Peran Pemerintah Dalam Sistem Quality Assurance

2.5 Peran Pemerintah Dalam Sistem Quality Assurance

Pada pertemuan PBB tahun 1985, dalam menetapkan pedoman untuk perlindungan konsumen dideklerasikan: “Ketika membuat kebijakan dan rencana nasional tentang pangan, pemerintah sebaiknya memasukkan sejumlah kebutuhan konsumen untuk keamanan pangan…..”. Hampir semua Negara-negara di dunia, pemerintahnya peduli pada kualitas dan masalah keamanan pangan dari daya terima, sedangkan resiko penyakit dari makanan yang membahayakan kesehatan sangat sedikit diperhatikan. Padahal pemerintah bertanggungjawab melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat Nestel,P.dkk. Peran pemerintah dalam menjamin keamanan pangan adalah: 1. Membuat peraturan dan standar Membuat dan melaksanakan undang-undang pangan, serta mengumumkan dengan resmi atau mensosialisasikan undang-undang tersebut merupakan suatu cara memantau dan menyakinkan mutu dan keamanan pangan. Sebagai contoh pada Lampiran 1dapat dilihat peraturan pemerintah Pilipina tentang produksi dan ditribusi pangan fortifikasi untuk melindungi konsumen. The Codex Alimentarius Commision, adalah suatu organisasi antar pemerintah yang berperan melindungi kesehatan konsumen dan mendukung perdagangan diantara pasar-pasar pangan dunia, menetapkan standar pangan termasuk, tepung dan gula. Dua dari organisasi di PBB yaitu FAO dan WHO bertanggungjawab untuk komisi tersebut. Sedangkan The Food and Chemicals Codex FCC mebuat stadar-standar mutu dan kemurnian untuk beberapa bahan tambahan pangan food additives dengan mempertimbangkan keamanan penggunaan pangan, termasuk fortifikan zat besi. Universitas Sumatera Utara 2. Pemeriksaan dan Sertifikasi Perusaan pangan harus didorong untuk melaksakan prosedur Quality Assurance secara sukarela untuk meningkatkan kepercaan terhadap mutu pangan yang diproduksi. Dalam hal ini pemerintah bertanggungjawab untuk menyakinnya dengan melakukan pemeriksaan resmi dan memberikan sertifikat bahwa pangan tersebut sesuai mutu yang dibutuhkan. Sistem pemeriksaan resmi dan sertifikasi harus menjadi bagian dari sejumlah ukuran-ukuran Quality Assurance dengan penyesuaian metode dan prosedur control. 3. Indentifikasi produk-produk yang tidak memenuhi standar Peratran atau standar pangan fortifikasi meliputi beberapa spesifikasi, sebagian akan dijadikan batas krtis untuk mutu pangan fortifikasi. Pelangaran terhadap spesifikasi kritis ini menyebabkan pangan tidak layak untuk dijual. Focus pemeriksaan pemerintah seharusnya pada spesifikasi ini batas bawah dan atas untuk layak dijual, dan harus mengkomunikasikannya dengan jelas kepada pengusaha sehingga mereka dapat mengikuti peraturan pemerintah. 4. Menarik kembali produk yang sudah beredar Pemerintah harus membuat pedoman untuk prosedur penarikan kembali produk dan diikuti dengan kegiatan koreksi. Pengusaha harus bertanggungjawab untuk menarik kembali produknya, diikuti dengan pengecekan untuk menyakinkan bahwa penarikan produk sudah berhasil. Pemerintah juga harus mempunyai strategi untuk memantau setiap produk yang ditarik tergantung pada keseriusan pelanggaran. Misalnya, Pangan fortifikasi yang mengandung zat besi atau vitamin A berlebih mempunyai resiko kesehatan masyarakat dan harus dimusnahkan. Universitas Sumatera Utara Peran pemerintah dalam hal ini meliputi :  Pemeriksaan inspection  Metode untuk mengidentifikasi produk palsu  Cara menarik produk dan apakah produk tersebut diperbaiki atau dihancurkan  Sistem sangsi dan hukuman untuk pelanggaran yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara

III. PERNCANAN SISTEM QA DALAM