Jenis Penelitian METODE PENELITIAN
a Perencanaan
Tahap ini peneliti bersama kolabolator guru menetapkan alternatif tindakan dalam peningkatan kemampuan siswa untuk peningkatan praktik menulis puisi.
Hal pertama yang dilakukan mahasiswa peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menulis
puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Wates. Hal yang didiskusikan seputar pembelajaran praktik menulis puisi. Hasil diskusi mendapatkan kesimpulan
bahwa dalam pelaksanaannya pembelajaran menulis puisi, guru masih menggunakan metode tradisional. Guru hanya menggunakan metode penugasan
dalam pembelajaran praktik menulis puisi. Selain melakukan diskusi dengan guru, mahasiswa peneliti juga mengadakan pretes bagi siswa untuk mengetahui
kemampuan awalnya dalam menulis sebuah puisi. Setelah mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi, guru dan mahasiswa peneliti merancang
skenario pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model think talk write berbantuan media gambar kejadian alam yang dianggap paling efektif dalam
upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan sebuah puisi. Untuk membuat implementasi tindakan sesuai dengan yang diinginkan, guru dan
mahasiswa peneliti juga mempersiapkan materi dan sarana pendukung dalam proses pembelajaran di kelas. Sarana pendukung yang dipakai yaitu gambar-
gambar kejadian alam. Selain itu, mahasiswa peneliti dan guru juga mempersiapkan instrument untuk
mengamati jalannya pembelajaran menulis puisi dan mengukur kemampuannya setelah diadakan implementasi tindakan siklus pertama. Instrument yang
digunakan berupa gambar kejadian alam, lembar catatan lapangan, dan lembar kerja siswa dalam menulis puisi.
b Implementasi tindakan
Siklus pertama penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan media gambar
kejadian alam pada proses pembelajaran menulis puisi siklus pertama ini dilakukan sesuai perencanaan.
Pada pertemuan pertama, untuk memberikan pemahaman guru bertanya jawab kepada siswa membahas tentang pengertian puisi dan unsur pembentuk
puisi. Langkah selanjutnya, guru membagi siswa menjadi delapan kelompok dan membagikan gambar kejadian alam serta meminta setiap siswa untuk menulis hal-
hal yang menarik yang terdapat pada gambar kejadian alam yang telah dibagikan think. Selanjutnya, guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyusun hal-hal menarik yang telah mereka tulis menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan pemilihan diksi yang tepat dan unsur persajakannya talk.
Pertemuan kedua yang dilakukan siswa adalah berkelompok seperti pertemuan sebelumnya. Setelah itu, pendidik meminta peserta didik untuk
menyusun catatan-catatan yang telah mereka tuliskan sebelumnya menjadi bait puisi dengan diksi yang tepat write.
Setelah itu, siswa diminta membacakan hasil dari puisinya di depan kelas dan teman lain menanggapi hasil yang telah dibacakan salah satu siswa di depan
kelas.
c Pengamatan
Pada saat pembelajaran berlangsung, mahasiswa peneliti mengamati suasana pembelajaran mulai dari perilaku siswa di dalam kelas hingga reaksi siswa
terhadap penggunaan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan media gambar kejadian alam tersebut dalam praktik penulisan puisi. Selain itu,
mahasiswa juga meneliti peran guru selama proses pembelajaran menulis puisi dengan media gambar kejadian alam. Pengamatan tersebut kemudian
didokumentasikan dalam catatan lapangan. Tidak hanya mahasiswa peneliti yang membuat catatan, akan tetapi guru juga membuat catatan-catatan mengenai
pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan media gambar kejadian alam. d
Refleksi Mahasiswa dan guru sebagai kolabolator berusaha memahami proses,
masalah, dan kendala yang ditemui dalam implementasi tindakan dengan berdiskusi. Hasil pengamatan yang telah dideskripsikan dalam sebuah catatan
lapangan dan catatan-catatan dari guru didiskusikan bersama untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu diperbaiki agar mencapai keberhasilan
dalam pembelajaran menulis puisi.