o Mencatat data
o Menganalisis data
o Melaporkan hasil dari langkah 1 sd 3 pada orang yang
bertanggungjawab untuk mengambil tindakan o
Mengambil tindakan untuk merespon hasil laporan pada langkah ke 4 o
Contoh critical control point yang umum dalam proses produksi pangan fortifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.3 Hal-hal yang Dipertimbangkan dalam Menyusun Sistem Quality
Assurance
Managemen harus mempunyai komitmen untuk melaksanakan sistem Quality Assurance. Semua unit atau bagian Quality Assurance harus melapor secara langsung
kepada pihak managemen. Berdasarkan laporan tersebut pihak managemen akan membuat keputusan untuk kualitas maupun kuantitas. Walaupun bagian QA melaporkan
secara langsung kepada managemen, yang penting adalah rangkaian yang disusun untuk menyakinkan bahwa imformasi digabung dengan bagian lain yang relevan seperti
bagian produksi.
Staf yang “qualified” diperlukan untuk mengelola dan menjelaskan sistem Quality Assurance. Jumlah staf yang dibutuhkan terngantung pada pangan fortifikasi,
ukuran dan fasilitas produksi, serta jumlah kesalahan yang dianggap penting oleh pihak managemen.
Pertimbngan juga harus dilakukan untuk kebutuhan fasilitas labolatorium dan lokasi labolatorium. Ukuran labolatorium tergantung pada tingkat produksi, tetapi
seharusnya cukup besar untuk tempat peralatan yang dibutuhkan dalam melaksakan prosedur quality control secara efektif. Labolatorium harus bebas dari kontaminan
terutama debu dan tidak lembab dengan ventilasi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Karena metode yang beragam, peralata labolatorium yang dibutuhkan tergantung pada pangan pembawa fortifikan yang digunakan. Peralatan harus diakui dan
sesuai standar untuk prosedur quality control.
Keahlian akan dibutuhkan dalam mengembangkan rencana pengambilan sampel statistik. Perencanan harus spesifik berapa sampel yang dikumpulkan,
bagaimana mengumpulkannya, dan berapa banyak yang dievaluasi. Tenaga Quality Assurance haruslah seseorang yang mempunyai kemampuan menginterpretasikan data
quality control.
Berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika menyusun sistem Quality Assurance:
1.
Prosedur pelaporan harus ditetapkan dan diikuti
2. Staf harus menerima pelatihan yang tepat seperti pelatihan penyegaran
berkala. Waktu harus disediakan bagi staf untuk mengikuti pelatihan
tersebut.
3. Sumber-sumber yang tepat harus dijadwalkan untuk melaksanakan
sistem Quality Assurance.
4. Ada 6 hal mendasar yang harus dengan hati-hati dipertimbangkan dan
dilaksanakan dengan jelas untuk kesaksesan program QA yaitu : 5.
Pengorganisasian bagian QA
6. QA harus dimulai dengan dukungan konsep kualitas secara’Top
Management’. Kebutuhan untuk ‘Quality Control Product’seharusnya diperluas dan menjadi kebutuhan semua personil.
7.
Seleksi personil
8. Personil dibagian QA seharusnya diseleksi pada kualifikasi tertentu dan
dilatih untuk mampu melakukan tanggung jawab untuk keberhasilan program QA.
9.
Pengambilan sampel untuk evaluasi produk dan “Line control”
Universitas Sumatera Utara
10. Sampel diambil dari sebagian produk harus representatif dan diseleksi
secara random 11.
Standar dan spesifikasi
12. Jaminan merk dan control produk diikuti dengan mencampur bahan-
bahan dan spesifikasi proses, tidak ada fase yang lebih penting dari QA kearah spesifikasi sempurna dan menetapkan standar mutu untuk
evaluasi produk. 13.
Ukuran labolatorium, peralatan, prosedur dan laporan
14. Laporan hasil sangat penting seperti halnya analisis sampel. Bentuk
laporan berupa penemuan dan rekomendasi seharusnya lengkap setiap hari dan menjadikannya referensi untuk berikutnya. Hasil seharusnya
dijadikan sebagai pedoman keputusan managemen dan kegiatan koreksi bila diperlukan.
15.
Pengumpulan data dan interpretasi
16. Pengumpulan data yang hati-hati menggunakan prosedur pengambilan
sampel yang benar dan analisis adalah hal yang penting. Interpretasi data ‘quality control’ adalah satu dari beberapa fungsi penting dalam
keberhasilan pelaksanaan program QA. Penggunaan metode statistik dapat menambah nilai untuk interpretasi proses dan data yang lebih
baik.
Selanjutnya langkah-langkah yang perlu dilakuakn agar program QA berjalan dengan baik, adalah:
1. Member spesifikasi untuk fortifikan dan pangan pembawa ukuran
butiran, warna protein, daya terima, level fortifikasi.
2. Melakukan Analisis Hazard analisa bahaya pada fortifikan dan pangan
yang difortifikasi secara rutin, terutama untuk kontaminan kimia,
mikrobiologi dan fisik.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengambilan sampel dan pengujian fortifikan pangan yang telah
difortifikasi untuk protein, ukuran butiran, warna, berat bersih,
pencampuran, pengepakan dan kondisi penyimpanan.
4. Mengindentifikasi dan mengtur ‘critical control point’CCP yang dapat
menyebabkan kerugian pangan fortifikasi.
5. Penarikan kembali dengan mencari dan mengindentifikasi produk dalam
kasus konsumen.
6. Mengaudit dan mengevaluasi sistem QA untuk menentukan apakah ada
variasi elemen-elemen dengan sistem managemen kualitas yang efektif
dalam mencapai kualitas yang diharakan.
7. Melakukan perbaikan mendeteksi masalah-masalah kualitas atau
keamanan dan ukuran-ukuran untuk menhindari timbulnya masalah.
8. Dokumentasi semua aspek sistem QA dan menyediakan dokumentasi
yang dapat direspon untuk pangan fortifikasi.
3.4 Biya Pengembangan dan Pelaksanaan Sistem Quality Assurance