. Selain faktor-faktor internal, faktor-faktor eksternal juga dapat
mempengaruhi proses belajar. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan dalam dua kelompok, yaitu faktor sosial dan non sosial. Faktor sosial
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyrakat. Sedangkan faktor non sosial dapat berupa lingkungan alamiah, faktor
instrumental, dan materi pelajaran. Menurut Djamarah 2008: 177, faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa dapat dilihat pada skema berikut.
Gambar 2.2 Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut,
pembelajaran dengan strategi LSQ mempengaruhi beberapa faktor. Pertama faktor sekolah faktor eksternal, salah satunya adalah proses pembelajaran yang terjadi
di sekolah. Pembelajaran dengan strategi LSQ diharapkan berpengaruh positif Faktor
Eksternal Lingkungan
Alami Sosial budaya
Instrumental Kurikulum
Program Sarana fasilitas
Guru
Internal Fisiologis
Kondisi fisiologis Kondisi panca indra
Psikologis Minat
Kecerdasan Bakat
Motivasi Kemampuan kognitif
19
terhadap hasil belajar siswa. Ke-dua adalah faktor internal yang ditekankan pada faktor psikologis. Pembelajaran dengan strategi LSQ mampu menciptakan proses
pembelajaran aktif sehingga mempengaruhi faktor psikologis siswa diantaranya
siswa lebih termotivasi aktif dalam pembelajaran, yaitu aktif dalam mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat dan memberikan tanggapan.
2.1.5. Materi Ekologi