II. QUALITY ASSURANCE DALAM FORTOFIKASI GIZI MIKRO
2.1 Definisi Quality Assurance
Memastikan kecukupan dan mutu produk-produk pangan forotifikasi untuk dikonsumsi merupakan komponen yang paling penting dari seluruh program fortifikasi
pangan. Seharusnya yang menjadi perhatian utama industry pangan adalah memvalidasi konsistensi proses pabrik menghasilkan produk fortifikasi yang seragam sesuai
dengan ciri dan mutu yang diharapkan. Ketersediaan tenaga terlatih untuk melaksanakan prosedur-prosedur secara tepat sangat penting untuk memperoleh
outcome hasil yang baik.
Industri pangan diseluruh dunia menerapkan prinsip-prinsip managemen kualitas Quality management untuk memperbaiki dan mempertahankan kulitas
produk-produk mereka. Managemen kualitas modern mempunya tiga elemen yang saling berhubungan 1 quality design, 2 quality improvement, 3 quality control, yang
dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Quality Assurance QA : mencakup keseluruhan aktifitas organisasi yang
dilakukan untuk memastikan bahwa pangan fortifikasi memenuhi standar mutu, termasuk kriteria yang ditetapkan dalam setiap peraturan pangan. Kosep ini sangat luas
yang mencakup segala hal yang mempengaruhi mutu pangan fortifikasi Nestel, P. dkk http:www.ilsi.org.
Quality Assurance
adalah suatu sistem yang proaktif, kontinu berkesinambungan untuk memonitoring kemampuan reproduksi reproductibility dan
ketahanan diuji reliability, yang dapat dilakukan dengan :
Universitas Sumatera Utara
1. Menyusun standar dan desain kualitas yang dapat direspon untuk
memastikan apakah standar ini dipenuhi. 2.
Menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan ketika standar tidak dipenuhi.
3. Melakukan pengukuran Quality Control QC pada batasan yang dapat
dipercaya convidens level
Quality Control terdiri dari suatu rangkaian cara penilaian yang digunakan untuk melengkapi dokumen dengan menetapkan standar teknik melalui penentuan
tujuan dan indikator yang dapat diukur. Quality Control merupakan bagaian Quality Assurance.
Pemahaman kebutuhan pelanggan Kebijakan jaminan mutu
Visi organisasi Standar pengembangan dan komunikasi
Pelatihan dan pemberdayaan
Quality Design
Quality Improvement Quality Control
Identifikasi masalah Supervisi
Penentuan prioritas Monitoring secara terus
Pengembangan solusi menerus sesuai standar: input,
Pelaksanaan solusi proses, output dan outcome
Penilaian dan perbaikan
Gambar 2.1 Tiga elemen managemen kualitas modern Sumber : Nestel, P.dkk http:www.ilsi.org
Universitas Sumatera Utara
Sistem Quality Assurance dan Quality Control yang efektif mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :
1. Didisain dirancang untuk cepat, sekali periksa harus dikeluarkan
bila diidentifikasi menyimpang dari standar yang ditetapkan. Misalnya konsentrasi mikronutrien utama melebihi batas yang
diterapkan. 2.
Mencatat semua aktifitas QC dan QA.
Bagaimana Implementasi Sistem QA
Secara umum keuntungan yang dapat diperoleh dari implementasi sistem QA fortifikasi pangan meliputi :
1. Meningkatkan kontrol bahan mentah yang berlebih.
2. Meningkatkan mutu pangan fortifikasi.
3. Memperbaiki proses pabrik pangan fortifikasi, menghemat biaya produksi dan
keuntungan lebih tinggi. 4.
Standardisasi dan keseragaman pangan fortifikasi. 5.
Pengorganisasian fasilitas pabrik lebih baik. 6.
Pertimbangan konsumen lebih besar pada pangan fortifikasi yang mempunyai keseragman mutu tinggi.
2.2 Implementasi Suatu Kebijakan QA