61
5. Ranking question Pada jenis pertanyaan ini responden diminta untuk mengurutkan jawaban–
jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat responden. 6. Dichotomous question
Pada jenis pertanyaan ini responden hanya diberikan pilihan untuk menjawab satu jawaban saja dari dua opsi yang telah disiapkan.
7. Open end question Jenis pertanyaan ini biasanya digunakan untuk kualitatif research.
Pertanyaan biasanya dimulai dengan salah satu subyek dan atas dasar jawaban responden maka dilanjutkan dengan pertanyaan yang disusun
sebagai kelanjutan dari jawaban tersebut.
2.7.4 Prosedur menyiapkan kuesioner
Menurut Kasnodiharjo 1993, dalam menyiapkan kuesioner diperlukan urutan-urutan pembuatannya secara sistematik dan baik. Beberapa langkah dalam
pembuatan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Dalam pertanyaan harus sudah ditentukan informasi data apa yang
diperlukan dan dari sumber mana data tersebut diperoleh. 2. Informasi data yang ingin diperoleh dari sumber tersebut harus di daftar
mulai dari data pokok yang diperlukan dan seterusnya. Umumnya tidak semua informasi yang ditanyakan akhirnya diperlukan. Pertanyaan yang
tidak penting sebaiknya dihilangkan. Pertanyaan harus didasarkan pada kerangka pemikiran awal yang mengarahkan pemikiran kepada hipotesis
awal.
62
3. Mencoba menempatkan diri kita dalam posisi orang-orang yang akan dijadikan responden. Hal-hal yang sulit dipahami dan sulit dijawab
sebaiknya disederhanakan agar lebih mudah dapat dipahami. 4. Menentukan urutan topik, topik mana sebagai pembuka wawancara dan
mana yang baik sebagai penutup wawancara. 5. Topik-topik item-itemnya perlu diurutkan, kemudian baru ditentukan
jenis pertanyaan apa yang akan digunakan. 6. Setelah menentukan pertanyaan apa yang akan digunakan kemudia
tuliskan susunan kata-kata untuk setiap pertanyaan. Pertanyaan harus jelas agar mudah dipahami terutama hubungannya dengan elemen-elemen
penelitian dan pertanyaan sebelumnya. 7. Setelah penulisan selesai, tentukan formatnya. Sediakan ruangan yang
cukup untuk jawabannya. Kalau ada pertanyaan multiple choice atau check list maka harus sudah disiapkan jawaban-jawabannya.
8. Format kuesioner sudah selesai termasuk didalamnya pertanyaan- pertanyaan yang telah tersusun dan jawaban yang diperlukan, tetapi
kemngkinan terdpat kejanggalan-kejanggalan baik kata-kata maupun susunannya. Oleh karena itu setelah format selesau perlu diteliti kembali
dan diperbaiki lagi apabila diperlukan. 9. Kalau sudah yakin semuanya benar dan sesuai dengan apa yang kita
harapkan maka tempatkan diri kembali sebagai responden. Dapatkah kita menjawab semua pertanyaan tersebut dan hitunglah waktu yang
diperlukan. Kalau ternyata waktu yang diperlukan terlalu lama maka perlu
63
dipikirkan kembali apakah ada hal-hal yang dapat menghemat waktu seperti menghilangkan pertanyaan yang tidak penting.
10. Kemudian tempatkan diri kita sebagai interviewer. Apakah pertanyaan- pertanyaan tersebut sudah baik dan mudah ditanyakan. Apakah bahasanya
wajar, mudah dibaca dan mudah menulis jawabannya. 11. Agar kuesioner lebih baik lagi perlu dimintakan pendapat saran dari pihak
yang banyak tahu tentang topik masalah yang hendak kita survei. 12. Kuesioner kemudia diuji coba di lapangan dengan beberapa responden,
untuk mengetahui kemudahan penggunaannya. Berdasarkan hasil uji coba maka maka diketahui mana pertanyaan yang perlu direvisi. Ada baiknya
setelah diperbaiki dilakukan uji coba sekali lagi jika biaya dan waktu masih memungkinkan.
13. Setelah uji coba, kuesioner siap untuk diperbanyak dan siap untuk digunakan dalam penelitian survei yang sebenarnya.
2.7.5 Skala pengukuran kuesioner