19
2.2.1 Membaca Pemahaman
Seseorang dapat dikatakan memahami bacaan apabila ia telah mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis, baik tersurat
maupun tersirat. Davies 1997: 1 memberikan pengertian membaca sebagai suatu proses mental atau proses kognitif yang di dalamnya seorang pembaca
diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis. Dari definisi di atas dapat diketahui dilihat bahwa kegiatan membaca
merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif dan interaktif. Dengan pengetahuannya, pembaca harus bisa mengikuti jalan pikiran penulis dan dengan
daya kritisnya ditantang untuk bisa merespon dengan menyetujui atau bahkan untuk tidak menyetujui gagasan atau ide-ide yang dilontarkan seorang penulis.
Berhubungan tentang pemahaman bacaan, hal serupa juga disampaikan pula oleh Harjasujana dan Damayanti 2003:134-136 meliputi
pemahaman kalimat-kalimat, pemahaman tentang kalimat-kalimat itu meliputi pula kemampuan menggunakan teori tentang hubungan-hubungan struktural
antarkalimat. Pengetahuan tentang hubungan struktural itu berguna bagi proses pemahaman kalimat, sebab kalimat bukanlah untaian kata-kata saja melainkan
untaian kata yang saling berkaitan mengikuti cara-cara yang spesifik. Seorang pembaca akan memahami isi bacaan setelah ia paham
maksud bacaan tersebut yang merupakan antarkalimat yang satu dengan yang lain saling berkesinambungan. Pilihan kata yang tepat merupakan hubungan struktural
antarkalimat dapat membentuk kesinambungan antarkalimat. Semakin spesifik
20
kata yang digunakan dalam suatu teks bacaan, maka semakin mudah dipahami pula isi bacaan tersebut.
Hampir sama dengan yang dipaparkan oleh Harjasujana dan Damayanti 2003:134-136, Iyosrosmana 2009:1 menyampaikan hal yang
serupa tentang hubungan-hubungan struktural yang penting untuk memahami makna kalimat itu tidak hanya diberikan dalam struktur luar, tetapi juga diberikan
dalam struktur isi kalimat. Pemahaman kalimat tidak akan dapat dilakukan dengan baik tanpa dukungan pemahaman atas hubungan isi antarkalimat tersebut. Untuk
itu, agar memiliki keterbacaan yang tinggi, kalimat yang disusun dalam suatu wacana harus selalu memperhatikan unsur struktur luar, struktur isi, dan hubungan
antarkeduanya. Menurut susunan kalimatnya, kalimat tunggal lebih mudah dipahami maknanya atau maksudnya daripada kalimat majemuk. Hal ini
disebabkan oleh kalimat majemuk lebih rumit daripada kalimat tunggal. Melalui membaca, kita dapat berkomunikasi dengan pikiran-pikiran
pada waktu lampau dan pada saat ini. Melalui membaca, kita dapat memperoleh pengalaman. Pada tingkat kita dapat membuka simbol tercetak dan
mengasosiasikan dengan arti, terjadilah proses pengenalan efektif dalam mengkomunikasikan ide-ide. Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian membaca
adalah suatu kombinasi dari pengenalan huruf, intellect, emosi yang dihubungkan dengan pengetahuan si pembaca untuk memahami suatu pesan yang tertulis.
Pembaca yang efektif dan efisien adalah yang fleksibel, yakni pembaca yang dapat menyesuaikan atau mengatur ketentuan waktu tempuh baca dengan tujuan
21
membaca dan berbagai kondisi yang ada, seperti karateristik dan tingkat kesulitan bacaan, minat baca, strategi membaca, dll.
Dari beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca untuk memahami isi bacaan apabila ia telah
mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis, baik tersurat maupun tersirat.
2.2.2 Tujuan Membaca