42 2.
Skala Minat Skala minat yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan pada siswa.
Skala minat digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching yang selanjutnya digunakan
untuk meningkatkan minat siswa. Kisi-kisi yang digunakan dalam skala minat ini sama dengan kisi-kisi lembar observasi minat belajar siswa, karena skala minat juga
digunakan untuk meneliti minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Dengan menggunakan skala minat, aktivitas siswa dalam pembelajaran yang ada dalam
skala minat belajar siswa dapat dikonversikan dalam bentuk skala dan selanjutnya dikonversi ke data kuantitatif sehingga dapat terlihat minat belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum Teaching.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang berawal dari kegiatan mengklasifikasi, menganalisis, hingga menarik kesimpulan dari data yang telah
terkumpul. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang terkumpul dari observasi dan skala minat.
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif karena datanya akan berbentuk kuantitatif.
Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono 2009: 207, teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data sebagaimana adanya
dengan tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan umum generalisasi. Dengan demikian maka hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan. Analisis data ini
43 dapat dikonversikan ke penilaian standar 10 dengan rumus menurut Nana Sudjana
2012: 133 yaitu sebagai berikut:
Keterangan: X = Skor yang dicari dalam penilaian berstandar 10
Menurut Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama 2011: 154, pedoman penilaian dengan standar 10 dapat dipaparkan sebagai berikut :
Tabel 3. Pedoman penilaian standar 10
Rentangan Skor Predikat atau Kategori
8,5 – 10
Sangat Baik A 7,0
– 8,4 Baik B
5,5 – 6,9
Cukup C 5,0
– 5,4 Kurang D
5,0 Sangat Kurang E
Setelah skor hasil konversi diperoleh, kemudian dicocokkan dengan pedoman penilaian dalam standar 10 di atas, sehingga dapat diketahui minat belajar
siswa berada pada kategori sangat kurang, kurang, cukup, baik, atau sangat baik.
H. Validitas
“Validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur” Iqbal Hasan, 2006: 15. Berdasarkan pernyataan tersebut, suatu
instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dengan tepat.
� = �
�� � � ℎ
� � � ×
44 Peneliti mengumpulkan data yang benar-benar valid agar dapat menjawab
rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan adalah data yang berdasarkan fakta tanpa ada unsur rekayasa atau penipuan. Hal yang
demikian diharapkan akan membuat penelitan ini menjadi bermakna. Suatu instrumen mempunyai validitas konstruksi jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan atau bangunan teorinya Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2009: 176. Mengacu pada
pernyataan tersebut, validitas konstruksi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara instrumen yang disusun dengan teori atau definisinya. Dalam penelitian ini,
pengujian validitas konstruksi instrumen lembar pengamatan dilakukan oleh Bapak Drs. T. Wakiman.
I. Kriteria Keberhasilan
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan pada minat belajar siswa pada pembelajaran IPA menuju ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat
dilihat dari kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu minimal 75 siswa kelas V mencapai minat belajar pada kategori baik dan maksimal 25 mencapai pada
kategori cukup dalam pembelajaran IPA yang menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching. Secara kuantitatif, jika jumlah skor semua indikator secara
keseluruhan m encapai ≥7,0 setelah dikonversi ke standar 10 maka minat belajar
siswa berada pada kategori baik.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN