b. Responden II faktor ekonomi dan perilaku seks bebas
Icha memiliki ibu tiri sejak ibu kandung meninggal dunia akibat penyakit kanker rahim. Pada awal pernikahan, hubungan Icha dengan keluarganya tergolong
harmonis, namun karena ayahnya jatuh sakit membuat ayahnya tidak bisa bekerja seperti dulu, sehingga perekonomian keluarga Icha semakin menurun. Hal inilah yang
menjadi awal hubungan Icha dan adiknya tidak harmonis dengan ibu tirinya. “tertunduk sejenak Lupa-lupa ingat, kalo nggak sala, Icha kelas 3 SD la kak
ya umur 8 tahun ibu ninggal. Icha nggak ingat-ingat kali, namanya juga Icha masih kecil waktu itu.”
R.2W.1b.18-25h.1 “Kanker rahim kak menunduk.”
R.2W.1b.1149-1150h.26 “Dulu awalnya akur sama mamak tiri, rupanya akur karena bapak masih ada
duit. Ibaratnya bapak makin turun, makin melorot kak, kami dicampakkan. Sebenarnya udah hak orang itu yang sekolahin kami dua kak. Yah gara-gara
mamak tiri tadilah jadi rusak la semuanya.” R.2W.1b.962-970h.22
Perekonomian keluarga Icha mulai menurun karena ayahnya mengalami sakit
ginjal dan tidak bisa bekerja seperti dulu. Dan sekarang ayah Icha bekerja berjualan aneka bumbu masak di sebuah pasar tradisional.
“Supir kak, supir pribadi. Bapak mau pergi tiga empat hari nggak pulang. Supir rental juga kak. Pokoknya dalam seminggu itu bapak bisa dapat penghasilan
satu setengah juta.” R.2W.1b.1156-1164h.26
“Sakit bapak, sakit ginjal kak, nggak bisa dia duduk lama-lama mata berkaca- kaca.”
R.2W.1b.1170-1773h.26
Universitas Sumatera Utara
“Bapak di S.L. kak, di brandan Icha tinggal tempat tante. Bapak jualan tadi la kak, jualan cabe, bawang, jualan itu la kak.”
R.2W.1b.990-995h.22
Hubungan yang tidak harmonis dengan ibu tirinya, membuat Icha tidak nyaman tinggal bersama orangtuanya. Akhirnya ia pun pindah di rumah budenya yaitu kakak
dari ibu tirinya pada saat Icha SMP yang menjadi salah satu penyebab Icha menjadi pekerja seks komersial.
“diam sejenak sambil kepala diangkat keatas hmm,,,sejak tahun 2007. Tamat SD la kelas 6.”
R.2W.1b.49-52h.2
“Tinggal sama bude di S.L., terus waktu itu ada cowok kak di tipu-tipu gitu la, terakhir terjerumuslah mata berkaca-kaca.”
R.2W.1b.58-59h.2
Pada saat Icha duduk di kelas 3 SMP, ia mengenal seorang pria yang akhirnya menjadi pacarnya. Mereka sudah menjalani hubungan pacaran selama tujuh bulan.
Suatu saat Icha diajak pacarnya untuk pergi bersama teman-teman mereka yang lain. Sesampai disana, Icha diberikan minuman keras oleh pacarnya. Kemudian pacarnya
mengajak Icha untuk melakukan hubungan seksual dan pacarnya juga berjanji akan bertanggung jawab akan perbuatannya. Mendengar hal itu Icha pun percaya dan mau
melakukan hubungan seksual. Mereka pun pergi kesebuah hotel dan berhubungan seks. Setelah melakukan hubungan seksual, Icha diberikan banyak minuman keras
hingga akhirnya icha tidak sadarkan diri. Setelah Icha sadar, ia melihat bahwa pacarnya tidak ada lagi di kamar hotel.
