78
dalam kategori baik, akan tetapi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 77.
4.1.3 Hasil Nontes Siklus I
Hasil nontes siklus I diperoleh melalui deskripsi perilaku ekologis, catatan harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil nontes ini akan
mendeskripsikan tentang perubahan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menemukan gagasan utama dan menyimpulkan isi teks bacaan menggunakan
metode make a match. Hasil nontes siklus I dipaparkan sebagai berikut.
4.1.3.1 Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus I
Deskripsi perilaku ekologis untuk mengetahui tingkah laku dan perubahan siswa selama pembelajaran menemukan gagasan utama dan menyimpulkan isi
teks bacaan pada siklus I dan dilakukan secara langsung oleh peneliti dan dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Kudus.
Deskripsi perilaku ekologis ini bertujuan untuk mengetahui respon tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Segala kegiatan yang terjadi pada
saat pembelajaran dapat diamati oleh peneliti beserta guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan hasil deskripsi perilaku ekologis dapat
dideskripsikan sebagai berikut berupa tabel yang diperoleh peneliti.
79
Tabel 11. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus I No Aspek Jumlah
Persen Keterangan
1 Aktif mendengarkan penjelasan guru
25 62,5
Perilaku positif 2
Antusias dalam pembelajaran membaca pemahaman menemukan
gagasan utama dalam teks bacaan menggunakan teknik make a match
25 62,5 Perilaku
positif 3
Semangat untuk menemukan gagasan utama dalam teks bacaan
yang cocok dengan jawaban dan soal 35 87,5
Perilaku positif
4 Aktif dalam diskusi kelompok
menggunakan teknik make a match 20 50
Perilaku positif
Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa siswa yang aktif mendengarkan penjelasan guru sebanyak 25 siswa atau sebesar 62,5. Pada siklus I ini dapat
dikatakan belum semua siswa aktif mendengarkan penjelasan guru. Dalam hal ini, masih 15 siswa atau 37,5 yang masih seenaknya sendiri di dalam kelas atau
kurang serius dalam pembelajaran yang ditunjukkan masih terdapat siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja, berbicara sendiri dengan temannya, dan tidak
mencatat materi pembelajaran. Sebanyak 25 siswa atau 62,5 yang antusias siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam
teks bacaan menggunakan metode make a match. Jadi, masih 15 siswa atau 37,5 yang belum antusias terhadap pembelajaran menemukan gagasan utama dan
menyimpulkan isi teks bacaandalam teks bacaan karena masih merasa asing dengan metode make a match dan masing bingung penerapan dalam pembelajaran
membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Sebanyak 35 siswa atau 87,5 siswa yang semangat untuk menemukan
gagasan utama dalam teks bacaan yang cocok dengan jawaban dan soal. Hal ini dapat terjadi karena pada kegiatan ini siswa dapat secara aktif menemukan
gagasan utama dalam teks bacaan yang cocok dengan jawaban dan soal, akan
80
tetapi masih terdapat 12,5 atau sebanyak 5 siswa yang masih terlihat pasif atau tidak semangat untuk menemukan gagasan utama dalam teks bacaan yang cocok
dengan jawaban dan soal. Mereka terlihat duduk-duduk dan kurang aktif dalam pembelajaran. Sebanyak 20 siswa atau 50 siswa yang terlihat aktif berdiskusi
dalam kelompok ketika pembelajaran menggunakan metode make a match dan masih terdapat 20 siswa lagi atau 50 siswa yang kurang aktif berdiskusi dalam
kelompok ketika pembelajaran menggunakan metode make a match. Siswa-siswa yang tidak aktif berdiskusi dalam kelompok, mereka cenderung berbicara sendiri
yang tidak berhubungan atau tidak relevan dengan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan secara menyeluruh, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa masih banyak siswa yang melakukan perilaku negatif. Masih terdapat siswa yang belum bisa menyesuaikan pola pembelajaran yang ditetapkan oleh
guru. Keadaan seperti ini merupakan masalah yang harus segera diperbaiki oleh peneliti. Rencana pembelajaran pada siklus selanjutnya perlu dimatangkan lagi.
Peneliti akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran agar lebih baik lagi dan menghilangkan sikap-sikap negatif siswa, dan mengajak siswa untuk lebih aktif
lagi dalam proses pembelajaran.
4.1.3.2 Hasil Catatan Harian Siswa