91
a b
c d
Gambar 6. Aktivitas Siswa Berkelompok Sesuai dengan Tema Bacaan
Gambar 6 di atas menunjukkan aktivitas siswa berkelompok sesuai dengan tema bacaan yang diperoleh dari kelompok soal. Jadi, siswa yang menjadi
kelompok soal mencari jawaban di kelompok jawaban, jika sudah cocok mereka bergabung menjadi satu sesuai dengan tema bacaan dari teks bacaan kelompok
soal dan mencari tempat duduk yang terdapat tulisan yang sesuai dengan tema bacaan.
4.1.3.6 Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan setelah melakukan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti akan melihat hasil dari
tahap perencanaan, tindakan, dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I
92
pertemuan pertama dan kedua. Peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil deskripsi perilaku ekologis, hasil catatan harian siswa, dan hasil wawancara yang
telah dilakukan pada kedua pertemuan dalam siklus I. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I, dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan metode make a match yang digunakan peneliti dalam pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks
bacaan. Kelebihan yang dimiliki metode make a match yaitu metode tersebut memberikan variasi pembelajaran pada siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kudus,
sehingga siswa lebih antusias dan semangat mengikuti pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Selain mempunyai
kelebihan dalam pembelajaran, metode make a match juga memiliki kelemahan, yaitu siswa penguasaan kelas yang kurang baik.
Hasil tes siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kudus pada siklus I belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan, yaitu
sebesar 77. Selain itu, berdasarkan hasil nontes pada siklus I, dapat diketahui pula bahwa perilaku siswa yang masih berbuat gaduh dan bergurau di dalam kelas.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan tindakan lebih lanjut pada siklus II. Pada siklus II, peneliti melakukan beberapa perbaikan
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil tes dan nontes dari pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Perbaikan
yang dilakukan pada siklus II, yaitu 1 penguasaan kelas yang lebih baik yaitu dengan cara memberikan hukuman pada siswa yang gaduh di kelas. Hukuman
yang diberikan peneliti yaitu siswa yang gaduh di kelas diberi teks bacaan yang
93
berbeda dengan teman-temannya, kemudian menemukan gagasan utama dalam teks bacaan tersebut secara individu. Hukuman tersebut dilakukan dengan harapan
siswa-siswa yang gaduh tersebut jera dan tidak gaduh lagi di kelas; 2 memberikan teks bacaan yang lebih bervariasi atau berbeda dari teks bacaan pada
siklusI dengan tujuan agar siswa tersebut mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dan tidak bosan dengan teks bacaan yang sama; 3 pengaturan siswa
pengkondisian siswa dalam mengambil lintingan soal dan jawaban. Pada siklus I kurang teratur sehingga terdapat satu siswa yang memperoleh dua lintingan
jawaban dan ada satu siswa yang tidak memperoleh lintingan jawaban. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengaturan siswa pengkondisian siswa dalam
mengambil lintingan jawaban yang terdapat di meja guru. Tindakan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan tidak diubah pada siklus II, karena tindakan yang dilakukan siswa telah sesuai dengan kompetensi
dasar yang hendak dicapai pada pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Oleh karena itu, tidak diadakan perubahan
tindakan yang dilakukan siswa pada siklus II.
4.1.4 Hasil Tes Siklus II