15
b. Tujuan Praktik Industri
Tujuan Praktik Industri menurut beberapa ahli diantaranya menurut Wardiman Djojonegoro 1998, 79 PI bertujuan, antara lain :
1 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kehalian profesional yaitu tenega kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 2 Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepakatan antara
lembaga pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas yang ada di dunia industri.
3 Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas profesional dengan memanfaatkan sumber daya
pelatihan yang ada di dunia industri. 4 Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan. Dari uraian di atas dapat disimpulakn bahwa PI bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan pengalaman dengan tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan industr.
Oleh karena itu siswa harus melaksanakan PI dengan sebaik-baiknya agar tujuan PI dapat tercapai.
c. Manfaat Praktik Industri
Praktik industri menganut asas saling menguntungkan, sehingga selama pelaksanaan praktik kerja industri ini semua pihak diuntungkan baik itu sekolah,
industri, dan siswa Wardiman Djojonegoro, 1998: 98. Manfaat industri bagi sekolah adalah memadukan materi pembelajaran di sekolah dan perkembangan
teknologi di dunia industri. Sementara itu, manfaat yang didapat siswa selama pelaksanaan prakerin adalah memberikan pengalaman praktis, dan memberikan
informasi perkembangan teknologi industri Pedoman Prakerin SMKN 3 Magelang, 2013: 3.
Industri juga bisa memetik manfaat dari pelaksanaan industi ini. Manfaat praktik Industri untuk industri adalah memberikan bantuan dalam menyusun
16
daftar keterampilan yang dibutuhkan ditempat kerja, pengembangan Standar Kompetensi akan memudahkan dalam penilaian keterampilan dari setiap
pekerjaan yang ada di perusahaan Wardiman Djojonegoro, 1997: 13. Standar kompetensi yang diterapkan di sekolah dapat menjadi ukuran mutu untuk
sertifikat keterampilan yang diberikan kepada siswa dan pekerja baru ataupun lama dapat menggunakan sertifikat keterampilan yang sama. Pada pelaksanaan
on the job training ada kesepadanan dengan off the job training sehingga tidak menjadi soal di mana keterampilan tersebut diperoleh Wardiman Djojonegoro,
1997: 15.
d. Komponen Praktik Industri
Menurut Wardiman Djojonegoro 1998: 80, Praktik industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang
didukung oleh 5 faktor yang menjadi komponen PSG. Komponenkomponen tersebut antara lain institusi pasangan, program pendidikan dan pelatihan
bersama, kelembagaan kerjasama, sistem penilaian dan sertifikasi, nilai tambah, dan jaminan keberlangsungan Wardiman Djojonegoro, 1998: 80. Berikut
penjelasan dari masing-masing komponen: 1 Institusi Pasangan
Praktik industri hanya mungkin dilaksanakan jika terdapat kerjasama dan komitmen antara institusi pendidikan kejuruan SMK, dan institusi lain dunia
usahadunia industri yang memiliki sumber daya untuk mengembangkan keahlian kejuruan Wardiman Djojonegoro, 1998: 80. Sebelum pelaksanaan
prakerin sangat penting dilakukan pemetaan dunia usahadunia industri DUDI.
17
Pemetaan DUDI dimaksudkan agar dunia DUDI yang dijadikan mitra kerja yang benar-benar sesuai dengan program keahlian peserta didik sehingga
tujuan praktik industri tercapai dengan baik. Pemetaan DUDI dapat dilakukan dengan melakukan inventarisasi DUDI melalui media massa, yang dilanjutkan
survey langsung. Joko Sutrisno, 2008:5 DUDI yang menjadi institusi pasangan praktik industri Program Keahlian
Tata Boga di SMK Negeri 3 Magelang ajaran 20132014 diantaranya Pringsewu Restorant, Soalria Restaurant, Hotel Puri Asri, Hotel Atria, Hotel Oxalis, Jasmine
Catering. 2 Program Pendidikan dan Pelatihan Bersama
Pelaksanaan Praktik industri pada dasarnya adalah milik dan tanggung jawab bersama antara lembaga pendidikan kejuruan dan institusi pasangannya.
Program harus dirancang atas kesepakatan oleh kedua pihak meliputi standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan pelatihan yang meliputi materi,
waktu, dan pola pelaksanaan Wardiman Djojonegoro, 1998: 80-82. 3 Sistem Penilaian dan Sertifikasi
Penilaian hasil belajar siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan standar profesi, harus dilakukan melalui proses, sistem penilaian, dan sertifikasi
yang disepakati bersama. Oleh karena itu diperlukan sistem yang mengatur tentang materi ujian, pelaksanaan, dan penentuan hasil ujian serta sertifikasinya
yang melibatkan sekolah, institusi pasangan, asosiasi profesi, organisasi pekerja, dan unsur lain yang terkait ketenagakerjaan Wardiman Djojonegoro, 1998: 82.
4 Kelembagaan Kerjasama Pelaksanaan prakerin memerlukan dukungan dan jaminan keterlaksaan
melalui lembaga kerjasama yang melibatkan pihak pemerintah, dan pihak yang
18
berkepentingan dengan pendidikan dan pelatihan kejuruan diantaranya organisasi pekerja, asosiasi profesi, dan tokoh masyarakat Wardiman
Djojonegoro, 1998: 82-83. 5 Nilai Tambah dan Insentif
Kerjasama SMK dan DUDI dikembangkan dengan prinsip saling membantu, saling mengisi, saling melengkapi untuk keuntungan bersama yang
memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerja sama. Nilai tambah bagi industri adalah mengenal kualitas peserta didik yang belajar dan bekerja
diperusahaannya. Nilai tambah bagi sekolah adalah memberikan bekal keahlian yang bermakna bagi peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Sementara itu,
nilai tambah bagi peserta didik adalah setelah lulus peserta didik akan betul-betul memiliki bekal keahlian profesional untuk terjun ke lapangan kerja. Rantang
waktu untuk mencapai keahlian profesional ini menjadi lebih singkat Wardiman Djojonegoro, 1998: 88-90.
6 Jaminan Keberlangsungan Pelaksanaan Prakerin melibatkan banyak pihak sehingga diperlukan
pengaturan tentang tata cara kerjasama yang menyangkut fungsi, struktur, mekanisme, serta hak dan kewajiban setiap pihak yang terlibat. Sementara
belum ada perundang-undangan yang berlaku secara nasional, jaminan keberlangsungan Prakerin ini dibuat dalam bentuk naskah kerjasama antara
pihak industri dan SMK Wardiman Djojonegoro, 1998: 90-91.
19
4. Ruang Lingkup Hotel