53
butir r. Dengan demikian tiap satu item dapat diketaui yang tidak memenuhi syarat dilihat dari validitasnya.
Uji instrumen dilakukan di SMK N 3 Magelang dengan mengambil siswa 30 orang dengan mengambil kelas XII yang telah melaksanakan Praktik Industri
di Hotel. Setelah dilakukan uji instrumen, kemudian instrumen tes tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan program ITEMAN untuk mengetahui
taraf kesukaran butir soal. Syarat sebuah instrumen disebut valid apabila r hitung lebih besar dari r
tabel. Hasil uji validitas dengan menggunakan program ITEMAN menunjukkan nilai 0, 177 sampai 0, 661. Sementara diketahui r tabel dengan sampe sebanyak
30 orang siswa adalah sebesar 0,361. Beberapa butir soal r hitung yang nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan gugur atau tidak valid.
Butir soal yang valid dan yang telah gugur bisa dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Uji Validitas kompetensi Hard Skill No
Nomor Soal Keterangan
1 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19,
20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40
Valid 2
14, 17, 23, 25, 35 Tidak Valid
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa 35 butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel penget
ahuan siswa mempunyai r hitung α 0,361. Hal ini menunjukan bahwa 35 butir soal tersebut dinyatakan valid dan 5 butir soal
dinyatakan tidak valid sehingga untuk mengukur variabel kompetensi Hard Skill dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian digunakan 35 butir
soal.
2. Pengujian Reabilitas Instrumen
Reliabilitas mempunyai arti tetap, dapat dipercaya, atau dapat diandalkan. Dengan demikian, reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen
54
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2002:254.
Begitu juga dalam penelitian ini, pengujian istrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen penelitian yang benar-benar dapat dipercaya. Untuk
menguji kesahihan instrumen digunakan pengujian reliabilitas secara internal karena uji coba dilakukan satu kali single trial administrator dengan
menggunakan rumus alpha Saifuddin Azwar, 2004:4. Adapun rumus alpha adalah:
= Keterangan :
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaanbanyaknya soal = jumlah varians butir
= varians butir Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penelitian maka
digunakan pedoman berdasarkan nilai koefisien reliabilitas korelasi menurut Sugiyono 2012: 231, adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Nilai Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas
Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0, 199 Sangat rendah
0, 20 – 0, 399 Rendah
0, 40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
0, 80 – 1, 000 Sangat kuat
55
Dalam memberikan interprestasi instrumen, instrumen dikatakan reliabel jika
α ≥ . Namun apabila
α ≤ , maka instrumen tidak reliabel. Dalam
penelitian ini analisis realibilitas instrumen dibantu dengan menggunakan program ITEMAN.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan pada 30 responden non sampel siswa kelas XI SMK N 3 Magelang jurusan Tata Boga
yang melaksanakan Prakti Industri di Hotel dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Koefisien alpha Tingkat Reabilitas
Kompetensi hard skill x 0,896
Sangat tinggi Uji coba instrumen yang telah dilakukan kepada 30 responden non
sampel siswa kelas XI SMK N 3 Magelang yang melaksanakan Praktik Industri di Hotel menghasilkan data bahwa pada variabel X yaitu kompetensi hard skill
memiliki tingkat reabilitas sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena pada variabel X menghasilkan nilai
α sebesar 0,896.
G. Teknik Analisis Data