Hakikat Menulis Kreatif Menulis Kreatif Puisi
pemilihan dan ketepatan penempatannya, maka kata-kata itu seolah memancarkan daya gaib yang mampu memberikan sugesti kepada pembaca untuk ikut sedih,
terharu, bersemangat, marah, dan sebagainya. Pemilihan kata mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai
keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra. untuk mencapai diksi yang baik seorang penulis harus memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya,
harus tahu memperluas dan mengaktifkan kosa kata, harus mampu memilih kata yang tepat, kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan harus mengenali
dengan baik macam corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan penulisan. b
Pengimajian Pengimajian merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti pengelihatan, pendengaran, dan perasaan Waluyo, 1995: 78. Baris atau bait puisi seolah mengandung gema
suara imaji auditif, benda yang nampak imaji visual, atau sesuatu yang bisa kita rasakan, raba atau sentuh imaji taktil.
Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata yang konkret dan khas. Imaji yang ditimbulkan ada tiga macam yaitu imaji visual, imaji auditif, imaji taktil.
Ketiganya digambarkan atas bayangan konkret apa yang dapat kita hayati secara nyata Waluyo, 1995: 79.
c Kata Konkret
Untuk membangkitkan imaji daya bayangan pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Maksudnya, kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang
menyeluruh. Seperti halnya pengimajian, kata konkret ini juga erat hubungannya
dengan penggunaan kiasan dan lambang. Jika penyair mahir memperkonkret kata- kata, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang
dilukiskan oleh penyair Waluyo, 1995: 81. Waluyo via Jabrohim 2001: 41 mengatakan bahwa dengan kata
diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa yang dilukiskan oleh penyair. Sebagai contoh cara penyair melukiskan gadis yang
benar-benar pengemis gembel. Penyair menggunakan kata-kata: gadis kecil kaleng kecil. Lukisan tersebut lebih konkret jika dibandingkan dengan: gadis
peminta-minta. d
Bahasa Figuratif Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura sehingga
disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figurative
ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau
bahasanya bermakna kias atau makna lambang Waluyo, 1995: 83. Makna kias gaya bahasa mempunyai makna lebih luas dari gaya bahasa
kiasan karena mewakili apa yang secara tradisional disebut gaya bahasa secara keseluruhan. Tujuan penggunaan kiasan ialah untu menciptakan efek lebih kaya,
lebih efektif, lebih sugestif dalam bahasa puisi. Adapun bahasa kias yang akan dibahas meliputi metafora kiasan langsung, persamaan kiasan tidak langsung,
personifikasi, hiperbola, euphemisme, sinekdoce, dan ironi Waluyo, 1995: 84- 90.