2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan sekaligus sebagai daftar pengecekan bahwa semua aspek yang relevan telah dibalas atau ditanyakan. Pedoman
ini digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara juga berguna sebagai alat bantu untuk
mengkategorikan jawaban responden sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan analisis data Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan aspek-aspek yang ingin diungkap melalui wawancara dimana penyusunannya dilakukan berdasarkan kerangka teori yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu tahapan pengambilan keputusan Janis dan Mann, 1987.
3. Alat tulis dan kertas untuk mencatat
Pencatatan dilakukan untuk menunjang data yang terekam melalui perekam dan kertas untuk mencatat berfungsi sebagai data kontrol dan jalannya wawancara dan
observasi.
E. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas merupakan istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada
keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Kredibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan penelitian dalam mengungkapkan tahapan pengambilan keputusan menjadi pekerja seks komersial
pada remaja putri. Adapun upaya peneliti dalam menjaga kredibilitas dan objektifitas penelitian ini, antara lain dengan:
a. Melakukan pemilihan sampel yang sesuai dengan karakteristik penelitian dalam
hal ini remaja putir yang berusia 13-18 tahun dan masih bekerja sebagai pekerja seks komersial.
b. Membangun rapport dengan responden agar ketika proses wawancara
berlangsung responden dapat lebih terbuka menjawab setiap pertanyaan dan suasana tidak kaku pada saat wawancara.
c. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan
tahapan pengambilan keputusan Janis dan Mann, 1987. Kemudian melakukan standarisasi pedoman wawanncara dengan professional judgement. Pada
penelitian ini, professional judgment adalah dosen pembimbing penelitian ini. d.
Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat.
e. Selama wawancara, peneliti menanyakan kembali beberapa pertanyaan yang
dirasa butuh penjelasan yang lebih dalam lagi pada wawancara berikutnya untuk memastikan keakuratan data responden.
f. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam pengumpulan data di lapangan.
Hal ini memungkinkan peneliti mendapat informasi yang lebih banyak tentang responden penelitian.
Universitas Sumatera Utara
g. Melibatkan dosen pembimbing, dosen yang ahli dalam bidang kualitatif dan
teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini
dilakukan mengingat keterbatasan kemampuan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti.
h. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data dengan melihat hasil
wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara yang dilakukan setelahnya.
F. Prosedur Penelitian