16
2.2.4 Pemeliharaan jembatan
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.13PRTM2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, berdasarkan tingkat dari kerusakan
suatu jembatan nilai kondisi jembatan maka pemeliharaan bangunan pelengkap jalan termasuk didalamnya jembatan antara lain terdiri dari:
a Pemeliharaan rutin Pemeliharaan rutin dilakukan sepanjang tahun dan meliputi kegiatan:
pembersihan secara umum, pembuangan tumbuhan liar dan sampah, pembersihan dan pelancaran drainase, perbaikan ringan, pengecatan sederhana
dan pemeliharaan permukaan lantai kendaraan. b Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan secara berkala meliputi kegiatan: pengecatan ulang, pelapisan permukaan aspal, penggantian lantai, penggantian kayu pada
jalur roda kendaraan, pembersihan jembatan secara mendetail, penggantian siar muai expansion joints, penggantian baut, penggantian elemen-elemen
sekunder kecil, perbaikan sandaran tangan hand railings, perbaikan pagar pengaman guardrails, perbaikan patok pengarah guide posts, menjaga
berfungsinya bagian-bagian yang bergerak perletakan landasan, siar muai, perkuatan elemen struktur sekunder, perbaikan tebing pada jalan pendekat dan
perbaikan aliran sungai di dekat bangunan pelengkap jalan. c Rehabilitasi
Rehabilitasi meliputi kegiatan perbaikan berat lantai kendaraan sistem lantai, perbaikan berat bangunan atas struktur beton, baja, dan kayu, perbaikan
17
berat bangunan bawah, perkuatan struktur bangunan pelengkap jalan dan pemeliharaan tanggap darurat.
d Penggantian rekonstruksi Penggantian rekonstruksi merupakan kegiatan penggantian seluruh atau
sebagian komponen bangunan pelengkap jalan tanpa meningkatkan kapasitas bangunan pelengkap jalan.
2.2.5 Penilaian kondisi jembatan
Dalam rangka pemeliharaan jembatan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin dan periodik. Jika didapatkan suatu kerusakan perlu dilanjutkan dengan
penyelidikan yang mendalam dalam rangka evaluasi, apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan, perkuatan atau penggantian, agar jembatan tetap berfungsi
sebagimana mestinya. Pemeriksaan secara detail dilaksanakan untuk menilai secara akurat kondisi suatu jembatan. Semua komponen dan elemen jembatan
diperiksa dan kerusakan-kerusakan yang berarti dikenali dan didata. Untuk tujuan pemeriksaan detail dan evaluasi dari kondisi jembatan secara menyeluruh, struktur
jembatan dibagi atas hirarki elemen yang terdiri atas 5 level, tertinggi adalah level1, yaitu jembatan itu sendiri, dan level terendah adalah level 5, yaitu elemen
kecil secara individual dan bagian-bagian jembatan Departemen PU, 1993. Setelah elemen yang rusak dan bentuk kerusakan telah dicatat, nilai kondisi
diberikan. Sistem penilaian elemen yang rusak terdiri atas serangkaian pertanyaan yang berjumlah 5 mengenai kerusakan yang ada. Setiap nilai diberi angka 1 dan 0,
sehingga subjektifitas selama pemeriksaan dapat diminimalkan dan penilaian lebih konsisten.diberikan kepada elemen sesuai dengan kerusakan yang ada pada
18
setiap level hirarki jembatan,mulai dari level terendah yaitu level 5 sampai dengan level tertinggi yaitu level 1 yang merupakan jembatan secara keseluruhan, elemen
atau kelompok elemen dinilai dengan diberikan suatu Nilai Kondisi antara 0 nol dan 5 lima, angka-angka tersebut mewakili jumlah dari kelima nilai yang
ditentukan menurut kriteria yang diberikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Sistem Penilaian Kondisi Elemen Jembatan
Nilai Kriteria
Nilai Kondisi Struktur S
Berbahaya Tidak Berbahaya
1
Kerusakan R Parah
Tidak Parah 1
Kuantitas K Lebih dari 50
Kurang dari 50 1
Fungsi F Elemen tidak berfungsi
Elemen masih berfungsi 1
Pengaruh P Mempengaruhi elemen lain
Tidak mempengaruhi elemen lain 1
Nilai Kondisi NK NK = S+R+K+F+P
0 sd 5 Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, 1993
Setelah penilaian elemen pada tingkat 5, 4 atau 3, Nilai Kondisi untuk elemen pada level yang lebih tinggi dalam hirarki ditentukan dengan cara mengevaluasi
sejauh mana kerusakan dalam elemen pada tingkatan yang lebih rendah berpengaruh terhadap elemen pada tingkatan yang lebih tinggi, apakah elemen ini
dapat berfungsi dan apakah elemen lain pada tingkatan yang lebih tinggi dipengaruhi oleh kerusakan-kerusakan tersebut, sehingga diperoleh Nilai Kondisi
Jembatan pada tingkatan 1.
19
2.2.6 Panjang dan lebar jembatan