Pengertian Sekolah Regrouping Sekolah Regrouping
28 dasar, agar tercapai efisiensi dan efektivitas sekolah yang didukung
dengan fasilitas yang memadai. Penggabungan juga dimaksudkan dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan
di Sekolah Dasar sehingga perlu diambil kebijakan untuk
menggabung, menghapus, dan atau mengganti nama sekolah dasar.
Landasan hukum lain tentang kebijakan regrouping sekolah adalah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
421.22501Bangda1998 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Penggabungan Regrouping Sekolah Dasar. Tujuan penggabungan tersebut adalah untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga guru,
peningkatan mutu, efisiensi biaya bagi perawatan gedung sekolah dan sekolah yang ditinggalkan dimungkinkan penggunaannya
untuk rencana pembukaan SMP kecilSMP kelas jauh atau setara sekolah lanjutan sesuai ketentuan setempat untuk menampung
sekolah dasar. Berdasarkan tujuan tersebut dapat dilihat keberhasilan dengan bercermin pada tujuan yang tertera dalam
landasan hukum.
Kriteria keberhasilan
regrouping yang
berlandaskan pada landasan hukum dan tujuan diatas adalah yaitu:
1 Pemenuhan jumlah tenaga pendidikguru
2 Peningkatan mutu pendidikan
3 Peningkatan efisiensi biaya pendidikan
4 Efektivitas penyelenggaraan pendidikan
5 Pembukaanpendirian SMP kecilSMP kelas jauh untuk
memanfaatkan sekolah yang ditinggalkan. Secara lebih spesifik dalam Peraturan Walikota Yogyakarta
Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Pedoman Regrouping Satuan
29 Pendidikan, regrouping atau pengintegrasian sekolah diartikan
sebagai peleburan atau penggabungan dua atau lebih sekolah yang sejenis menjadi satu sekolah. Pada bab 2 pasal 2 dijelaskan tentang
parameter pelaksanaan regrouping sekolah yaitu lokasi, jumlah siswa, keterbatasan saran, dan kebijakan pemerintah. Sedangkan
pada bab 2 pasal 3 dijelaskan tentang persyaratan dilakukannya regrouping sesuai parameter sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
yaitu: 1
Jumlah peserta didik tidak memenuhi persyaratan sesuai standar minimal yang ditetapkan pada Peraturan Pemerintah
nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 2
Satuan pendidikan yang diregrouping harus sesuai jenjang dan jenisnya.
3 Jarak
antar satuan
pendidikan yang
diregroupingdiintegrasikan saling berdekatan dalam satu wilayah danatau satu kompleks.
4 Jarak sekolah hasil regrouping tidak boleh melebihi dari 2 km
dengan jarak sekolah terdekat baik negeri maupun swasta. Pendapat lain tentang regrouping juga diungkapkan oleh Siti
Irine 2014: 267 beliau mengatakan bahwa kebijakan regrouping merupakan
satu cara
pengembangan sekolah
dengan memberdayakan dan mengembangkan berbagai sumber daya
pendidikan untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan dan efektivitas sekolah. Kebijakan regrouping sekolah merupakan salah
satu upaya untuk memperbaiki pengelolaan sekolah. Pengelolaan sekolah adalah sebuah proses untuk menempatkan sekolah sebagai
lembaga yang mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijakan menyangkut visi, misi, dan tujuan sekolah yang nantinya akan
30 membawa implikasi terhadap pengembangan kurikulum dan
program-program operatif sekolah. Diharapkan dengan adanya kebijakan yang dibuat dan pengelolaan pendidikan pada satuan
pendidikan, maka sekolah dapat terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya.