Tahap Persiapan Penelitian Prosedur Penelitian

g. Melibatkan dosen pembimbing, dosen yang ahli dalam bidang kualitatif dan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan kemampuan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti. h. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data dengan melihat hasil wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara yang dilakukan setelahnya.

F. Prosedur Penelitian

Terdapat tiga tahapan dalam prosedur penelitian kualitatif, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisa data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti menggunakan sejumlah hal yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong, 2006, yaitu sebagai berikut: a. Mengumpulkan data Peneliti mengumpulkan berbagai informasi, studi literatur dan teori-teori yang berhubungan dengan tahapan pengambilan keputusan menjadi pekerja seks komersial pada remaja. b. Menyusun pedoman wawancara Penyusunan pedoman wawancara dimulai terlebih dahulu dengan menyusun landasan teori yang digunakan. Berdasarkan landasan teori tersebut disusunlah Universitas Sumatera Utara sejumlah pertanyaan yang menjadi pedoman wawancara. Setelah pedoman wawancara disusun, peneliti melakukan professional judgement dengan dosen pembimbing serta mencoba pertanyaan ke beberapa orang mahasiswa psikologi untuk menilai efektifitas pedoman wawancara sekaligus merecek kembali apakah tujuan yang ingin dicapai telah terpenuhi. Selanjutnya, hasil akhir dari pedoman wawancara yang tersusun dan disetujui oleh dosen pembimbing dapat dibaca pada lampiran. Pedoman wawancara ini dibuat agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. c. Membuat informed consent Pernyataan pemberian izin oleh responden Pernyataan ini dibuat sebagai bukti bahwa responden telah menyepakati bahwa dirinya akan berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari siapapun. Peneliti menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiannya. d. Mempersiapkan alat-alat penelitian Alat-alat yang dipersiapkan agar mendukung proses pengumpulan data seperti tape recorder, alat pencatat kertas dan alat tulis serta pedoman wawancara yang telah tersusun. e. Persiapan untuk mengumpulan data Peneliti mengumpulkan informasi tentang calon responden penelitian dari beberapa sumber. Peneliti memastikan bahwa calon responden memenuhi karakteristik dengan melakukan pra-wawancara. Pada responden I, peneliti memperoleh informasi dari tetangga peneliti, dan ternyata responden I masih Universitas Sumatera Utara tetangga jauh peneliti. Peneliti sedikit banyaknya mendapatkan informasi mengenai responden I dari tetangga peneliti tersebut. Untuk responden II, peneliti mengetahuinya dari seorang guru disekolah swasta. Dari guru inilah, peneliti berkenalan dengan seorang wanita yang bekerja di sebuah cafe yang juga bekerja di tempat yang sama dengan responden II. Setelah semua informasi terkumpul kemudian barulah peneliti menyusun cara dan strategi untuk membangun rapport dengan kedua responden penelitian serta keluarganya. Setelah mendapatkan calon responden yang memenuhi karakteristik, lalu peneliti menanyakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian dan menjelaskan lembar persetujuan informed consent dalam penelitian. Awalnya mereka ragu akan kerahasiaan datanya, peneliti pun menjelaskan dan menyakinkan data yang diperoleh akan terjamin kerahasiaannya. f. Membangun rapport dan menentukan jadwal wawancara Setelah memperoleh kesedian responden, peneliti membuat janji bertemu dengan responden dan berusaha membangun rapport yang baik dengan responden. Pendekatan yang dilakukan peneliti untuk kedua responden tidak memerlukan waktu yang lama, karena kedua responden sama-sama memiliki sikap yang ramah serta mudah beradaptasi dengan orang lain. Responden I dan peneliti pergi ke sebuah mall dan makan siang bersama. Hal ini dilakukan peneliti agar responden lebih merasa nyaman dengan peneliti tertutama saat akan menanyakan seputar dengan pekerja seks komersial. Keesokan harinya, Universitas Sumatera Utara peneliti bersama responden I pergi untuk makan siang bersama. Pada kesempatan ini, responden I ada menyinggung mengenai latar belakang keluarganya serta awal ia menjadi pekerja seks komersial. Responden I terlihat sudah nyaman akan kehadiran peneliti, terlihat ia sudah menyinggung permasalahannya dan meminta peneliti melakukan wawancara dirumah responden I. Untuk responden II, waktu yang diperoleh untuk membangun rapport tidaklah lama. Setelah adanya kesediaan dari responden II, peneliti mengajak responden II makan bersama guna untuk membangun rapport yang baik, sehingga responden II merasa nyaman dengan peneliti. Keesokan sore, peneliti dan responden II kembali bertemu dan minum air kelapa muda di dekat kost reponden II. Responden II terlihat sudah semakin nyaman dengan peneliti, dimana peneliti diajak responden II datang ke kostnya. Pada kesempatan ini, peneliti menanyakan jadwal wawancara yang akan dilakukan, dan responden II pun bersedia melakukan wawancara esok hari.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian