Implementasi Suatu Kebijakan QA

Sistem Quality Assurance dan Quality Control yang efektif mempunyai ciri- ciri sebagai berikut : 1. Didisain dirancang untuk cepat, sekali periksa harus dikeluarkan bila diidentifikasi menyimpang dari standar yang ditetapkan. Misalnya konsentrasi mikronutrien utama melebihi batas yang diterapkan. 2. Mencatat semua aktifitas QC dan QA. Bagaimana Implementasi Sistem QA Secara umum keuntungan yang dapat diperoleh dari implementasi sistem QA fortifikasi pangan meliputi : 1. Meningkatkan kontrol bahan mentah yang berlebih. 2. Meningkatkan mutu pangan fortifikasi. 3. Memperbaiki proses pabrik pangan fortifikasi, menghemat biaya produksi dan keuntungan lebih tinggi. 4. Standardisasi dan keseragaman pangan fortifikasi. 5. Pengorganisasian fasilitas pabrik lebih baik. 6. Pertimbangan konsumen lebih besar pada pangan fortifikasi yang mempunyai keseragman mutu tinggi.

2.2 Implementasi Suatu Kebijakan QA

Implementasi suatu kebijakan QA dimulai dari orang yang paling senior di pabrik pangan. Dengan mengembangkan suatu kebijakan QA dan mengkomunikasikannya kesemua staf di perusahaan, bagian managemen setuju untuk memelihara mutu yang tinggi dalam proses fortifikasi pangan. Kebijakan harus inci untuk menunjukkan bahwa managemen mengetahui secara pasti bagaimana maksud untuk mencapai dan meneruskan mutu yang tinggi dari pangan fortifikasi. Universitas Sumatera Utara Suatu contoh pernyataan kebijakan QA di perusahaan pangan, sebagai berikut : 1. Perusahaan kami berjanji untuk menghasilkan pangan fortifikasi dengan mutu yang setinggi mungkin dengan teknologi baru dan biaya terjangkau. 2. Kami akan berusaha terus menerus memperbaiki mutu pangan fortifikasi kami. 3. Semua karyawan perusahaan akan terlibat dalam program QA dan akan dilatih menggunakan alat-alat dan teknik yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi secara efektif. Manager senior di perusahaan harus mengsosialisasikan kebijakan ini pada setiap waktu kepada semua karyawan. Manager senior harus juga mengikuti pernyataan kebijakan di atas dengan melakukan kegiatan : 1. Melatih semua staf untuk menggunakan alat-alat QA yang disediakan untuk aktifitas mereka di perusahaan 2. Mengumpulkan informasi tentang mutu pangan fortifikasi perusahaan 3. Menganalisis informasi yang terkumpul dan mengambil langkah yang sesuai Sebagian besar masalah Quality Assurance berasal dari kesalahan sistem fisik daripada kurang ketersediaan karyawan. Jika karyawan takut bahwa masalah-masalah kualitas akan ditimpakan pada mereka, mereka akan lebih melindungi diri daripada mengidentifikasi masalah dan kasus mereka. Oleh karena itu, bukan merupakan tujuan dari sistem Quality Assurance dan Quality control untuk menghukum individu. Memproduksi pangan fortifikasi bermutu tinggi secara konsisten adalah tujuan dari manager maupun karyawan; untuk itu QA dan QC seharusnya dijadikan sebagai alat yang membantu untuk mencapai tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.3 Elemen – Elemen Sistem QA Untuk Program Fortifikasi Pangan