Indikator Pengembangan Budaya Mutu Sekolah

24 4 Menciptakan sistem penghargaan bagi warga sekolah yang berprestasi tinggi dan pembinaan serta hukuman bagi yang berprestasi rendah. 5 Memampukan warga sekolah untuk secara terus-menerus meningkatan kualitas guna memenuhi persyaratan yang dituntut oleh pengguna lulusan masyarakat. Dari bebagai pernyataan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa indikator penciptaan dan pengembangan budaya mutu sekolah lebih berorientasi pada upaya sekolah agar siswa dapat terus belajar dan berprestasi tinggi. Indikator penciptaan dan pengembangan budaya mutu tersebut dapat tercapai jika sekolah menggunakan cara atau strategi yang berorientasi pada bagaimana sekolah memberikan pelayanan prima kepada siswa dan bagaimana sekolah menciptakan iklim atau suasana yang dapat meningkatkan mutu atau kualitas sekolah.

c. Karakteristik Sekolah Unggul Berbudaya Mutu

Selain dilihat dari kualitas output, sekolah yang bermutu juga harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya. Pemenuhan kebutuhan pelanggan juga harus sesuai dengan 8 standar yang telah diletakkan dalam Undang-Undang Sisdiknas, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar pengelolaan pendidikan. Kedelapan standar tersebut dijadikan sebagai pedoman bagi sekolah dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggannya. 25 Siti Irine 2015: 92-104 mengatakan bahwa: Upaya menciptakan sekolah unggul bagi sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas atau pembaharuan pendidikan. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa sekolah membutuhkan akuntabilitas para siswa dan orang tuanya, pembayaran pajak, dan masyarakat secara umum. Bagi guru pengertian sekolah bermutu menjadi penting dalam rangka membangun “frame of mind”. Frame of mind disini diartikan sebagai cara-cara apa yang sebaiknya diperjuangkan oleh guru dalam mengembangkan sekolah dalam proses belajarnya, sehingga sekolah berproses menuju sekolah yang berkualitas. Sama halnya dengan Siti Irine, Nanang Fattah 2012: 113 berpendapat bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang efektif menggunakan strategi peningkatan budaya mutu, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendala mutu quality control, strategi penggunaan kekuasaan, pengetahuan dan informasi secara efisien. Sekolah yang berbudaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel misalnya nilai yang diperoleh, bagaimana perilaku siswa, bagaimana proses pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler berlangsung, kondisi fisik sekolah, kinerja staff perpustakaan, lingkungan sekolah, budaya sekolah, dan manajemen sekolahnya yang berpengaruh terhadap kinerja individu dan mutu sekolah itu sendiri.