Budaya Mutu Masing-Masing Sekolah Sebelum Diregrouping

118 masing-masing. Budaya mutu tersebut merupakan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing sekolah. Budaya mutu itu sendiri menurut Kemendikbud 2016: 65 adalah suatu kesadaran yang hadir sebagai tradisi dimana mutu pendidikan merupakan pencapaian yang tiada henti dan terus-menerus sehingga penyelenggaraan pendidikan selalu difokuskan pada pencapaian mutu terbaiknya. Sebelum diregrouping masing-masing sekolah memiliki budaya mutu masing-masing yang satu sama lain saling berbeda. SD N Ungaran 1 Yogyakarta memiliki prestasi akademik yang baik yaitu dibuktikan dengan perolehan nilai Ujian Nasional yang selalu bagus setiap tahunnya. SD N Ungaran 1 Yogyakarta juga memiliki budaya yang khas yaitu pendidikan lingkungan hidup dimana sekolah tersebut mengajarkan siswa dan seluruh warga sekolah untuk selalu menjaga lingkungan sekitar dengan dilakukan kegiatan bersih-bersih sekolah, memunguri sampah, dan menyiram tanaman-tanaman setiap hari sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Sekolah meyakini bahwa dengan terus dijaganya lingkungan sekolah maka akan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat yang dapat membuat suasana belajar menjadi kondusif. Ciri khas yang menonjol dari SD N Ungaran 2 Yogyakarta sebelum diregrouping adalah adanya pembelajaran berbasis TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu dengan memanfaatkan internet sebagai media dan sumber belajar baik siswa maupun guru. Sebenarnya sekolah ini juga memiliki prestasi akademik yang baik 119 namun jika dibandingkan dengan SD N Ungaran 1 Yogyakarta maka sekolah ini memiliki prestasi yang lebih rendah daripada SD N Ungaran 1 Yogyakarta yang memang merupakan SD N Ungaran yang pertama kali berdiri. Ciri khas lainnya adalah SD N Ungaran 2 Yogyakarta memiliki budaya religious yang baik. Nilai-nilai religious ditanamkan melalui kegiatan pembiasaan yaitu sholat duha pada jam istirahat pertama dan sholat dhuhur berjamaah pada jam istirahat kedua. Ciri khas yang dimiliki oleh SD N Ungaran 3 Yogyakarta adalah adanya pembelajaran berbasis game atau bermain sambil belajar hal ini didukung oleh adanya tenaga pendidik yang berkompetensi dalam mengembangkan metode pembelajaran dan didukung oleh banyaknya tenaga pendidik wiyata yang masih berusia muda yang kreatif dalam mengembangkan metode belajar sambil bermain. Ciri khas lain yang dimilki oleh SD N Ungaran 3 Yogyakarta adalah pada bidang seni yaitu pembelajaran berbasis seni tari gaya jogja. Ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu sekolah ini sering menampilkan tarian-tarian khususnya tarian gaya jogja. Biasanya tarian-tarian ini ditampilkan pada saat perpisahan kelas 6 atau peringatan hari-hari tertentu.

3. Latar Belakang Pembuatan Kebijakan Pengembangan Budaya

Mutu pada Sekolah Regrouping di SD N Ungaran 1 Yogyakarta Dibuatnya sebuah kebijakan sekolah tentu saja berangkat dari sebuah masalah yang sedang dihadapi oleh sekolah dan harus segera mendapatkan solusi penyelesaiannya. Duke dan Canady Syafaruddin, 120 2008: 118 berpendapat bahwa kebijakan baru yang dibuat oleh sekolah dibuat sebagai jawaban akan kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah dan warga sekolah. Dibuatnya kebijakan sekolah sangatlah berpengaruh dalam memajukan kualitas dan mutu sekolah karena dapat meningkatkan efektivitas sekolah. Pembuatan kebijakan pengembangan budaya mutu di SD N Ungaran 1 Yogyakarta diawali dengan munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh sekolah pasca regrouping. Masalah yang dihadapi sekolah pasca regrouping antara lain adalah sebagai berikut: a. Adaptasi Warga Sekolah Pasca Regrouping Masalah yang paling dapat dirasakan adalah masalah adaptasi atau penyesuaian warga sekolah dengan situasi sekolah yang baru, dengan orang-orang yang baru, dan dengan lingkungan sekolah yang baru. Baik guru, pegawai, dan siswa masih membentuk kelompok- kelompok sesuai dengan asal sekolahnya masing-masing. Mereka belum mau bergabung dan mengenal satu sama lain. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja guru dan pegawai. Padahal dalam melaksanakan pekerjaan antara guru satu dan yang lainnya dan antara pegawai satu dengan pegawai yang lainnya harus bisa saling bekerja sama dengan baik maka mereka juga harus menjalin hubungan yang baik karena pada dasarnya pasca regrouping mereka ini adalah satu keluarga. Dengan munculnya masalah gep ini suasana kerja menjadi tidak kondusif lagi. Nantinya jika terus dibiarkan,