sehingga bukan hanya mendapat maknanya, namun juga harus tepat bunyinya sehingga memberi kesan estetik. Menurut Jabrohim 2009: 71 tujuan yang
dicapai melalui kegiatan pengembangan menulis puisi, yakni bersifat apresiatif dan ekspresif. Apresiatif artinya melalui kegiatan menulis orang dapat
menyayangi, mengenal, menikmati dan menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam teks-teks kreatif karya sastra orang lain.
Ekspresi dalam arti bahwa kita dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman yang menggejala dalam diri kita untuk
dikomunikasikan kepada orang lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menulis puisi adalah ekspresi
diri mengungkapkan gagasan, ide, atau persoalan yang dirangkai berdasarkan pemilihan kata dan struktur puisi yang berlaku sehingga tercipta karya yang dapat
memberi kesan estetik. Peserta didik dikatakan terampil jika dapat menulis puisi dalam proses maupun produknya. Keberhasilan proses jika peserta didik dan guru
semangat dan memiliki minat dalam pembelajaran, sehingga tercipta suasana yang efektif dan kondusif. Keberhasilan produknya dapat terlihat dari tingkat
pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis puisi secara bebas.
3. Puisi
a. Hakikat Puisi
Puisi sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi
itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Shahnon Ahmad via Pradopo, 2014: 6 mengambil definisi-definisi
puisi dari para penyair romantic Inggris antara lain yaitu Samuel Taylor Coleridge, Carlyle, Wordsworth, Dunton, dan Shelley. Samuel berpendapat puisi
sebagai kata-kata terindah dalam susunan terindah. Carlyle dengan pendapatnya puisi itu pemikiran yang bersifat musikal. Wordsworth mengemukakan puisi itu
pengungkapan perasaan yang imajinatif. Dunton juga memiliki pendapat bahwa puisi tersebut merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam
bahasa emosional serta berirama. Pendapat Shelley tentang puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita Pradopo, 2014: 6. Menurut
Sayuti 1985: 12, puisi merupakan hasil kreativitas manusia yang diwujudkan lewat susunan kata yang mempunyai makna.
Jadi, jika dilihat dari definisi-definisi tentang puisi tersebut terlihat perbedaan-perbedaan dalam setiap pendapat mereka yang bisa dipadukan unsur-
unsurnya menjadi satu kesatuan mengenai puisi tersebut. Unsur-unsur itu berupa imajinasi, ide, emosi, pemikiran, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata,
kiasan, serta perasaan. Dapat disimpulkan bahwa puisi itu merupakan pengekspresian pemikiran yang membangkitkan sebuah perasaan yang
merangsang imajinasi dalam bentuk susunan kata yang indah.
b. Struktur Puisi
Waluyo Jabrohim 2009: 34, berpendapat bahwa struktur fisik puisi terdiri dari baris-baris puisi yang bersama-sama membangun bait-bait puisi. bait-bait
puisi itu membangun kesatuan makna di dalam keseluruhan puisi sebagai sebuah wacana. Struktur puisi dibagi menjadi dua, yakni struktur fisik dan struktur batin
puisi.