Quality Assurance Dalam Penanganan Bahan Campuran

IV. PELAKSANAAN SISTEM QUALITY ASSURANCE

UNTUK PROGRAM FORTIFIKASI PANGAN

4.1 Quality Assurance Dalam Penanganan Bahan Campuran

Langkah pertama dalam sistem Quality Assurance program fortifikasi pangan adalah menegaskan mutu, penanganan dan penyimpanan fortikikan atau bahan campuran gizi mikro. Masalah mutu fortifikan jaranf ada ditemukan bila bahan campuran diperoleh dari perusahaan yang dipercaya dengan mengirimkan keterangan yang menyatakan bahwa barang yang dikirim sesuai standar dan spesifikasi. Food Chemicals Codex FCC memberikan standar mutu dan kemurnian untuk beberapa bahan kimi yang digunakan dalam pangan, termasuk fortifikan gizi mikro. Perusahaan harus meyakinkan bahwa kandungan fortifikasi memenuhi syarat spesifikasi FFC atau beberapa peraturan nasional. Jadi sebaiknya pengusaha pangan harus mempunyai daftar perusahaan penjual supplier bahan campuran yang dibutuhkan. Quality Assurance dalam penanganan bahan campuran adalah tanggungjawab bagain yang berbeda pada tingkat yang bermacam-macam dalam proses produksi, antara lain :  Bagian penerima, bertanggungjawab memeriksa setiap bahan campuran apakah sesuai spesifikasi pada saat diterima.  Bagian pabrik pengolahan, dengan supervise yang ketat bagian QA bertanggung jawab memeriksa penggunaan bahan campuran dalam produk. Universitas Sumatera Utara  Bagian Quality Assurance bertanggungjawab memutuskan apakah dilakukan fortifikasi bila tidak sesuai spesifikasi. Kegiatan yang perlu dilakukan selama penerimaan dan penyimpanan bahan campuran yang akan membantu meyakinkan mutu bahan adalah sebagai berikut :  Pada setiap pengiriman, penyedia barang harus memberikan sertifikat.  Menetapkan prosedur untuk menjaga peraturan “first in first out FIFO”.  Merancang tempat penyimpanan sehingga sistem FIFO data dilakukan.  Penyimpanan bahan dalam kondisi yang dapat mennjaga mutu dan mencegah kontaminasi atau kerusakan menghindari sinar matahari langsung, tempat kering, ventilasi baik.  Pencatatan yang benar dalam memantau masuk dan keluarnya bahan dari tempat penyimpanan, meyakinkan bahwa jumlah bahan yang digunakan dikontrol dengan tepat.  Mencacat bahan yang dikembalikan dan yang digunakan  Menjaga stok bahan. Menjelaskan bahwa komposisi bahan sesuai spesifikasi, mengirim sampel fortifikan untuk analisa laboratorium secara berkala.

4.2 Quality Assurance Pada Proses Pabrik