9 Nash Usman Samatowa, 2006: 2, mengungkapkan bahwa IPA adalah
suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menejelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungjan
antara satu fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas mengenai pengertian IPA dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam atau Science bersangkut pautan
dengan ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dapat disebut sebagai ilmu tentang alam yang secara sistematis, metodis, dan tersusun secara
teratur yang membahas tentang gejala atau fenomena – fenomena alam dan
didasarkan dari hasil pengamatan dan percobaan yang dilakukan oleh manusia.
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dapat dilakukan oleh peserta didik atau
murid Syaiful Sagala 2010: 61. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1993:12, menyatakan
bahwa mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran. Pembelajaran akan berhasil apabila terjadi proses belajar dan
mengajar yang harmoni. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik
10 apabila tidak hanya dalam satu arah namun dari berbagai arah sehingga
memungkinkan siswa untuk dapat belajar dari berbagai sumber belajar yang ada. Pembelajaran IPA didasarkan pada hakikat IPA itu sendiri yaitu dari segi
proses, produk, dan pengembangan sikap Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1993: 7. Pembelajaran IPA di sekolah dasar sebisa mungkin didasarkan
pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam semesta ini dapat dipelajari, dipahami , dan dijelaskan melalui proses tertentu, misalnya observasi, ekperimen,
dan analisis rasional. Menurut De Vito, et al Usman Samatowa, 2006: 146, pembelajaran IPA
yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide
siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada dilingkungannya, membangun ketarampilan yang diperlukan, dan menimbulkan
kesadaran pada siswa bahwa belajar IPA sangat penting dipelajari. Dari uraian yang telah dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hakikat pembelajaran IPA di SD adalah proses pembelajaran yang dialami siswa dari segi proses, produk, dan pengembangan sikap yang menyajikan
permasalahan yang terjadi di lingkungan alam. Dengan pembelajaran ini diharapkan mampu membentuk sikap ilmiah para siswa.
2. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar