30
memformulasikan topik maka kadang-kadang unsur ini juga dikenal sebagai kalimat topik topic sentences Nuriadi dalam Emiliya 2009: 41.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gagasan utama atau kalimat pokok pada sebuah paragraf ada empat, yaitu gagasan utama pada awal
paragraf, pada akhir paragraf, pada awal dan akhir paragraf, serta pada seluruh paragraf.
2.2.4 Grafik Fry
Harjasujana dalam Haryadi 2006:88, grafik fry digunakan untuk mengukur tingkat keterbacaan wacana. Grafik ini mendasarkan pengukurannya
pada dua faktor, yaitu panjang pendeknya kata dan tingkat kesulitan kata yang tercermin oleh banyak sedikitnya jumlah suku kata yang membentuk setiap kata
dalam wacana. Langkah-langkah penggunaan grafik fry adalah berikut ini. 1.
Pilihlah penggalan wacana yang representatif yang akan diukur tingkat keterbacaannya.
2. Hitunglah sampai 100 kata dari wacana yang dipilih untuk dijadikan sampel
yang akan diukur tingkat keterbacaannya. 3.
Hitunglah jumlah kalimat dari 100 kata yang dijadikan sampel hingga persepuluh terdekat dibulatkan.
4. Hitunglah jumlah suku kata dari wacana sampel. Angka dan singkatan
diperlakukan sebagai satu kata dengan satu kata. 5.
Hasil menghitung pada langkah 3 dan 4 diplotkan dimasukkan ke dalam grafik fry. Pertemuan antara baris vertikal jumlah suku kata dan baris
31
horisontal jumlah kalimat menunjukkan tingkat kelas pembaca yang diprediksi dapat membaca bacaan yang diukur.
6. Tingkat keterbacaan hasil pengukuran bersifat perkiraan. Penyimpangan
mungkin terjadi sehingga peringkat keterbacaan tidak hanya seperti hasil pengukuran, tetapi bisa ditambah atau dikurangi satu peringkat
2.2.5 Metode Make a Match dalam Pembelajaran
Metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Curran 1994. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Metode make a match atau mencari pasangan merupakan
salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin Tarmidzi 2008:1.
Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut. 1.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu
jawaban. 2.
Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban 3.
Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang
32
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin ilmiah
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin 6.
Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban akan mendapatkan hukuman,
yang telah disepakati bersama 7.
Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lainnya yang memegang
kartu yang cocok 9.
Guru bersama-sama dengan siswa membuat simpulan terhadap materi pelajaran.
2.2.6 Penerapan Metode Make a Match Menemukan Gagasan Utama dalam Teks Bacaan