Universitas Sumatera Utara
“Itu, emm, tujuh bulan.” R.2W.1b.103h.3
“Waktu itu kan ada parti dia ajak naek, sama kawannya, mereka ngajak, Itu pas Icha kelas 3 SMP. Terus diajak jogged ama ada pesta minuman. Habis itu, Icha
dibawa ke hotel, berhubungan baru ditinggal.” R.2W.2b.1204-1213h.28
“Aku sadar kak waktu itu, di hotel pun dia ngajak aku minum lagi disitu aku mulai nggak sadar, aku sadarnya waktu aku bangun udah telanjang, dia juga
nggak ada di hotel itu.” R.2W.2b.1268-1275h.29
“Pas di hotel Icha di kasih minum, apa ya minumannya, nggak ingat aku kak. Udah di hotel gitu kita telanjang yaudah kita berhubungan seks kak. Dia bilang
kalau dia bakal tanggung jawab,makanya aku mau, tapi kek mana la kak, udah kesetanan kita lakuin aja.
R.2W.2b.1282-1294h.30 Setelah Icha ditinggal pacarnya, Icha tidak pernah berjumpa lagi dengan
pacarnya. Icha mendapatkan kabar dari temannya bahwa pacarnya tersebut telah menikah lagi. Icha juga tidak meminta pertanggungjawaban dari pacarnya karena ia
merasa malu apabila keluarganya mengetahui yang terjadi pada Icha. “Nggak kak, nggak pernah ketemu lagi suara lebih pelan.”
R.2W.1b.151-153h.4 “Nggak, nggak pernah, cuma dari kawan-kawannya bilang dia uda nikah.”
R.2W.2b.1240-1243h.29 “Nggak ada kak, nggak ada aku nyari-nyari dia. Aku sumpahin dia aja, biar lah
kak Tuhan yang tahu kek mana. Pasti dapat dia itu nanti. malu lagi aku kak, kalo keluarga jadi tau, makanya aku diam aja.”
R.2W.3b.2988-2995h.68
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan lain yang dialami Icha adalah karena faktor ekonomi. Faktor ekonomi membuat Icha mencari pekerjaan untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Icha
pernah bekerja berjualan di pajak, babysister bahkan menjadi pelayan di sebuah cafe, namun penghasilan yang diperolehnya tidaklah mencukupi untuk kebutuhannya.
“dulu awak nyari kerja buat biaya awak sendiri. Mule jualan di pajak, jual lontong malam, waitress, banyak lagilah yang awak kerjakan, tapi tetap aja
nggak sesuai kali gajinya, dikit kali kak.” R.2W.1b.612-621h.14
Pertemuan dengan kak Lala membuat Icha mengetahui mengenai pekerja seks komersial bahwa dengan menjadi pekerja seks komersial ia dapat memperoleh uang
dengan mudah. Mendengar hal tersebut, membuat Icha tertarik apalagi keadaan dirinya sudah tidak perawan lagi membuat Icha sampai berani untuk mengambil
sebuah keputusan menjadi pekerja seks komersial. Icha pun menjadi pekerja seks komersial saat berumur 15 tahun.
“Enak lah pokoknya kita dapat uangnya. Sekali aja udah dapat uang ratusan ribu. Itu katanya kak.”
R.2W.1b.225-229h.5 “15 tahun kak, itu lah sejak dirusak pacar suara pelan.”
R.2W.1b.511-512h.12 “Ya pertamanya gimana yah karena masalah ekonomi kak, ekonomi yang bikin
awak hancur gitu, biaya pun besar apalagi merantau di Medan.” R.2W.1b.7-13h.1
“Iya kak, nyesel kali aku. Aku kan kayak gini gara-gara dia. Kalo nggak diapa- apainya aku mungkin aku jadi perempuan baik-baik, awak udah rusak, biar lah
rusak sekalian aja. Baru karena ekonomi, hubungan awak dengan ibu tiri nggak bagus kak, mau nggak mau aku harus bisa biayain hidup ku. Awak nggak mau
tergantung ama orangtua.” R.2W.3b.3356-3370h.76
Universitas Sumatera Utara
2. Tahapan pengambilan keputusan responden