22 kehidupan rumah dan sosial. Keberhasilan dalam belajar dapat tercapai dengan
memahami keadaan siswa, sehingga materi yang diajarkan dapat memiliki makna tersendiri dan melekat lebih lama. Pengertian yang lebih luas siswa mampu
menerapkan yang dipelajari dalam kehidupannya.
3. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Quantum Teaching
Bobbi DePorter 2010: 36, menjelaskan bahwa Quantum Teaching berprinsip pada:
a. Segalanya berbicara, yang mencakup lingkungan kelas hingga bahasa tubuh,
bahasa isyarat mereka, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
b. Segalanya bertujuan, sumber dan fasilitas yang terlibat dalam setiap
pembelajaran pada prinsipnya untuk membantu perubahan peerilaku kognitif, afektif dan psikomotor.
c. Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya yaitu sebelum siswa belajar
memberi nama
mendefinisikan, mengkonsepkan,
membedakan, mengkategorikan hendaknya telah memiliki informasi yang terkait dengan
pemberian nama tersebut. d.
Mengakui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apapun karena belajar mempunyai aturan, belajar berarti melangkah keluar dari kenyataan.
Pengakuan ini penting dengan upaya pemberian nama tersebut. e.
Merayakan keberhasilan adalah setiap usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran pantas untuk dirayakan. Perayaan ini diharapkan memberi
umpan balik dan motivasi untuk kemajuan dan peningkatan belajar berikutnya
23
4. Kerangka Model Pembelajaran Quantum Teaching
Untuk mempermudah dan keperluan operasional Quantum Teaching dikenalkan kerangka rancangan belajar yang sering dikenal dengan sebutan
“TANDUR”, yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan seperti yang diungkapkan oleh Bobbi DePorter
2010: 39-40 yang bermakna sebagai berikut: a.
Tumbuhkan Seorang guru dalam mengajar harus dapat menimbulkan minat siswa untuk
mengikuti pelajaran dengan menumbuhkan minat, motivasi, empati, simpati, dan harga diri dengan memuaskan berlandaskan “Apakah Manfaatnya
BAgiku” yang dimaksudkan adalah manfaat bagi kehidupan siswa. b.
Alami Guru menciptakan pengalaman umum yang abstrak menjadi konkret agar dapat
dimengerti semua pelajar dengan menghadirkan pengalaman nyata yang dapat dimengerti dan dipahai oleh para siswa.
c. Namai
Menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi yang dimaksud disini alah seorang guru dalam mengajar menggunakan kata yang mudah dimengerti,
rumus yang benar, konsep yang jelas, dan model yang mudah dimengerti serta strategi yang mudah dilakukan.
d. Demonstrasikan
Setelah pengalaman dan penamaan bersatu, berikan kesempatan pada para siswa untuk membuat kaitan dan belatih untuk menunjukan apa yang sdah
24 mereka ketahui. Melalui pengalaman belajar siswa ajkan mengerti dan
mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi yang cukup. e.
Ulangi Setelah menunjukan bahwa mereka tahu apa yang sudah diberikan dari guru,
maka berilah kesempatan pada mereka untuk mengu;angi apa yang sudah mereka pelajari. Dengan pengulangan ini makan memperkuat dan menegaskan
bahwa “Aku tahu dan memang tahu ini” Maksud adari mengulangi ini adalah agar siswa merasakan langsung kesulitan yang dihadapi dan, bisa karena
memang bisa untuk menemui kesuksesan. f.
Rayakan Rayakan sebagai respon pengakuan yang proposional, dengan perayaan dapat
memberikan rasa percaya diri dan menghormati usaha, ketekunan dan kesksesan. Oleh karena itu jika layak dipelajari maka layak untuk dirayakan.
Sependapat dengan hal tersebut Syaiful Sagala 2010: 93 mengungkapkan bahwa: “apabila guru memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang telah
menunjukan usaha, memberi angka tinggi terhadap pencapaian prestasi, tidak menyalahkan pekerjaan atau jawaban siswa secara terbuka sekalipun jawabannya
belum memuaskan, tidak menghukum siswa di depan kelas, menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasan dan kesenangan pantas dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan belajar dan dipandang dapat menambah motivasi dala m belajar.”
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar