Mempunyai ciri melindungi untuk menjaga keutuhan pangan, termasuk mutu gizi pangan fortifikasi.
Menjelaskan bahan kemasan primer dan sekunder tentang ukuran, warna dan yang lainnya.
Prosedur pengemasan. Sangat penting menetapkan prosedur pengemasan untuk meyakinkan bahwa standar mutu pangan fortifikasi terjamin selam dalam
kemasan. Berikut prosedur pengemasan yang dianjurkan : Menjaga bahan kemesan yang belum dipakai bersih dan kering
Kemasan bersih, kering, dan baik Periksa kemasan pertama dengan hati-hati sebelum dimasukkan
dalam kemasan sekunder
Penanganan handling. Setelah pangan fortifikasi dikemas dengan baik, seharusnya ditangani dengan hati-hati. Kesalahan penanganan dapat menyebabkan
kerusakan kemesan, yang menyebabkan kerusakan produk, meningkatkan biaya dan meningkatkan resikp didatangi hama serangga. Setelah pangan fortifikasi ditutup
dengan kemasan sekunder akan terhindar dari pengaruh panas, kelembaban yang tinggi dan ventilasi yang tidak cukup.
2. Pelabelan Labeling
Pelabelan pangan fortifikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu : Mengenal pangan fortifikasi dan membedakannya dengan produk
yang tidak di. Label harus mencakup nama pangan fortifikasi, dapat menggunakan simbol, warna kemasan yang berbeda, atau perbedaan
tampilan label pada kemesan. Member informasi tentang kandungan gizi pangan fortifikasi.
Pengusaha pangan harus memberikan informasi yang tepat, namun banyak Negara-negara sedang berkembang yang tidak menyertakan
label gizi. Pangan fortifikasi harus diberi label sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
- Nama produk
- Daftar kandungan komposisi jenis dan persentase berat
- Jumlah bersih pangan fortifikasiyang ada dalam kemasan berat
atau volume -
Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi, yang mengemas, yang mengimpor, dan distributor.
- Negara asal
- Jumlahnya banyaknya
- Tanggal lahir waktu penggunaan
Cara penulisan tanggal yang dapat digunakan : Tanggal pembuatan dan masa berlaku pangan fortifikasi jumlah
bulan dari tanggal pembuatan Tanggal “Use by” atau “Best if used by”. Tanggal ini menunjukkan
batas pangan fortifikasi dapat dikonsumsi.
3. Penyimpanan Storage
Penyimpanan berarti menempatkan pangan fortifikasidalam satu tempat biasanya gudang sampai diangkut ke tempat pendistribusian yang lebih jauh.
Langkah-langkah yang dianjurkan utnuk meyakinkan mutu pangan fortifikasi terjamin selama penyimpanan gudang, adalah :
Menjaga suhu gudang tetap normal Menjaga tempat penyimpanan bersih, baik dan ventilasi dengan
udara segar Memastikan bahwa lantai gudang berada di atas saluran air
Menggunakan lampu yang aman untuk mencegah kontaminsi
pangan fortifikasi.
Universitas Sumatera Utara
Tempat mencuci dan kamar mandi terpisah dari tempat penyimpanan pangan fortifikasi
Saluran pembuangan air kotor jauh dari tempat penyimpanan pangan fortifikasi
Menempatkan pangan fortifikasi yang rusak agar terpisah dari tempat penyimpanan utama.
Menjaga atap bebas dari bocor Menjaga tempat disekitar gudang bebas dari puing-puing kayu dan
guntingan kertas.
4. Pengankutan Transportation